Menunda Pensiun Bisa Hindari Demensia

In this Friday, July 12, 2013 photo, June Springer poses for a photograph where she works at Caffi Contracting Services, in Alexandria, Va. Springer, who just turned 90, works as a receptionist. People who delay retirement have less risk of developing Alzheimer's disease or other types of dementia, a study of half a million people in France found. (AP Photo/Alex Brandon)
Dalam foto tertanggal 12 Juli 2013 ini, June Springer berpose ketika dia sedang bekerja di Caffi Contracting Services di Alexandria. Perempuan tua ini baru saja pensiun di usia 90 tahun (AP Photo/Alex Brandon)

BOSTON (AP) —Penelitian terbaru semakin memantapkan teori “gunakan atau Anda akan kehilangannya” tentang kekuatan otak dan keadaan bertahan tetap sehat secara mental. Orang yang menunda pensiun mempunyai resiko terkena penyakit Alzheimer atau tipe demensia yang lebih kecil, demikian temuan sebuah penelitian tentang hampir setengah juta orang di Perancis.

Sejauh ini, penelitian tersebut adalah merupakan penelitian terbesar yang meneliti masalah ini, dan para peneliti mengatakan bahwa kesimpulan tersebut masuk akal. Bekerja cenderung membuat orang tetap aktif secara fisik, tetap bergaul dengan sesama dan tertantang secara mental—hal-hal yang telah pula dikenal bisa membantu mencegah penurunan mental.

“Untuk setiap tahun tambahan bekerja, resiko terkena demensia jadi berkurang sebanyak 3,2 persen,” kata Carole Dufoil, seorang ilmuwan di INSERM, badan penelitian kesehatan milik pemerintah Perancis.

Dia memimpin penelitian tersebut dan mengumumkan hasilnya pada hari Senin di dalam Konferensi Internasional Persatuan Alzheimer di Boston.

Sekitar 35 juta orang di seluruh dunia mengalami demensia, dan Alzheimer adalah jenis yang paling umum. Di A.S., sekitar 5 juta orang mengalami Alzheimer—1 dari 9 orang yang berusia 65 ke atas. Apa yang menyebabkan penyakit yang merenggut pikiran ini tidak diketahui dan tidak ada obat atau cara perawatan yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini.

Perancis telah mempunyai sebagian dari penelitian terbaik tentang Alzheimer di dunia, sebagian karena bekas presiden negara itu, Nicolas Sarkozy, menjadikan penelitian tentang penyakit ini sebagai  prioritas. Negeri tersebut juga mempunyai catatan-catatan rinci tentang kesehatan orang-orang yang bekerja sendiri (self-employed) yang mengikuti asuransi kesehatan serupa Medicare.

Para peneliti menggunakan catatan-catatan serupa ini pada lebih dari 429.000 pekerja, yang kebanyakan di antaranya adalah para penjaga toko atau para pengrajin seperti tukang roti dan tukang kayu. Mereka rata-rata berusia 74 tahun dan telah pensiun selama rata-rata 12 tahun.

Hampir 3 persen dari mereka terkena demensia namun resiko terkena demensia ini lebih rendah pada setiap tahun usia pensiun. Seseorang yang pensiun pada usia 65 mempunyai resiko terkena demensia 15 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang pensiun pada usia 60, setelah faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi hasil tersebut diperhitungkan, kata Dufoid.

Untuk menutup kemungkinan bahwa penurunan mental boleh jadi telah menyebabkan orang pensiun lebih awal, para peneliti melakukan analisis terhadap orang yang tereliminasi yang terkena demensia dalam tempo 5 tahun setelah pensiun, dan dalam tempo 10 tahun setelah pensiun.

Trend-nya benar-benar sama,” yang mengisyaratkan bahwa bekerja mempunyai pengaruh terhadap kognisi, bukan sebaliknya, kata Dufouil.

Perancis memandatkan pensiun dalam berbagai bidang pekerjaan—pegawai negeri sipil harus pensiun pada usia 65, katanya. Penelitian terbaru tersebut mengisyaratkan bahwa “orang harus bekerja selama mereka masih menginginkannya” karena hal ini bisa mempengaruhi kesehatan mereka, katanya.

June Springer, yang baru saja memasuki usia 90, setuju. Dia bekerja sebagai resepsionis full time di Caffi Plumbing & Heating di Alexandria, Va., delapan tahun lalu.

“Saya ingin memberi penghargaan pada perusahaan yang mau mempekerjakan saya pada usia demikian,” katanya. “Bekerja itu menyenangkan, berada di tengah-tengah orang-orang dan mengikuti perkembangan peristiwa. Saya suka melakukan apa yang saya lakukan. Selama Tuhan masih menganugerahi saya otak untuk digunakan maka akan saya gunakan setiap hari.”

Heather Snyder, direktur medis dan operasi ilmiah pada Persatuan Alzheimer, mengatakan hasil penelitian tersebut tidak berarti bahwa setiap orang perlu menunda pensiun mereka.

“Menjaga tubuh tetap aktif secara kognitif, tetap aktif secara sosial, terus melakukan hal-hal yang disukai” itulah yang penting, katanya.

“Orang tua saya sudah pensiun namun mereka kini lebih sibuk dari ketika mereka bekerja. Mereka kuliah di universitas di tempat mereka tinggal, mereka terus mengikuti perkuliahan dan mereka terus melakukan kegiatan kognitif dan kegiatan sosial dalam hidup mereka.” MARILYNN MARCHIONE July 15, 2013
__
AP Medical Writer Lindsey Tanner in Chicago contributed to this report.
http://news.yahoo.com/study-later-retirement-may-help-prevent-dementia-124022246.html

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger