Mie ramen (mie keriting) mengandung Tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ), yang merupakan produk samping dari industri minyak dan bahan tambahan pada makanan (food additive) sering kali digunakan untuk mengawetkan makanan-makanan olahan berharga murah. TBHQ merupakan salah satu zat kimia yang tidak bisa dicerna dan tidak bermanfaat dalam hal apa pun bagi tubuh Anda.
Seorang spesialis gastrointestinal melakukan sebuah percobaan dengan menggunakan sebuah video time lapse yang dipasang di dalam perut, kemudian membandingkan mie keriting yang segar dan yang diawetkan. Setelah dua jam pencernaan berlangsung, didapat hasil yang mengejutkan.
Percobaan pertama yang pernah ada dalam bidang ini yang dilakukan oleh Dr. Baden Kuo dari Massachusetts General Hospital tersebut berusaha menemukan dengan pasti apa yang terjadi pada makanan di dalam perut dan saluran pencernaan setelah mengonsumsi mie keriting.
Berkat sebuah kamera “smart pill”, sebuah kamera seukuran sebuah multi-vitamin yang ditanamkan di dalam perut, Dr. Kuo bisa melakukan percobaan ini, sekaligus menunjukkan apa yang terjadi di dalam perut seseorang yang memakan mie keriting instan (instant ramen noodles) dibandingkan dengan yang memakan mie keriting segar (fresh).
Dr. Kuo merekam selama 32 jam dari kamera pil tersebut.
“Apa yang kita lihat di sini adalah
sebuah perut yang bergerak ke depan dan ke belakang seperti sedang mencoba menggiling
mie keriting tersebut,” kata Dr. Kuo mengenai bagian awal dari video tersebut.
Sebagai perbandingan, para relawan
dalam penelitian tersebut juga memakan mie keriting buatan rumah yang segar
pada hari berbeda.
Pada 20 menit pertama 2, dan 2 jam
pertama, video tersebut menunjukkan perbedaan yang mengejutkan.
“Yang paling mengejutkan dari
percobaan kami ini adalah ketika Anda memperhatikan sebuah interval waktu, katakanlah dalam satu jam atau
dua jam, kami perhatikan mie keriting olahan kurang hancur dibandingkan dengan mie
keriting buatan rumah,” kata Dr. Kuo.
Hal ini mempengaruhi penyerapan
nutrient dan bisa secara teoritis membuat zat-zat pengawet bertahan lebih lama
di dalam rongga perut sebelum masuk ke dalam usus dan akhirnya terbuang.
Apakah
TBHQ Itu?
Pada makanan-makanan olahan buatan
pabrik, THBQ disemprotkan pada produk makanan atau pada kemasannya untuk mencegah
terjadinya perubahan warna, rasa, dan bau. Produk-produk lain, seperti kosmetik,
parfum, pernis dan lak (lacquers),
menggunakan TBHQ untuk mempertahankan stabilitasnya.
TBHQ dalam jumlah kecil saja tidak
akan membunuh Anda (meski kematian telah terjadi akibat TBHQ) atau membuat Anda
sakit seketika, namun zat ini bisa mempunyai efek jangka panjang terhadap
kesehatan Anda seperti memperlemah organ-organ tubuh dan berkontribusi terhadap
timbulnya kanker dan tumor.
FDA (BPOM-nya AS) mengatakan bahwa
TBHQ tidak boleh melebihi 0,02 persen dari kandungan minyak dan lemak sebuah
produk makanan. Kematian telah terjadi akibat menelan TBHQ sebanyak 5 gram. 5
gram memang termasuk dosis tinggi dibandingkan jumlah TBHQ yang ditemukan pada
makanan, tapi hal ini kiranya cukup untuk mengingatkan kita tentang level
toksisitas dari zat pengawet ini.
Pada dosis yang lebih tinggi, zat
pengawet ini mempunyai beberapa efek negatif bagi kesehatan pada beberapa hewan
laboratorium, seperti menimbulkan prekursor bagi tumor perut dan kerusakan bagi
DNA. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa eksposur terhadap TBHQ dosis
tinggi yang berkepanjangan bisa menjadi karsinogenik, khususnya bagi tumor
perut (stomach tumors).
Menelan satu gram saja (sepertigapuluh
dari satu ons) telah terbukti menimbulkan nausea, muntah-muntah, syok
anafilaktik, diare, telinga berdengung, delirium, rasa sesak napas, dan kolaps.
Sebagian orang dilaporkan mengalami kecemanasan dan teror di malam hari dan astma
setelah menelan TBHQ. Sebagian lain dilaporkan mengalami ruam tubuh (body rash) dan pembengkakan kelenjar
getah bening (lymph nodes).
Anda bisa temukan TBHQ dalam chicken McNuggets produk McDonald di
seantero Amerika Serikat, akan tetapi chicken
nuggets produk McDonalds European tidak mengandung zat pengawet beracun.
Hal ini menarik karena baik Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) maupun Badan
Kesehatan Makanan AS (FDA) telah mengevaluasi TBHQ dan mengatakan bahwa TBHQ
adalah aman dikonsumsi pada konsenstrasi yang diperbolehkan untuk makanan. EFSA
menganggap TBHQ sebagai non-karsinogenik, jadi mengapa mereka tidak mengijinkannya
untuk chicken mcnuggets?
Produk-produk Lain yang Mengandung
TBHQ:
- Chicken nuggets dan french fries produk McDonalds
- CHEEZ-IT Crackers buatan Kelloggs
- Coklat Butterfinger dan butter cups produk Reese’s Peanut
- Nestle Crunch
- Wheat Thins
- Microwave popcorn
- Minyak goreng semprot merk Pam
- Produk-produk dari Aldi
- Crackers produk Keebler merk Club
- Waffles beku merk Eggo produk Kellogs dan produk-produk Kellogs yang lain
- Taco bell beans dan sebagian taco shells
- Teddy Grahams
- Pizza beku merk Red Barron
- Keebler Cookies
- TastyKake
- Little Debbie
- Kellog’s Pop-Tarts
- Butter cookies Homestyle Peanut
- Beberapa jenis soymilk
- Roti, sereal dan crackers bias mengandung TBHQ
- Minyak goreng Crisco
- Sebagian makanan hewan peliharaan
- Banyak produk kosmetik dan produk-produk untuk bayi
- Sebagian hair dyes lipsticks dan eyeshadows
- Permen karet merk Wrigley’s
- Nutty bars merk Little Debbies dan sebagian produk M&M
- Kacang dan ayam goreng KFC
Ada lebih banyak lagi makanan olahan
yang tidak terdaftar di atas yang mengandung TBHQ. Sebuah kesimpulan yang
sekarang berkembang dengan cepat adalah bahwa semua makanan olahan pada umumnya,
mempunyai terlalu banyak masalah untuk digolongkan sebagai makanan aman. Badan-badan
pengawas kita tidak berusaha memecahkan masalah ini, dan bukannya menghilangkan
racun ini dari makanan, mereka malah mengklaim bahwa level keamanan itu memang
ada.
Sejak kapan ada level keamanan untuk
racun yang masuk ke tubuh kita?
(By Natasha Longo)
http://wakeup-world.com/2014/01/28/this-is-what-happens-in-your-stomach-when-you-consume-packaged-ramen-noodles-with-a-deadly-preservative/
0 comments:
Post a Comment