Para peneliti dari Pusat Medis Rumah
Sakit Anak-anak Cincinnati (CCHMC) melaporkan bahwa informasi yang didapat dari
sebuah uji kolesterol yang standar bisa secara akurat memprediksi anak yang
mana saja yang kemungkinan akan mengalami pengerasan arteri yang abnormal—sebuah
gangguan yang telah secara kuat dihubung-hubungkan dengan resiko yang tinggi
akan adanya serangan jantung dan stroke pada orang dewasa.
Keadaan yang tidak normal ini, juga
dikenal sebagai “pengerasan arteri,” adalah sebuah indikasi adanya penuaan
arterial yang mengalami percepatan (artinya bahwa arteri si anak tersebut
menjadi “lebih tua” dari usia kronologisnya). Arteri yang mengeras pada masa
anak-anak bisa meningkatkan bahaya
terjadinya peristiwa kardiovaskuler yang mengancam kehidupan pada usia dewasa
awal yang tak biasa terjadi, kata kepala penulis peneliti Elaine Urbina, MD,
direktur kardiologi pada CCHMC.
“Kabar baiknya adalah bahwa
perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, memperbanyak olahraga, dan mengonsumsi diet yang lebih
sehat, bisa secara dramatis menghilangkan resiko-resiko kardiovaskuler pada
anak-anak apabila resiko-resiko tersebut terdeteksi sejak awal,” kata Dr.
Urbina.
Sebuah Generasi
Beresiko
“Jika para orang tua dan para
penyedia layanan kesehatan tidak bekerja lebih keras untuk mengubah kebiasaan
buruk gaya hidup anak-anak mereka, maka kita akan kebanjiran kasus orang dewasa
muda yang menderita serangan jantung, stroke, atau mewabahnya kasus-kasus
diabetes tipe 2, penyakit yang paling cepat perkembangannya di dunia,” kata Bradley Bale, MD, direktur medis pada Program
Kesehatan Jantung di Grace Clinic di Lubbock, Texas.
“Karena begitu banyak anak-anak
sekarang yang mengalami kelebihan berat badan, inaktif, dan makan makanan yang
manis-manis dan kaya lemak, banyak ahli yang memprediksi bahwa kecuali kebiasan
seperti ini dihentikan, maka generasi anak-anak ini akan menjadi generasi
pertama dalam sejarah modern yang akan hidup lebih pendek dari usia orang tua
mereka,” karena penyakit kardiovaskuler (CVD), pembunuh nomer satu orang
Amerika dan penyakit-penyakit kronis lainnya, kata Dr. Bale mengingatkan.
Sebuah studi baru yang lain, yang
diterbitkan dalam jurnal Neulology,
menggarisbawahi bahwa resiko-resiko yang timbul pada masa kanak-kanak bisa mempunyai
dampak jangka panjang. Para peneliti mempelajari lebih dari 24.000 orang
(dengan usia rata-rata 65) dan menemukan bahwa mereka yang tinggal di AS
Tenggara—kadang-kadang disebut “the stroke belt,” karena rata-rata serangan stroke
yang tinggi di wilayah itu—antara usia 13 hingga 18 mengalami peningkatan
resiko stroke sebanyak 17 persen, bahkan setelah mereka akhirnya pindah ke
wilayah lain.
Hubungan tersebut nyata bahkan
ketika resiko-resiko kardiovaskuler seperti merokok dan kegemukan sudah diperhitungkan.
Salah satu teori adalah bahwa kebiasaan sehat yang kita kembangkan selama masa
kanak-kanak terbawa-bawa ke masa dewasa. Faktor lingkungan juga bisa jadi
mempengaruhi, seperti sering terekspos menjadi perokok tidak langsung, polusi
udara, toksin, atau kuman memainkan peran yang sebelumnya tidak terduga dalam
CVD.
Bagaimana Cara
Mengetahui Jika Anak Beresiko Kardiovaskuler
Dalam penelitian Cincinnati tersebut,
para dokter menganalisis sebuah cara pengukuran yang disebut rasio
trigliserida-terhadap-HDL (TG/HDL), yang dikalkulasi dengan cara membagi level
trigliserida (sejenis lemak darah) dengan level kolesterol HDL (kolesterol yang
baik). “Penelitian menunjukkan bahwa rasio ini bisa secara akurat memprediksi orang
mana yang mempunyai partikel-partikel LDL (kolesterol jahat) padat yang kecil,
jenis yang paling berbahaya,” kata Dr.
Urbina.
Sebagian partikel-partikel
kolesterol LDL bersifat besar dan halus—dan cenderung memantul dari dinding-dinding arteri. Partikel-partikel yang
lain kecil dan padat, sehingga memungkinkan partikel-partikel tersebut masuk ke
dinding pembuluh darah dengan lebih mudah dan menggumpal menjadi plak. “Perbedaannya
seperti perbedaan bola pantai dengan peluru,” kata Dr. Bale.
Studi tersebut, yang mencakup
sekitar 900 partisipan berusia antara 10 hingga 26 tahun, menemukan bahwa
semakin abnormal rasio TG/HDL si pasein, maka semakin besar kemungkinan si pasien
tersebut akan mengalami pengerasan arteri yang tak normal. Sekitar sepertiga
dari anak-anak yang tampaknya sehat dalam studi tersebut ternyata mengalami pengerasan
arteri. Studi tersebut menemukan adanya peningkatan pengerasan yang progresif apabila
rasio TG/HDL meningkat. Hal ini mengisyaratkan bahwa rasio TG/HDL yang tidak
normal bisa secara akurat memprediksi anak-anak yang mana yang akan mengalami
pembuluh darah kaku (seperti yang diukur oleh tiga jenis test yang digunakan
dalam studi tersebut).
Apa yang
Bisa Dilakukan Orang Tua
“Meski hanya sedikit, jika ada,
dokter anak yang memperhatikan rasio TG/HDL, namun informasi ini bisa dengan
mudah dihitung dari angka yang didapat dari uji kolesterol standar,” kata Dr.
Bale. Rasio optimal bervariasi menurut suku bangsa si anak.
Dr. Urbina menasehati agar
kolesterol anak diperiksa sekali, antara usia 9 hingga 11 tahun (atau pada usia
yang lebih tua, jika anak Anda belum pernah diperiksa) sebagaimana yang
dianjurkan oleh panduan nasional dari NIH. Jika hasilnya tidak normal, dia
merekomendasikan dilakukan evaluasi medis yang menyeluruh terhadap berat badan,
tinggi badan, gula darah, dan level insulin si anak.
Tahapan perawatan yang pertama
adalah mengubah gaya hidup, termasuk melakukan olahraga secara teratur,
mengurangi berat badan, dan mengurangi atau menghindari minuman manis, kentang
(terutama kentang goreng Perancis), nasi putih dan pasta, kata Dr. Urbina. Hal
ini sering kali bisa menghilangkan resiko penyakit jantung—termasuk resistensi
insulin (juga merupakan penyebab dasar diabetes tipe 2), kata Dr. Urbina.
Untuk kasus-kasus yang tidak
terpengaruh terhadap pengubahan gaya hidup ini, Dr. Urbina juga menangani
anak-anak yang mempunyai trigliserida tinggi dan HDL yang rendah dengan formula
resep minyak ikan, sebuah therapi yang telah distujui oleh BPOM AS. Dia telah
mengalami sukses besar dalam menggunakan therapi ini pada para pasiennya yang
masih muda. “Tujuan saya adalah untuk memensiunkan para dokter spesialis
jantung orang dewasa,” katanya. (By
Lisa Collier Cool, May 02, 2013)
http://health.yahoo.net/experts/dayinhealth/10-year-olds-risk-future-heart-attacks-and-stroke
0 comments:
Post a Comment