Judul :Cerita dari Laut
Penulis :Muhamad
Hasim Chikdung
Penerbit :Bina
Karya Utama, Bogor
Tebal :152 halaman
“Menurut cerita
dari mulut ke mulut, konon, ketika seluruh dunia ini sedang dilanda kemelut,
pernah ada sebuah kapal perang, Belanda atau Jepang, Portugis, atau mungkin
Inggris, yang datang mendekat hendak menyerbu kota itu. Penduduk kota kecil itu
ketakutan. Panik. Berlarian ke sana kemari tak tahu hendak berbuat apa. Para
petua hanya bisa berdo’a. Para pemuda bersiap, mengerahkan segala apa yang
mereka punya, mengandalkan segala apa yang mereka bisa. Menghadapi segala kemungkinan
terburuk yang mungkin mendekat. Tapi apa lacur, tidak dinyana tidak diduga,
bukannya semakin mendekat, kapal itu malah menghilang bak ditelan laut. Tiada
bekas dan tanda-tanda. Penduduk kota itu tak henti bersyukur. Penghuni gua
telah menyelamatkan mereka.” Begitulah bunyi sinopsis yang tertulis di kover
belakang buku ini.
Kutipan di atas adalah
cuplikan dari salah satu cerpen yang ada dalam buku ini. Buku yang terbagi
dalam dua bagian, cerpen asli dan cerpen terjemahan, ini seluruhnya memuat 17
cerpen; 12 cerpen asli dan 5 cerpen terjemahan.
Meski judulnya “Cerita
dari Laut,” tapi tidak semua cerpen dalam buku ini memuat cerita tentang laut. Buku
ini juga memuat cerpen-cerpen yang menggambarkan budaya lokal Lampung, khususnya
Pesisir Barat, serta dinamika kehidupan masyarakat Krui sehari-hari. Sedangkan 5
cerpen terjemahan yang dimuat sebagai bagian kedua buku ini menceritakan
berbagai tema kehidupan sosial sehari-hari masyarakat barat.
Penulis sengaja
memuat cerpen-cerpen terjemahan dalam buku ini bukan hanya sebagai pendamping
atau sebagai pembanding dengan cerpen-cerpen asli, tetapi juga untuk memperkaya
tema, pandangan, serta menambah pengalaman membaca, dengan harapan apabila
pembaca kecewa dengan cerpen-cerpen asli yang ada dalam buku ini, mereka akan
terhibur oleh cerpen-cerpen terjemahan tersebut. :)
Jika Anda
berminat, Anda bisa mendapatkan buku ini dengan harga Rp.50.000 sudah termasuk
ongkos kirim di sekitar wilayah jawa dan Sumatera.
0 comments:
Post a Comment