Diabetes sering kali disebut-sebut sebagai pembunuh
diam-diam karena gejala penyakit tersebut mudah terabaikan. Dari perkiraan 24
juta penderita dabetes di AS (termasuk beberapa atlet tekenal), hanya 18 juta
yang menyadari bahwa mereka menderita penyakit tersebut, sisanya yang enam juta
tidak menyadari bahwa mereka hidup bersama diabetes. Penderita diabetes tidak
mampu menggunakan hormon insulin dengan benar. Insulin diperlukan untuk mengalirkan
gula dari darah menuju sel-sel di dalam tubuh sehingga sel-sel tersebut bisa
menggunakan gula tersebut sebagai energi.
1.
Rasa haus dan buang air kecil berlebihan
Orang yang menderita diabetes boleh
jadi buang air kecil lebih banyak daripada orang yang sehat. Orang rata-rata
buang air kecil empat hingga tujuh kali dalam 24 jam. Biasanya, tubuh Anda akan
menyerab kembali glukosa ketika glukosa tersebut melewati ginjal Anda. Jika
Anda menderita diabetes, gula darah Anda akan meningkat dan tubuh Anda mungkin
tidak akan bisa menyerap kembali gula darah tersebut. Tubuh Anda akan coba
membuang glukosa ekstra dengan cara memproduksi urin lebih banyak. Jika Anda
perhatikan Anda terus menerus merasa haus atau buang air kecil lebih sering,
maka Anda perlu mengunjungi dokter.
2. Rasa lapar terus menerus
Ketika gula darah Anda tinggi, maka
tubuh Anda akan kesulitan mengatur glukosa. Jika Anda telah memakan sesuatu
yang kaya akan karbohidrat, maka tubuh Anda akan memproduksi insulin terlalu
banyak sedangkan glukosa Anda cenderung turun dengan cepat. Ini akan membuat tubuh
Anda lemah dan lapar, khususnya akan karbohidrat dan gula yang bisa
meningkatkan level glukoa Anda kembali.
3. Penurunan berat badan dengan cepat
Tidak semua bentuk penurunan berat
badan itu sehat. Meski kelebihan berat badan merupakan sebuah faktor resiko
diabetes, namun tejadinya penurunan berat badan dengan cepat pada penderita
diabetes adalah hal biasa. Level gula darah yang terlalu tinggi bisa
menyebabkan berat badan menurun dengan cepat, seperti 20 hingga 30 pond dalam
tempo dua bulan atau tiga bulan. Alasan di balik penurunan berat badan yang
signifikan ini adalah karena hormon insulin tidak bisa melakukan tugasnya
menyalurkan glukosa atau gula ke sel-sel di mana gula atau glukosa tersebut
bisa digunakan sebagai energi. Sebagai respon, tubuh akan berpikir bahwa dia
lapar dan mulai memecah protein dari otot-otot untuk mendapatkan bahan bakar.
4. Rasa sakit (pain) dan kesemutan (numbness) di kaki
Seiring berjalannya waktu, level gula
darah yang tinggi secara tidak normal akan menyebabkan kerusakan pada
saraf-saraf tubuh, sebuah kondisi yang dinamakan diabetes neuropati. Meski
tidak semua orang mengalami gejala ini, namun lebih banyak kasus-kasus diabetes
tahap lanjut menunjukkan tanda-tanda kesemutan (numbness), rasa geli (tingling),
atau rasa sakit (pain) pada kaki dan
tangan penderita, yang biasanya dimulai dari kaki. Gejala ini biasa terjadi pada
mereka yang mengalami diabetes tipe 2 selama 25 tahun atau lebih, tetapi juga
bisa terjadi pada mereka yang berada dalam tahap-tahap awal diabetes.
5. Pandangan kabur
Salah satu dari tanda-tanda awal
terjadinya diabetes adalah penglihatan yang kabur. Dalam lingkungan gula tinggi
seperti diabetes tipe 2 yang tak ditangani, lensa-lensa kemampuan mata membengkok
berubah. Lensa-lensa tersebut tidak rusak, tapi otot-otot mata harus bekerja
lebih keras untuk fokus, khususnya ketika terjadi perubahan cepat pada gula
darah dan otot-otot mata belum beradaptasi dengan itu. Ada jendela waktu ketika
gejala ini akan menunjukkan dirinya karena seiring berjalannya waktu tubuh Anda
akan beradaptasi terhadap level gula darah yang meningkat dan penglihatan Anda
akan kembali normal. (By Evie Carrick)
http://www.cheatsheet.com/health-fitness/signs-of-diabetes-symptoms-you-should-not-ignore.html/5/
0 comments:
Post a Comment