Artikel ini aslinya diterbitkan oleh partner kami Prevention dan diterbitkan kembali dengan ijin dari mereka.
Dari buku The Hormone Reset Diet: Balance your Hormones and Lose up to 15 pounds in just 3 weeks! oleh Sara Gottfried. Copyright © 2015 by Sara Gottfried. Diterbitkan kembali dengan seijin HarperOne, sebuah imprint dari HarperCollins Publishers.
Ini yang sering menggangu pikiran kita: Kegemukan sering kali tidak ada hubungannya dengan kalori atau olahraga. Bagi banyak orang, masalahnya adalah hormon yang salah sasaran (misfiring hormone). Penelitian masih mencari tahu soal pergeseran paradigma ini, yang masih harus diteliti kembali secara komprehensif. Tapi mengingat betapa temuan baru ini telah membantu para pasien saya (dan saya sendiri) dalam menurunkan berat badan dan merasa lebih sehat, saya berani mengatakan bahwa hal ini benar adanya bagi kebanyakan wanita yang sedang mencoba menurunkan berat badan mereka dan tidak berhasil. (Apakah Anda pikir hormon yang tidak seimbang menyebabkan berat badan Anda naik? Cari tahu bagaimana cara mengontrol hormon dan menurunkan berat badan Anda hingga sampai 15 pond dengan diet uji hormon (The Hormone Reset Diet.)
Anda tentu sudah tahu tentang masalah hormon yang bisa mempengaruhi berat badan, seperti ketidakseimbangan tiroid dan insulin. Tapi masalah-masalah hormon yang lain, yang lebih subtil juga bisa menjadi penghalang Anda dalam mendapatkan berat badan ideal. Pelajaran biologi, ya?
Terlalu Banyak Leptin akan Meningkatkan Nafsu Makan Anda
Dalam pikiran saya, leptin adalah sebuah hormon yang berkata,” Sayang, tinggalkan daging babi itu.” Dalam kondisi normal, hormon ini dilepas dari sel-sel lemak Anda dan mengalir dalam darah menuju otak, di mana hormon ini memberi sinyal bahwa Anda sudah kenyang. Namun tujuan mulia dari leptin ini telah terhambat oleh konsumsi sejenis gula kita yang disebut fruktosa, ditemukan dalam buah-buahan dan makanan olahan. Jka Anda makan fruktosa dalam jumlah sedikit, tentu tidak apa-apa. Tapi jika Anda makan lebih dari yang dianjurkan dalam lima porsi buah-buahan per hari, plus makanan olahan dengan gula tambahan, maka liver Anda tidak bisa bekerja sama dengan fruktosa dengan cukup cepat untuk memanfaatkan fruktosa tersebut sebagai bahan bakar. (Siap mendapatkan bentuk tubuh ideal? lihat Women's Health's Look Better Naked DVD to get started!)
Sebaliknya, tubuh Anda mulai
mengubah fruktosa tersebut menjadi lemak, kemudian mengirim fruktosa tersebut
ke aliran darah sebagai trigliserida dan mengumpulkannya di dalam liver dan
tempat-tempat lain di dalam perut Anda. Ketika semakin banyak fruktosa diubah
menjadi lemak, maka level leptin Anda akan meningkat (karena lemak memproduksi
leptin). Dan ketika Anda mempunyai terlalu banyak hormon apapun beredar di
dalam sistem tubuh Anda, maka tubuh Anda akan resisten terhadap pesan-pesan hormon
tersebut. Dan jika hormon leptin yang terlalu banyak, ini berarti otak Anda
mulai kehilangan sinyal bahwa Anda telah kenyang. Maka Anda akan terus makan,
dan berat badan Anda terus bertambah.
Kortisol Berlebih Bisa
Meningkatkan Berat Badan
Apa yang disebut hormon stress kortisol bisa menciptakan
semua jenis kesulitan bagi wanita yang ingin menurunkan berat badan. Ketika
kortisol meningkat, dia bisa mendorong terjadinya konversi darah menjadi lemak
untuk penyimpanan jangka waktu lama. Menumpuk lemak tubuh dengan cara seperti
ini dulu merupakan adaptasi survival bagi nenek moyang kita ketika mereka menghadapi
kelaparan yang membikin stress. Tapi sekarang hal ini tidak banyak lagi
dilakukan. Jelas, mengurangi stress dalam hidup Anda akan membantu mengendalikan
homon penyimpanan lemak ini, tapi ada biang kerok lain yang bisa menimbulkan
masalah kortisol: kopi harian, yang bisa meningkatkan kortisol secara dramatis,
menyebabkan tubuh Anda mneumpuk lemak ketika Anda tidak membutuhkannya.
Meski entrogen bisa membuat wanita menjadi pribadi yang menarik, namun estrogen juga merupakan hormon yang paling menjadi masalah dalam bidang perlemakan. Pada level normal, estrogen sebenarnya membantu Anda dalam menjaga tubuh Anda tetap langsing dengan cara meningkatkan produksi insulin, sebuah hormon yang mengatur gula darah. Namun jika estrogen meningkat, maka dia bisa membuat tubuh Anda menjadi mesin penambah berat badan.
