“Baik metabolisme maupun kimia tubuh
Anda yang unik—yang sama uniknya dengan sidik jari Anda—memainkan peran penting
dalam menentukan apakah Anda merupakan magnet bagi nyamuk atau tidak,” kata
profesor entomologi dari Universitas Florida Dr. Phil Koehler. “Juga, ada
bukti-bukti bahwa derajat kemenarikan Anda bagi nyamuk bisa berubah-ubah
seiring waktu.”
Di bawah ini adalah sebagian dari
penemuan yang menarik tentang mengapa sebagian dari kita merupakan sasaran
empuk bagi si makhluk kecil penghisap darah ini:
Nyamuk menyukai
darah tipe O
Ketika mereka mencari makanan, nyamuk
hampir dua kali lipat kemungkinannya akan mendarat pada orang-orang yang
mempunyai darah tipe O dibandingkan dengan mereka yang mempunyai darah tipe A,
menurut sebuah studi di Jepang. Memang, serangga penggigit ini menganggap darah
tipe O lebih lezat dibandingkan dengan tipe-tipe darah lainnya, kata para
peneliti. Kebanyakan tubuh manusia mengeluarkan zat-zat yang memungkinkan bagi
nyamuk untuk mengidentifikasi tipe darah sebelum mereka menggigit.
Hati-hatilah
para peminum bir
Hanya dengan menenggak satu botol
bir bisa secara signifikan meningkatkan resiko Anda tergigit nyamuk, menurut
sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Mosquito
Control Association. Para peneliti melaporkan bahwa, “Nyamuk-nyamuk yang mendarat di tubuh
para relawan yang terlibat dalam penelitian tersebut meningkat jumlahnya setelah
mereka minum bir dibandingkan dengan sebelum mereka minum.”
Hati-hatilah
jika bulan sedang purnama
Si penghisap darah yang kecil-kecil
ini akan 500 kali lebih aktif jika bulan sedang purnama, menurut laporan American Mosquito Control Association
(AMCA). Secara keseluruhan, resiko
tertinggi terkena gigitan nyamuk adalah ketika senja hari dan subuh, waktu di
mana nyamuk-nyamuk betina dari spesies tertentu bisa terbang hingga sejauh 40
mil jauhnya dalam memburu makanan. (Nyamuk jantan tidak menggigit.)
Pakailah kaus
kaki
Aroma yang menyengat dari kaki yang
kotor tampaknya tidak bisa dihindari oleh nyamuk, seperti yang dibuktikan oleh
seorang ilmuwan yang pemberani, Bart Knoll, ketika dia sedang duduk di dalam
sebuah laboratorium dengan hanya mengenakan pakaian dalam untuk mencari tahu
bagian tubuh yang mana yang paling menarik bagi nyamuk. Dia menemukan bahwa 75
persen dari serangga ini hinggap di kakinya, namun setelah dia mencuci kakinya
dengan sabun deodoran, nyamuk kemudian menggigit secara sembarangan. Timnya
juga melaporkan bahwa keju yang bau, seperti Limburger—yang mempunyai senyawa
yang baunya serupa dengan senyawa yang menimbulkan bau kaki—juga bisa
mendatangkan nyamuk.
Nyamuk tahu
jika Anda sedang hamil tua
Wanita yang sedang hamil tua mendapat
gigitan nyamuk sebanyak dua kali lipat lebih sering dibandingkan dengan wanita
yang tidak sedang hamil, sehingga meningkatkan resiko wanita hamil untuk
mendapatkan penyakir akibat serangga, menurut sebuah studi yang dilakukan di
Gambia. Para peneliti berhipotesis bahwa karena wanita yang sedang hamil pada
bulan-bulan akhir menghembuskan nafas dengan volume 21 persen lebih banyak, maka
nyamuk-nyamuk tertarik oleh kelembaban dan karbon dioksida yang ada dalam nafas
mereka. Mereka juga menemukan bahwa perut wanita hamil hampir 1 derajat lebih
hangat, yang bisa menimbulkan lebih banyak zat-zat yang volatil (ya bisa
menguap)—yang dilepas di dalam keringat dan menarik bagi nyamuk—pada kulit
mereka. Beberapa penelian lain bukan hanya mempunyai temuan yang sama namun
juga memiliki bukti-bukti bahwa wanita lebih menarik bagi nyamuk selama
masa-masa tahapan siklus ovulasi,” kata Dr. Koehler. Namun berbagai penelitian
menunjukkan hasil yang berbeda-beda tentang apakah wanita ataukah pria yang
lebih besar kemungkinan digit nyamuk, katanya menambahkan.
Lari tidak
akan membantu
Baik karbon dioksida yang kita hembuskan
maupun zat-zat yang ada dalam keringat, seperti asam laktat, bisa membantu
nyamuk hinggap dan bersarang pada tubuh kita. Sebagai hasilnya, kata Dr.
Koehler melaporkan, “Anda lebih besar kemungkinan akan digigit nyamuk jika Anda
sedang lari atau sedang berolahraga dibandingkan dengan ketika Anda sedang
beristirahat, karena Anda bernafas lebih keras dan berkeringat lebih banyak.”
Faktanya, aktivitas fisik meningkatkan resiko terkena gigitan nyamuk hingga
sebanyak 50 persen, menurut AMCA.
Seperti halnya
vampir nyamuk lebih suka pakaian berwarna gelap
Pakaian berwarna gelap bisa
meningkatkan resiko Anda menjadi korban gigitan si penghisap darah yang kecil
ini, dibandingkan dengan pakaian berwarna cerah, kata Dr. Koehler. Dalam sebuah
studi yang membandingkan daya tarik dari berbagai warna bagi nyamuk, para
peneliti melaporkan hasil-hasil sebagai berikut: hitam (paling menarik); merah
(sangat menarik); abu-abu dan hijau (netral); khaki, hijau, khaki muda, dan
kuning (kurang menarik). (By
Lisa Collier Cool, Jul 15, 2013)
http://health.yahoo.net/experts/dayinhealth/why-are-some-people-mosquito-magnets
0 comments:
Post a Comment