Bagaimana Cara Meningkatkan Daya Ingat: Sebuah Pelajaran dari Juara Mengingat

Joshua Foer menulis sebuah catatan Post-it di atas komputernya yang bunyinya “Jangan lupa untuk mengingat.” Penulis buku baru “Moonwalking with Einstein: The Art and Science of Remembering Everything” ini berangkat dari seseorang yang mempunyai memori rata-rata hingga menjadi Kampiun Memori yang resmi di AS pada tahun 2006 dengan cara menenggelamkan dirinya ke dunia memorizing (menghapal) secara professional. Setelah mempelajari skill untuk mempelajari seluruh isi kamus, dia menjadi yakin bahwa setiap orang bisa memiliki memori yang luar biasa. Yang Anda perlukan hanyalah menguasai teknik-teknik memori tertentu. Di bawah ini adalah enam rahasia dari bukunya untuk menjadi seorang cendekia memori.  

Bangun sebuah “istana memori.” “Merumahkan” daftar segala sesuatu yang perlu Anda hapal adalah esensial.

“Gunanya adalah untuk menciptakan sebuah ruang di dalam mata hati, sebuah tempat yang Anda kenal dengan baik dan bisa memvisualisasikan dengan mudah dan kemudian mengisi  ruang di dalam mata hati tersebut dengan gambar-gambar yang merepresentasikan apa saja yang ingin Anda ingat,” tulis Foer. Inilah metode yang digunakan semenjak jaman Yunani Kuno dahulu., ketika para orator perlu menghapal pidato-pidato mereka dan ketika buku belum menjadi metode bercerita yang utama. Istana memori harus menjadi sebuah tempat yang Anda kenal secara inheren, seperti rumah di mana Anda dibesarkan, atau rute yang Anda tempuh ke tempat kerja setiap hari. Kemudian ambillah sepuluh hal yang perlu Anda ingat, seperti daftar belanjaan, dan tanamkan masing-masing item di tempat yang berbeda di dalam istana memori Anda.

Sebagai contoh, letakkan “kertas tisu” di dalam kotak surat bekas milik orang tua Anda, kemudian berjalanlah di dalam rumah lama Anda dan letakkan “bawang putih” di meja dapur. Ketika Anda perlu mengingat kembali item-item tersebut di toko sembako, Anda tidak perlu mengingat kata-kata tersebut, tapi berjalanlah mengelilingi rumah masa kanak-kanak Anda dan temukan masing-masing item di mana Anda menaruhnya di dalam ruang di dalam mata hati Anda. Ini tampak merepotkan, namun begitulah proses menambahkan salah satu jenis memori ke dalam memori lainnya. Foer menjelaskan: “Manusia berbakat dalam menggunakan memori spasial untuk membangun dan menyimpan informasi yang urutannya tidak terlalu natural. Jadi sebuah daftar kata-kata atau angka-angka mungkin sulit diingat namun jika Anda menambahkan daftar tersebut dalam sebuah memori yang terbuka secara natural, seperti cetak biru dari apartemen lama Anda, maka daftar tersebut akan tersimpan lebih lama dan lebih mudah diingat.

Jadilah kreatif: Ketika Anda “mengeluarkan daftar barang-barang belanjaan tersebut dari “istana memori Anda” hal itu membantu Anda dalam melibatkan seluruh indera Anda. Mengingat seperti apa bau bawang putih, atau bagaimana kulit bawang putih meremah di tangan Anda sebelum Anda menempatkannya di meja dapur imajiner Anda, akan membantu ingatan di mana Anda meletakkannya menjadi semakin solid. Hal ini masuk akal dalam kehidupan yang lateral. Anda kecil kemungkinan akan lupa di mana Anda meletakkan kunci-kunci Anda jika Anda berfokus pada tekstur kunci-kunci tersebut di tangan Anda ketika Anda meletakkan kunci-kunci tersebut di atas sebuah meja. Ketika Anda perlu mengingat di mana Anda meletakkan kunci-kunci tersebut, Anda akan mengingat bagaimana tangan Anda merasakan ketika Anda meletakkan kunci-kunci tersebut dan bayangan akan meja tersebut akan muncul secara bersamaan. Sebagaimana yang ditemukan Foer, melibatkan sebuah indera ke dalam memori Anda akan membantu membuat ingatan Anda semakin solid.