Inilah sebabnya mengapa: ketika Anda makan, gula darah Anda naik. Seperti seorang bodyguard, insulin bertugas menurunkan gula darah dengan cara mengirim dan mengawal glukosa menuju tiga tempat berbeda di dalam tubuh Anda. Ketika insulin dalam keadaan baik—tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah—dia akan mengirim glukosa dalam jumlah yang sedikti ke liver Anda, dalam jumlah yang banyak ke otot-otot Anda untuk digunakan sebagai bahan bakar, dan dalam jumlah sedikit hingga tidak ada sama sekali ke penyimpanan lemak Anda. Ketika tubuh Anda sehat dan bugar, pankreas Anda akan memproduksi insulin dalam jumlah yang tepat untuk membuat gula darah Anda naik dan turun perlahan dalam rentang yang pendek (level puasa 70 hingga 85 mm/dl). Tapi ketika level estrogen Anda naik, maka sel-sel yang memproduksi insulin menjadi tegang, tidak rileks (strained), dan tubuh Anda bisa menjadi resisten terhadap insulin. Di saat itu insulin mulai mengirim glukosa ke liver dan otot-otot Anda dalam jumlah yang kurang, menaikkan level gula dalam aliran darah Anda, dan pada akhirnya akan menyimpan glukosa sebagai lemak. Maka tisu lemak dalam tubuh Anda bisa berkembang hingga empat kali lipat untuk mengakomodasi simpanan glukosa tersebut.
RELATED: 8 Diet Rules To Ditch After 40
Kapan saatnya level estrogen naik? Daging adalah salah satu alasan utamanya. Ketika Anda makan daging, maka asupan serat Anda jauh menurun: penelitian menunjukkan bahwa makhluk vegetarian mendapat asupan serat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan makhluk yang makan daging. Karena serat membantu tubuh kita tetap teratur, dan tubuh kita membuang kelebihan estrogen melalui kotoran, maka makan yang kurang serat akan meningkatkan estrogen di dalam tubuh kita.Daging juga mengandung sejenis lemak yang mempunyai masalah estrogen tersendiri. Hewan-hewan yang dibesarkan secara konvensional mengandung kelebihan steroid, antibiotik, dan toksin dari makanan mereka dan cara mereka dirawat. Ketika Anda makan daging hewan-hewan tersebut, maka zat-zat tersebut akan masuk ke dalam tubuh Anda. Zat-zat tersebut bisa berperilaku sebagai estrogen di dalam tubuh Anda, dengan demikian, menambah estrogen di dalam tubuh Anda yang jumlahnya memang sudah berlebihan.
Testosteron yang Terkepung akan Memperlambat Metabolisme
Anda dihadapkan dengan toksin dalam jumlah yang mengejutkan setiap harinya, termasuk pestisida, herbisida, makanan-makanan yang direkasaya secara genetik, dan kira-kira enam hormon sintetik yang berbeda yang terkandung di dalam daging. Toksin bersembunyi dalam krim-krim untuk mempercantik wajah (face creams), obat-obat yang diresepkan, makanan-makanan olahan, lispstik yang Anda pakai, dalam jejeran ikan tuna kalengan, material tahan api yang terdapat di dalam sofa tempat duduk, dan bahkan di dalam udara yang Anda hirup. Daftar itu bisa terus bertambah. Banyak jenis-jenis toksin serupa ini, seperti pestisida, plastik, dan zat-zat kimia industri, yang berperilaku sebagai estrogen ketika diserap oleh tubuh.
Para ahli percaya bahwa eksposur terhadap toksin yang terus menerus meningkat bisa membantu menjelaskan mengapa banyak sekali anak-anak gadis yang mengalami pubertas lebih cepat dan lebih cepat lagi dan mengapa banyak anak-anak laki-laki menunjukkan sifat kewanita-wanitaan seperti tumbuhnya buah dada. Xeno-estrogen , sebagai mana toksin-toksin ini disebut, telah dihubung-hubungkan dengan meningkatnya resiko terkena penyakti-penyakit yang disebabkan oleh estrogen dan kanker-kanker ovarium dan endometriosis.
Semua estrogen palsu ini akan mengepung testosteron—yang adalah vital bagi keseimbangan hormon—di dalam tubuh Anda dan bisa menyebabkan kelebihan estrogen. Testosteron berkontibusi terhadap pertumbuhan otot, yang pada gilirannya, akan membantu metabolisme. Dan seperti yang sudah sama-sama kita ketahui, estrogen yang berlebih akan meningkatkan intensitas insulin.kombinasi ini akan semakin membuat berat badan Anda bertambah; Sebuah penelitian dari Swedia yang terbit di dalam jurnal Chemosphere membuktikan bahwa eksposur terhadap pestisida jenis tertentu yang disebut organochloride berhubungan dengan meningkanya berat badan hingga sebanyak 9½ pond selama 50 tahun.
RELATED: 5 Everyday Food Chemicals That Could Be Making You Gain Weight
Dan itu hanya salah satu jenis toksin. Resiko Anda mengalami peningkatan berat badan dan penyakit akibat eksposur terhadap toksin boleh jadi lebih besar dari yang Anda ketahui. Sebuah survei dari CDC menunjukkan bahwa 93% dari masyarakat mempunyai bisphenol A (BPA), sebuah zat kimia yang ditemukan pada kuitansi-kuitansi tanda pembayaran dari toko dan pada makanan-makanan kalengan yang bisa mengganggu estrogen, tiroid, dan hormon androgen dalam level yang dapat diukur. Pengganggu endokrin (endocrine disruptor) telah terbukti mempengaruhi produksi, transportasi, dan metabolisme kebanyakan hormon.Sekarang Anda tahu penyebab “mengapa” metabolisme Anda bisa rusak, alasan-alsan mengapa diet yang biasa tidak bisa memecahkan akar masalah penyebab meningkatnya berat badan Anda. Hormon menentukan apa yang akan dilakukan tubuh Anda dengan makanan. Perbaiki hormon Anda dan tubuh Anda akan menjadi ramping tanpa Anda harus melakukan kerja ekstra.
http://www.womenshealthmag.com/weight-loss/turn-off-hormones-for-weight-loss
0 comments:
Post a Comment