This image provided by NASA/JPL-Caltech |
CAPE CANAVERAL, Fla. (AP) —Sebuah
asteroid selebar 150 kaki akan berada pada posisi yang sangat berdekatan dengan
Bumi minggu depan, bahkan lebih dekat dari satelit-satelit komunikasi dan cuaca
yang terbang tinggi. Posisi ini akan menjadi posisi benda terbang yang paling
dekat yang pernah diketahui yang seukuran.
Tapi jangan takut. Para ilmuwan berjanji megarock tersebut akan berada sekurangnya 17.100 mil jauhnya dari Bumi ketika dia melintas pada hari Jumat depan.
“Tidak mungkin berbenturan dengan Bumi,” kata Donald Yeomans, manajer program Benda Dekat-Bumi NASA di laboratorium Jet Propulsion di Pasadena, California, Kamis kemarin.
Bahkan kemungkinan sebuah asteroid akan membentur sebuah satelit sangatlah kecil, kata Yeomans dan para ilmuwan lainnya. Beberapa ratus satelit mengorbit pada 22.300 mil, lebih tinggi daripada jalur lintas asteroid, meskipun para operator diberitahu tentang objek yang akan datang melintas guna untuk melacak keberadaannya.
“Tidak ada yang memasang bendera merah, asteroid tersebut juga tidak,” kata Yeomans pada para wartawan. “Saya tentu saja tidak mengantisipasi timbulnya masalah dalam bentuk apapun.”
Tidak mungkin dilihat dengan mata kepala telanjang, asteroid tersebut tergolong kecil untuk benda seukurannya. Sebaliknya, asteroid yang membunuh dinosaurus 65 juta tahun yang lalu adalah selebar 6 mil.
Namun Asteroid 2012 DA14, sebagaimana dia dikenal, masih bisa menggebrak.
Jika membentur Bumi—yang tentu saja tidak akan terjadi, para ilmuwan dengan cepat memastikan hal ini hari Kamis kemarin—asteroid tersebut akan melepas energi yang setara dengan 2,4 juta ton TNT dan bisa meluluhlantakkan area seluas 750 mil bujur sangkar. Itulah yang terjadi di Siberia tahun 1908, ketika area hutan di sekitar Sungai Tunguska luluhlantak oleh sebuah asteroid yang sedikit lebih kecil yang meledak sekitar lima mil di atas tanah.
Peluang sesuatu benda ruang angkasa berukuran sebesar ini menghantam Bumi adalah satu dalam 1.200 tahun. Namun posisi mendekat yang tidak berbahaya seperti ini diperkirakan terjadi setiap 40 tahun.
Ladang astroid dalam sistem tata surya kita terletak antara orbit planet Mars dan Yupiter, dan tetap stabil selama miliaran tahun. Namun sebagian keluar, melenceng, menuju wilayah sekitar Bumi.
Posisi yang paling dekat dari asteroid ini akan terjadi pada hari Jumat sore minggu depan, waktu Bumi bagian imur, di atas Indonesia.
Namun tidak banyak yang dapat dilihat. Asteroid tersebut akan melintas dengan kecepatan 17.400 mph. kecepatan tersebut sama dengan delapan kali kecepatan peluru yang ditembakkan dari senapan yang berkecepatan tinggi.
Asteroid tersebut tidak akan dapat terlihat dengan mata kepala telanjang dan bahkan dengan teropong dan teleskop akan tampak seperti sebuah titik cahaya yang kecil. Lokasi untuk melihat peristiwa ini yang utama adalah di Asia, Australia dan Eropa Tmur.
Para pengamat di AS kemungkinan akan melupakan peristiwa ini. Para astronom yang menggunakan antenna deep-space NASA di Gurun Mojave di California perlu menunggu depalan jam setelah terjadinya posisi yang paling dekat untuk menangkap gambar dari radar.
Para ilmuwan menyambut baik apa saja gambar yang bisa mereka tangkap. Asteroid tersebut menawarkan sebuah kesempatan unik untuk mengamati sesuatu benda yang sebesar dan sedekat ini, dan pengetahuan apa saja tentu akan berguna jika dan ketika ada asteroid berbahaya lain yang bergerak mendekati Bumi.
Posisi yang dekat ini juga mengingatkan pada kita akan pentingnya untuk terus melacak ada apa di uar sana, jika tidak ada alasan lain selain untuk melindungi planet Bumi kita ini.
Perhitungan NASA terbaru tentang benda-benda yang mendekati Bumi: hanya sekitar 10.000, yang merupakan hasil dari perhitungan yang terkonsentrasi selama 15 tahun terakhir ini. Jumlah tersebut diperkirakan hanya kurang dari 10 persen dari benda-benda yang ada di luar sana.
Tidak ada seorang pun yang mengabaikan dampak yang serius yang bisa timbul terhadap Bumi, meski kemungkinannya disebut-sebut sangatlah kecil.
“Kami tidak memiliki semua uang yang ada di Bumi untuk melakukan pekerjaan ini” untuk melacak dan untuk menghalau asteroid-asteroid tersebut, kata Lindley Johnson, seorang eksekutif yang bekerja pada program observasi Benda-benda Dekat Bumi di Washington.
Namun, ketika ditanya tentang rencana NASA untuk mengirim para astronot menuju sebuah asteroid dalam beberapa dekade ke depan, sebagaimana yang digariskan beberapa tahun yang lalu oleh Presiden Barack Obama, Johnson mengatakan bahwa badan ruang angkasa kini sedang mencari sejumlah opsi untuk eksplorasi manusia.
Salah satu langkah yang terdekat, yang direncanakan tahun 2016, adalah peluncuran sebuah pesawat ruang angkasa untuk terbang menuju sebuah asteroid yang jauh lebih besar, mengumpulkan sampel dan membawa sampel-sampel tersebut kembali ke Bumi pada tahun 2023.
Bagi asteroid 2012DA14—yang ditemukan tahun lalu oleh para astronom di Spanyol—para ilmuwan memperkirakan asteroid tersebut terbuat dari batu silikat (silicate rock), tapi itu tidak pasti. Bentuk dan ukuran tepatnya juga masih merupakan misteri.
Apa yang mereka ketahui dengan pasti adalah:
“Orbit benda tersebut sudah sangat dikenal sehingga tidak mungkin terjadi tabrakan dengan Bumi, “ kata Yeoman dalam konferensi hari Kamis lalu itu.
Posisinya yang dekat, nyatanya, akan mengubah orbit asteroid tersebut di sekitar matahari sedemikian rupa seolah-olah hendak keluar dari tetangga Bumi, sekurangnya dalam masa depan yang bisa diramal, kata Yeoman.
Johnson menekankan bahwa tidak ada “benda jatuh dari langit” sehubungan dengan benda terbang yang melintas minggu depan ini.
Dia dan para ilmuwan lainnya menghimbau para jurnalis agar menempatkan peristiwa mendekatnya asteroid ke Bumi ini dalam perspektifnya.
“Peristiwa bebatuan ruang angkasa memasuki atmosfer Bumi adalah kejadian biasa setiap hari. Benda-benda seukuran bola basket datang setiap hari. Benda-benda seukuran Volkswagen datang setiap dua minggu sekali,” kata Yeoman.
Berapa berat total benda langit yang memasuki atmosfer Bumi setiap hari? “sekitar 100 ton,” menurut Yeoman, meski kebanyakan dari benda-benda tersebut tidak berbahaya seperti halnya debu pasir.
___
Online:
NASA: http://www.nasa.gov/topics/solarsystem/features/asteroidflyby.html
University of Arizona: http://osiris-rex.lpl.arizona.edu/
http://news.yahoo.com/150-foot-asteroid-buzz-earth-no-duck-192322385.html
0 comments:
Post a Comment