Pasar Paling Mengerikan di Dunia; Di Tomohon, Sulawesi Utara, Anjing, Kucing, Monyet, Tikus Dibantai dan Dijual Sebagai Makanan

Awaiting their fate: These dogs are kept in cramped cages for hours before they are eventually hung by a rope and flame roasted whole at a meat market in Indonesia
Menunggu Nasib: Anjing di dalam kerangkeng menunggu giliran dibantai

Di bawah ini adalah gambar-gambar yang mengejutkan dari sebuah pasar sayuran yang mengerikan di mana anjing-anjing dicekik dengan tali untuk dijadikan makanan dan para pelanggan bisa membeli hewan-hewan yang dipanggang dalam keadaan utuh.

Pasar tradisional Tomohon di Sulawesi Utara, Indonesia ini menjual monyet, kelelawar, anjing, kucing, babi, tikus, kukang dan bahkan ular piton raksasa dalam keadaan utuh yang dipajang di atas meja. Wajah hewan-hewan tersebut menunjukkan ekspresi penderitaan karena rasa sakit yang teramat sangat.

Kios-kios makanan yang mengerikan tersebut disaksikan oleh seorang fotografer yang juga seorang blogger dari Oman, Raymond Walsh, 44. Mr. Walsh mengatakan rasanya lebih mudah memandang hewan-hewan yang sudah mati dan dipotong-potong itu daripada memandang hewan-hewan yang masih hidup yang terkungkung di dalam kerangkeng menunggu nasib mereka.

Grisly: The blackened bodies of dozens of dogs sit on a table in Tomohon Traditional market in North Sulawesi
Anjing-anjing yang tubuhnya menghitam setelah dipanggang

Mr. Walsh mengatakan: ‘Pasar tersebut sama dengan pasar-pasar lokal di negara berkembang lainnya—di mana banyak buah-buahan, sayur-sayuran dan ikan dijual. Perbedaannya di sini ada banyak hewan mati yang diperjualbelikan.’

Brutal: The dogs' flame-roasted bodies are curled up on a floor covered in blood at the Indonesian market
Mengerikan: Anjing yang sudah dipanggang tergeletak di lantai berlumurandarah
Di dalam blognya www.manonthelam.com, dia menggambarkan pemandangan mengerikan di mana anjing-anjing di dalam kerangkeng sedang menunggu nasib sambil menyaksikan teman-teman mereka yang sudah dibantai dan ditaruh di atas meja di dekat mereka.

‘Adalah lebih mudah menelan isi perut monyet-monyet, tikus-tikus yang ditusuk dengan sepotong kayu dan anjing-anjing yang kepalanya sudah dipenggal daripada melihat anjing-anjing yang masih hidup sedang menunggu nasib mereka,’ katanya.


Sad: Not only is this dog likely to be turned into meat, it is also chained to the floor of a cramped cage, leaving it barely able to move in the hours before its death
Kasihan. Tidak cukup hanya dikerangkeng, anjing yang sedang menunggu giliran dibantai ini dirantai pula








Bloody: Most of the killing and butchery at the market takes place in view of the public. The result is harrowing
Mengerikan. Kebanyakan pembantaian di pasar ini dilakukan di depan umum. Hasilnya mengerikan.

‘Hewan-hewan lainnya nampak asing bagi saya tapi saya punya teman yang punya beberapa ekor anjing.’

Meski tidak mudah bagi orang Barat menyaksikan anjing-anjing yang mati dibantai itu, namun Mr. Walsh menunjukkan adanya perbedaan budaya dan sikap terhadap binatang di Asia Tenggara.

‘Sederhana saja, orang Barat melihat anjing semata sebagai hewan peliharaan. Orang Indonesia melihat mereka sebagai hewan peliharaan dan juga sebagai sumber makanan—begitulah kita dibesarkan,’ katanya.

When asked to describe the smell, Mr Walsh said: 'In a word, appalling. There's something about the air that changes when there's that much death around'
Bau. Bau menyengat merebak di sekitar pasar yang menjual hewan mati ini.
Di dalam foto-foto dalam blog-nya Mr. Walsh, banyak di antara hewan-hewan tersebut yang kaku dan hitam legam dengan wajah yang menunjukkan penderitaan karena rasa sakit yang tak terperi.

‘Setelah dibunuh, hewan-hewan tersebut kemudian dipanggang di atas api, sehingga bulu-bulunya habis, kulitnya mengencang dan mengelupas, sehingga menampakkan wajah seperti sedang ‘berteriak,’ kata Mr. Walsh.

Scary: These terrifying and charred remains of a bat will be used in traditional Indonesian cooking
Kelelawar panggang yang mengerikan
‘Bagaimana hewan-hewan tersebut dibunuh berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Kucing, monyet, dan kukang ditembak. Kelelawar dan tikus kepalanya di dipukulkan ke sebuah pohon atau meja. Babi ditujah dengan sepotong kayu atau besi,’ katanya menambahkan.

‘Babi hutan sudah mati ketika masuk perangkap. Ular disembelih dengan pisau atau kepalanya dipotong. Anjing dicekik dengan seutas tali,’ kata Mr. Walsh melanjutkan. 

Ketika ditanya bagaimana baunya, Mr. Walsh mengatakan: ‘Dalam satu kata. Mengerikan. Ada yang berubah di udara ketika begitu banyak kematian di sekitar kita.’

‘Baunya tak hilang-hilang dan membuat saya mual dan pusing sekaligus… ini pertama kalinya saya melihat sesuatu seperti ini,’ katanya. (By John Hall)

http://www.dailymail.co.uk/news/article-2569111/Held-tiny-cages-animals-await-fate-alongside-remains-dogs-rats-monkeys-creatures-flame-roasted-WHOLE-Indonesian-market.html

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger