gSource:
mydallascounselors.com
Keputusan
tentang jalur perawatan kesehatan mental yang akan diambil sering kali
tergantung pada asuransi kesehatan orang yang bersangkutan, dan tampaknya ini
berarti mencari mana yang murah. Pilihan perawatan yang tersedia adalah dengan
pisikiater, psikolog, atau terapis (ahli terapi). Paling sering pilihannya
adalah antara psikolog atau terapis. Akan tetapi, keputusan yang akan diambil
hendaklah tidak berdasarkan biaya, tetapi lebih pada hakikat dari masalah yang
dihadapi.
Apakah Psikolog itu?
Source: ktmc.info
Seorang psikolog adalah seorang dokter dengan gelar PhD atau Psy.D. Seorang
PhD melakukan praktik baik sebagai ahli klinik, peneliti, atau keduanya.
Seorang psikolog bisa mendiagnosis dan juga bisa mengobati gangguan mental, dan
sering kali bekerja sama dengan seorang psikiater untuk menangani
gangguan-gangguan tertentu yang berwujud sebagai simptom fisik dan neurologik.
Dalam beberapa keadaan, para psikolog juga bisa meresepkan obat, namun jika
mereka tidak bisa, psikiater yang akan membuatkan resep. Bagi kondisi-kondisi
tertentu, ketika perawatan (treatment)
telah sampai pada tingkat yang menentukan (prescribed
level), si psikolog bisa merujuk pasien pada seorang terapis yang kemudian
akan menyediakan serangkaian langkah-langkah strategis. Akan tetapi, tidak
semua kondisi kesehatan mental bisa dirujuk pada terapis.Apakah Terapis Itu?
Source:
clipartpanda.com
Seorang terapis
umumnya memiliki pendidikan setingkat Master dalam bidang psikologi konseling,
spikologi, atau kerja sosial (social work).
Terapis tidak biasanya melakukan penelitian; akan tetapi, mereka bisa menulis
publikasi berdasarkan riset. Tugas utama mereka adalah menyediakan intervensi terapeutik
bagi para pasien yang mengalami gangguan atau masalah mood yang bisa diatasi atau bersifat situasional. Terapis setingkat
Master tidak mendiagnosis atau “mengobati” pasien. Bagi kasus-kasus yang lebih
berat, mereka sering kali bekerja sama dengan seorang psikolog atau
psikiater. Tipe-tipe pasien atau klien yang mereka tangani adalah mereka
yang kemungkinan besar membutuhkan penanganan terapi behavioral atau kognitif.
Kondisi-kondisi yang Paling Resisten terhadap Intervensi Terapeutik
Source:
medbridgeeducation.com
Keberhasilan
terapi tergantung pada keinginan klien atau pasien untuk menjadi partisipan
yang aktif selama masa penanganan. Hubungan antara terapis dan klien sering
kali disebut sebagai sebuah aliansi terapeutik, dan hasil yang positif
tergantung pada hubungan ini. Oleh karena itu, penyakit-penyakit mental jenis
tertentu tidaklah tepat ditangani terapis, atau terapi saja tanpa adanya pengawasan
dari seorang psikolog atau psikiater. Sebagian dari penyakit-penyakit mental
tersebut adalah:
- Depresi klinis (clinical depression)
- Skizofrenia
- Gangguan panik (Panic disorders)
- Gangguan bipolar
- Gangguan kepribadian (Personality disorders)
- Gangguan kecemasan (Anxiety disorders)
- Gangguan stress pasca trauma (Post-traumatic stress disorders)
Kebanyakan,
jika tidak semuanya, dari jenis-jenis gangguan di atas sering kali ditangani
dengan kombinasi obat resep (prescription
medication) dan terapi gangguan kognitif (CBT) atau DBT.
Jenis-jenis kasus yang biasanya ditangani terapis berhubungan dengan gangguan situasional temporer, seperti depresi ringan atau nonspesifik, kecemasan, kedukaan (grief), konflik keluarga atau konflik perkawinan. Jenis-jenis gangguan ini bisa terjadi disertai oleh penyakit mental yang lebih serius, namun gangguan-gangguan tersebut umumnya lebih cocok ditangani terapis. Mereka yang mengalami gangguan ini lebih besar kemungkinannya akan berpartisipasi dalam sesi penganangan oleh terapis dan melakukan “pekerjaan rumah” yang diberikan oleh si terapis.
Source:
students.usask.ca
Sering kali,
kerja sama dengan seorang psikiater atau psikolog bersifat pasif, khususnya
jika melibatkan pengobatan medis. Para psikolog dan terapis adalah para
profesional yang menggunakan strategi cognitive-behavioral
dalam menangani pasien mereka, dan membantu mereka mendapatkan hasil pengobatan
yang positif. Untuk mendapatkani ini, si pasien harus berada dalam kebaikan
mental level tertentu.
Rekomendasi
Source:
sagewillow.com
Kebanyakan
orang yang mencari terapi adalah mereka yang perlu berbicara tentang masalah
yang mereka hadapi, dan dalam melakukan ini, mereka boleh jadi mengalami insight (pandangan) ke dalam masalah
mereka.
Ketika seseorang
bekerja sama dengan terapis, dan dia mampu sampai pada kesadaran tentang
bagaimana dia menciptakan konflik atau perselisihan di dalam hidupnya, atau
paling tidak berkontribusi terhadap masalah yang telah mengganggu kemampuannya untuk
melakukan fungsi dengan cara yang sehat dan produktif, maka dia akan
mendapatkan kekuatan untuk sembuh.
Belajar Menggambarkan Perasaan Anda.
Jika Anda
mengunjungi seorang psikolog, maka yang terpenting bagi si spikolog adalah
memahami perasaan Anda. Pekerjaan mereka adalah mengidentifikasi dan menjelaskan
emosi Anda. Kemudian, mereka melakukan penagangan pasif dan/atau mengontrol
emosi Anda.
Akan tetapi,
ketika Anda mengunjungi seorang terapis, maka pekerjaan mereka adalah
membimbing dan mendukung Anda untuk meneliti perasaan Anda sendiri. Mereka
boleh jadi akan menyuruh Anda memikirkan tentang bagaimana perasaan Anda atau
membantu Anda menggambarkan emosi Anda, tetapi Andalah satu-satunya yang bersentuhan
dengan perasaan Anda sendiri. Terapis boleh jadi akan menyarankan Anda
cara-cara bagi Anda untuk memahami dan memperbaiki perasaan sedih atau marah,
sebagai contoh, namun Andalah satu-satunya yang menentukan pilihan apa yang
akan Anda lakukan dan jika demikian, apa yang akan Anda lakukan itu.
Source:
nymag.com
Praktik Membuat Keputusan
Seorang psikolog
membuat semua keputusan tentang penanganan macam apa yang akan dilakukan. Akan
tetapi, Anda tetap merupakan orang yang bertanggung jawab bagi hidup Anda
kecuali dalam hal Anda bisa membahayakan diri Anda sendiri atau orang lain.
Psikolog adalah seperti psikiater atau dokter medis lainnya dalam hal bahwa
mereka menentukan apa yang perlu Anda lakukan untuk memperbaiki kesehatan
mental Anda. Namun dengan pesikolog Anda kurang dilibatkan dalam menentukan
keputusan dibandingkan dengan jika Anda ditangani seorang therapis.
Seorang terapis
mendorong Anda untuk memikirkan jawaban-jawaban terhadap masalah Anda sendiri.
Mereka boleh jadi akan menawarkan ide-ide, tapi Andalah yang paling menentukan
dalam mengambil keputusan dan mempertimbangkan pengananan macam apa yang akan
Anda ambil. Karena masalah-masalah yang didiskusikan dengan seorang terapis
biasanya berjangka pendek atau lunak, Anda mempunyai lebih banyak kelonggaran
untuk memilih jalan yang Anda pikir terbaik.
Setelah Anda
menjalani terapi selama beberapa waktu, Anda mungkin merasa bahwa membuat
keputusan menjadi lebih mudah. Ini bisa terjadi mungkin karena proses terapeutik
telah memberi Anda kesempatan yang cukup untuk praktik menjelajahi
pilihan-pilihan, memikirkan apakah pilihan-pilihan tersebut akan berguna,
membuat keputusan sendiri, melaksanakan keputusan tersebut, dan belajar dari
pengalaman-pengalaman.
Apa Status Emosional Anda?
Para
psikolog dan terapis disediakan untuk membantu Anda. Tapi Anda akan menemukan
perbedaan dalam penganganan Anda. Seorang psikolog bertugas untuk mengawasi
kondisi mental Anda, meresepkan cara-cara penanganan dan/atau pengobatan, dan
dia bertanggung jawab memperbaiki Anda; sedangkan hubungan terapis-klien sedikit
berbeda dengan hubungan psikolog-klien, dalam hal bahwa si psikolog lebih
menentukan dibandingkan si klien.
Akan tetapi,
dengan seorang terapis, Anda boleh jadi merasa bahwa status Anda hampir setara
dengan si terapis itu. Anda bekerja sama dengannya untuk mengidentifikasi
masalah yang Anda hadapi, menggambarkan perasaan Anda, dan menemukan solusi.
Terapis ada di sana untuk membantu Anda, tetapi Anda akan terkesan bahwa Andalah
yang lebih menentukan, khususnya dalam terapi interpersonal atau terapi yang
berpusat pada klien. Banyak orang merasa lebih nyaman dengan seorang terapis
karena hubungan mereka dengan si terapis tampak tidak berat sebelah.
Source:
bustle.com
Seni dan Sains Terapi
Hampir dalam
semua pekerjaan, ada seni dan sains-nya. Hal yang sama juga terdapat pada
psikolog dan terapis. Seorang psikolog, akan tetapi, utama dan terutamanya
adalah seorang ilmuwan. Mereka telah belajar tentang ilmu pikiran manusia
dengan cara mempelajari/atau melaksanakan penelitian. Mereka lebih banyak
berfokus pada metode ilmiah daripada sisi artistik, intuitif dari terapi. Sepertinya
halnya dokter medis, mereka merujuk pada hasil-hasil penelitian telah terbukti
cocok untuk menangani masalah klien yang serupa dengan Anda.
Seorang terapis
berlisensi boleh jadi menggunakan hasil-hasil dari penelitian ilmiah sebagai
basis bagi kebanyakan kerja mereka. Akan tetapi, terapis lebih banyak melakukan pendekatan
artistik terhadap terapi. Pikiran manusia merupakan sebuah sistem yang sangat
kompleks, yang tidak selalu bisa dimengerti oleh sebuah penelitian yang hanya
meneliti beberapa variabel yang terbatas. Seorang terapis memandang seseorang
sebagai seorang manusia yang utuh. Tidak ada penelitian yang bisa
memperhitungkan setiap faktor dalam jiwa
manusia dan banyak orang menemukan bahwa pendekatan yang artistik, intuitf ini
lebih masuk akal bagi mereka.
Bagaimana Jika Saya Salah Memilih Spesialis?
Jadi,
sekarang Anda bisa menebak mana yang terbaik Anda kunjungi, terapis atau
psikolog. Lalu apa yang akan terjadi? Karena kedua ahli tersebut merupakan
profesi pelayan, maka apakah itu psikolog ataukah terapis yang Anda pilih,
mereka bisa saja merujuk Anda ke satu sama lain.
Terapis
biasanya sesuai bagi kebutuhan orang yang mengalami penyakit mental serius yang
sedang ditangani oleh seorang psikolog
dan/atau psikiater. Para psikolog kadang-kadang merujuk pasien ke terapis
setelah sesi awal jika mereka meyakini bahwa masalahnya akan lebih baik jika
ditangani dengan terapi bicara. Mereka juga boleh jadi akan mengirim Anda pada
seorang terapis jika Anda menunjukkan keinginan bekerja dengan rajin untuk
memperbaiki kesehatan mental Anda. Alasan lain seorang psikolog akan merujuk
pada seorang terapis adalah jika kesehatan mental Anda telah membaik secara
dramatis dan Anda siap menjadi lebih mandiri (self-directed).
Pada
akhirnya, Anda selalu akan memilih seorang terapis. Kemampuan Anda memilih
seorang psikolog boleh jadi dibatasi oleh asuransi Anda dan kondisi kesehatan
mental Anda. Seorang terapis kenamaan yang berlisensi bisa secara efektif membuat
pengobatan berjalan tidak peduli bagaimanapun kondisi Anda dan pastikan Anda
ditangani oleh seorang profesional yang berkelayakan jika Anda perlu melakukan
perubahan.
Periksalah
Kredensial Mereka.
Tak peduli
apakah Anda memutuskan untuk mengunjungi seorang psikolog atau seorang terapis,
adalah sangat penting untuk mencari kepastian bahwa mereka adalah orang yang
benar-benar memenuhi syarat. Meski asuransi Anda tampaknya akan menunjuk
seorang psikolog yang cocok bagi Anda, tapi Anda juga perlu memastikan bahwa
mereka telah menempuh pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi yang diperlukan
sesuai kebutuhan penanganan Anda—demi untuk kenyamanan Anda sendiri tentu saja.
Yang lebih
penting adalah memeriksa credentials (ijazah
dsb) dari si terapis. Alasannya adalah bahwa istilah “terapis,” tergantung
masalah yang Anda hadapi, bisa digunakan untuk segala sesuatu mulai dari
seorang konselor kesehatan mental hingga seorang pembimbing kehidupan (life coach) yang tak berpendidikan. Cari
tahu tentang pendidikan mereka dan pengalaman mereka. Carilah orang yang
spesialis dalam masalah yang sedang Anda hadapi atau dalam bidang terapi yang
Anda inginkan. Pastikan bahwa mereka berlisensi sehingga Anda tahu bahwa mereka
mempunyai ilmu pengetahuan untuk memberikan terapi yang layak.
Source:
makeuseof.com
Tak peduli
apakah Anda mempercayakan perawatan Anda di tangan seorang psikolog atau seorang terapis, Anda
perlu mengetahui yang manakah mereka. Better Help telah memberi
lisensi bagi para therapis online untuk membantu Anda melalui platform
konseling online mereka. Jika Anda siap memulai therapi, maka tak ada alasan
untuk menunggu.
Source: Better Help
0 comments:
Post a Comment