Kenapa Dokter THT Melarang Anda Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud?


 

“Jangan masukkan apapun yang lebih kecil dari sikumu ke dalam telingamu.” Itulah yang mungkin pernah Anda dengar dari nenek Anda, namun, sebagian besar, hal itu benar kata Dr. Bradley Kesser, seorang dokter ahli THT dan profesor otolaryngology di UVA Health di Virginia.

Dan ya, itu artinya Anda tidak boleh menggunakan cotton swabs untuk membersihkan telinga Anda. Menurut para ahli, praktik yang banyak dilakukan ini bukan hanya tidak perlu, namun juga beresiko. Di bawah ini adalah sebab-sebab mengapa hal itu tidak boleh dilakukan.

Apa bahaya membersihkan telinga dengan cotton swabs?

Kebanyakan orang mungkin pernah memasukkan cotton swabs ke dalam telinga mereka karena sesuatu hal. Perbuatan ini bisa menimbulkan rasa puas—baik karena rasa menggelenyar yang ditimbulkannya pada telinga Anda, atau karena kotoran yang bisa Anda keluarkan dari telinga anda. Jadi kenapa banyak dokter ahli THT melarang melakukan itu?

Ini bisa membuat masalah kotoran (wax) di dalam telinga Anda memburuk.

Dr. Minka Schofield Seorang profesor klinis otolaryngology di Ohio State University Wexner Medical Center, mengakui bahwa kebanyakan orang telah diajarkan membersihkan telinga mereka menggunakan cotton swabs. Tapi ini bukan berarti bahwa cara ini efektif. “Msalahnya dengan cara ini adalah bahwa hal bisa mengakibatkan kotoran telinga kita malah terdorong masuk ke dalam dan bisa memperburuk dampak,” katanya pada Yahoo Life.

Cotton Swabs bisa merusak kulit di dalam telinga;

Kulit di dalam saluran telinga, kata Kesser, adalah lunak dan cotton swabs bisa merusaknya. Hal ini bisa menimbulkan apa yang kita sebut micro-cuts, “yang (bisa) menjadi portal masuknya bakteria, yang bisa menyebabkan infeksi telinga.”

Schofield menambahkan bahwa terlalu banyak membersihkan telinga bisa menimbulkan kelembaban (moisture) di dalam saluran telinga dan juga bisa menimbulkan infeksi telinga bagian luar. “Jika Anda menimbulkan trauma pada saluran telinga, itu bisa menyebabkan telinga berdarah,” katanya.

Cotton Swabs juga bisa merusak gendang telinga atau membuatnya berpindah tempat di dalam telinga.

Baik Kesser maupun Schofield telah menyaksikan cotton swabs yang didorong terlalu masuk de dalam saluran telinga pasien mereka yang menyebabkan gendang telinga mereka rusak dan menimulkan perforasi pada gendang telinga tersebut.

Kadang-kadang, ujung cotton swab bisa juga terlepas di dalam telinga, kata Schofield. Hal ini bisa membuat pendengaran tersumbat. Juga bisa menyebabkan infeksi, jika kapasnya tertinggal di dalam telinga terlalu lama.

“Saya kita orang harus berhati-hati karena telinga adalah ruangan yang sangat lunak dan memanipulasi telinga, meski kelihatannya sepele, bisa menyebabkan cedera yang cukup signifikan pada saluran telinga dan gendang telinga,” kata Schofield. “Jadi hindarilah memasukkan sesuatu ke dalam telinga Anda.”

Kenapa cotton swabs tidak diperlukan

Kabar baiknya adalah bahwa Anda tidak perlu terlalu khawatir tentang kebersihan telinga Anda.

Kotoran telinga (wax) adalah normal dan baik untuk telinga

“Banyak orang menghubungkan kotoran telinga dengan keadaan telnga yang tidak bersih, jadi timbul kebutuhan yang agresif untuk membersihkan telinga bagaimanapun caranya, namun kita memerlukan wax dalam jumlah tertentu di dalam telinga kita,” kata Schofield.

Keberadaan wax itu menguntungkan karena dia “merupakan lapisan berminyak (greasy) yang berguna untuk melindungi kulit dari bakteria,” tambah Kesser.

Telinga memiliki sistem membersihkan diri sendiri

Yang mengesankan dari saluran telinga, menurut Kesser, adalah bahwa kulit di dalamnya bisa berpindah (migrate). “Jadi jika Anda memasukkan setitik tinta pada gendang telinga Anda, tinta itu akan berpindah dan keluar dari saluran telinga.” Ketika kulit tersebut berpindah dia membawa segala kotoran yang ada dan wax keluar, katanya menambahkan, hal itu bisa menjaga telinga tetap bersih.

Apa yang bisa Anda lakukan untuk menjaga telinga tetap bersih secara aman?

Saluran telinga secara alami mendorong wax ke bagian luar telinga. “Itulah tempat yang harus Anda bersihkan—bagian terluar telinga,” kata Schofield. Tapi Anda tidak memerlukan sebuah cotton swab; Kesser menganjurkan agar orang-orang menggunakan jari kelngking mereka saja dan kain pembersih yang dingin untuk membersihkan telinga bagian luar ini.

Meski kebanyakan orang tidak perlu membersihkan bagian dalam telinga mereka, namun ada pula sbagian orang yang perlu mengeluarkan wax dari dalam telinga mereka, namun proses pembersihan ini tidak boleh dilakukan di rumah. Kesser mementang penggunaan alat irigasi telinga, dan baik dia maupun Schofield mewanti-wanti agar tidak melakukan apa yang disebut ear candling—praktik membersihkan telinga yang dilakukan dengan cara menyalakan lilin dan memasukkan ujung lilin yang apinya sudah dimatikan ke dalam saluran telinga. Ear candling bukan saja tidak bisa membersihkan kotoran telinga, kata mereka, tapi juga sangat berbahaya dan bisa menyebabkan terbakar.

Sebagai gantinya, orang harus menghubungi dokter ahli THT untuk melakukan pembersihan telinga mereka. Jika telinga Anda benar-benar gatal, mengalami kehilangan pendengaran secara tiba-tiba atau merasa telinga Anda seperti penuh, atau jika ada cairan mengalir atau darah keluar dari telinga (tanda-tanda infeksi), Anda perlu menemui dokter ahli THT untuk memeriksa kalau-kalau telah terjadi dampak.

Orang lain yang mungkin perlu mengunjungi dokter ahli THT setahun sekali atau dua kali setahun untuk membersihkan telinga adalah mereka yang menggunakan alat bandu dengar atau, kata Schofield menambahkan, menggunakan ear-headphone atau ear bud secara terus menerus. “Jika Anda mengalami penyumbatan telinga secara kronis atau menggunakan alat yang dimasukkan ke telinga untuk jangka lama setiap hari, maka Anda beresiko memiliki kotoran telinga yang tidak bisa bergerak keluar dari saluran telinga dan bisa menyebabkan akumulasi kotoran telinga di dalam saluran telinga,” katanya.

https://www.yahoo.com/lifestyle/tips-clean-ears-why-ents-090055897.html

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger