Shylah dalam sebuah foto yang tak bertanggal./Photo By courtesy of family via The New Zealand Herald |
Paman anak itu, Pete Silbery, mengatakan pada Associated
Press pada hari Jumat bahwa Shylah Silbery berusaha
membuka sendiri lemari es dan menghibur dirinya sendiri dengan boneka beruang
yang bernama “Possum” setelah Lauren Silbery, 28,
meninggal dunia.
Keluarga mereka terakhir
kalinya berbicara dengan Lauren Silbery pada tanggal 19 Oktober, katanya. Dua
hari kemudian, mereka merasa waswas dan menelepon seorang teman mereka yang
tinggal di dekat rumah Lauren di Wellington. Si teman tersebut bisa melihat si
gadis cilik tersebut di dalam rumah, tetapi ibunya tidak kelihatan, dan mereka
mendesak agar kami memanggil polisi, kata Pete Silbery.
Polisi membujuk Shylah menyeret
sebuah meja kopi ke dekat pintu sehingga dia bisa menggapai kunci pintu dan membukanya,
dan kemudian gadis cilik itu berkata, “Ibu tidak mau bangun,” kata Silbery.
“Saya bisa bayangkan dia
berada dalam rumah itu sekian lama, berusaha membangunkan Ibunya,” katanya.
Shylah kemudian dilarikan ke
rumah sakit dan dirawat selama beberapa hari karena terkena dehidrasi dan ruam
popok.
“Kedaannya baik-baik saja sekarang. Dia masih
riang,” katanya. “Ketika kami menurunkan jasad ibunya ke liang lahat, dia
menunjuk ke arah peti mati dan berkata, ‘Ibu ada di dalamnya.’ Betapa memilukan
mendengarnya.”
Aparat berwenang kini sedang
menunggu hasil autopsi, tetapi kami
tidak percaya ada yang tidak wajar dalam kematian Lauren Silbery, kata
juru bicara polisi Wellington , Victoria
Davis . (By NICK
PERRY - Associated Press | AP – Fri, Nov 4, 2011)
0 comments:
Post a Comment