Buat berwarna-warni. “Segala seuatu yang menyita perhatian kita adalah lebih mudah diingat,” kata Foer menjelaskan. “Hal-hal yang lebih lucu, lebih tidak senonoh, dan lebih aneh akan lebih mudah diingat.” Ketika dia sedang mengingat-ingat sebuah daftar belanjaan dengan cara menempatkan masing-masing item dalam “istana memori”-nya, Foer dinasehati agar berpikir secara surealis. “Lukis pikiran Anda sebuah pemandangan yang tidak sama dengan pemandangan-pemandangan yang pernah Anda lihat sebelumnya sehingga hal itu tidak bisa Anda lupakan,” kata pelatih memori Foer. Ketika dia menghapal daftar belanjaan pertamanya dengan menggunakan teknik “istana memori” dia memunculkan “salmon” dalam ingatannya dengan cara membayangkan ikan tersebut sedang menggelepar di bawah strings sebuah piano. “Kegunaan umum kebanyakan teknik memori adalah untuk mengubah segala sesuatu yang yang membosankan yang sedang diinput ke dalam memori Anda yang menjadi sesuatu yang colorful, begitu menarik dan berbeda dari segala sesuatu yang pernah Anda lihat sebelum Anda bisa melupakannya,” tulisnya.

Cobalah “chunking”. “Chunking adalah sebuah cara untuk mengurangi jumlah item yang harus Anda ingat dengan cara memperbesar ukuran masing-masing item tersebut,” jelas Foer. Itulah sebabnya nomer-nomer HP sering dipecah menjadi tiga bagian atau mengapa mengingat sebuah kalimat adalah lebih mudah daripada mengingat masing-masing huruf di dalam sebuah kalimat. Jika Anda diberi serangkaian angka untuk dihapal, pecahlah angka-angka itu menjadi beberapa bagian. Hal itu juga membantu memberi arti pada bagian-bagian tersebut. Bagilah angka-angka tersebut menjadi tiga bagian seolah angka-angka tersebut menunjukkan tanggal dan kemudian ingatlah tanggal yang khusus tersebut (misal angka 021411 dan pikirkan angka-angka tersebut sebagai 02/14/11 atau Hari Valentine) hal ini akan membantu membuat ingatan menjadi lebih solid.

Practice makes perfect: Foer berhasil menjadi kampiun memori bukan dengan mempelajari teknik-teknik seperti di atas tapi dengan mengganti teknik-teknik tersebut dengan web surfing (menjelajah internet) atau bahkan membaca. Dia menghapal angka-angka hingga empat jam sehari sebelum mengikuti kejuaraan tersebut. Tapi bagi kita, cukup hanya meluangkan waktu satu jam sehari untuk mempraktikkan teknik-teknik memori seperti di atas untuk membuat otak kita bekerja seperti hard drives yang berdengung.. 

Gunakan earmuffs (alat penutup telinga):  Kini kita semakin hidup di dunia yang penuh distraksi, dibandingkan dengan jaman dahulu. Dalam beberapa hal, distraksi-distraksi serupa itu berfungsi sebagai bank-bank memori bagi kita. Foer menulis: “Dengan semakin banyaknya blog-blog dan tweet-tweet, kamera digital, dan arsip email dalam gigabyte yang tak terbatas, membuat partsisipasi dalam kultur online sekarang ini berarti menciptakan sebuah jejak kehadiran, yang selalu bisa ditelusuri (ever searchable), memori eksternal yang tak terlupakan yang hanya tumbuh ketika seseorang masih hidup..”

Dan dengan adanya blog-blog, tweet-tweet dan pesan-pesan instant tersebut dengan kebisingan dan kemilau warnanya masing-masing, membuat kita mustahil untuk berfokus hanya pada satu tugas di tangan, seperti menghapal sebuah puisi. “Tidak peduli betapa pun kasarnya, warna-warninya dan eksplisitnya gambar-gambar yang kita gambar di dalam istana memori kita, kita hanya bisa melihat berlembar-lembar nomer acak untuk sekian lama sebelum kita mulai berpikir apakah ada sesuatu yang lebih penting di dalam ruang yang lain.” Foer menemukan bahwa sepasang penutup telinga yang lebih besar dari ukuran telinga Anda bisa memblok suara-suara ribut dari luar dan membantu otak Anda berkonsentrasi hanya dalam satu tugas, seperti menghapal serangkaian angka. Namun penutup telinga yang lebih subtil juga berfungsi sama.

by Piper Weiss, Shine Staff, on Thu Mar 10, 2011 1:28pm PST

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger