Hari ini adalah hari beras, kantung-kantung beras takaran limapuluh pond diangkut dengan truk-truk dengan logo gajah. Logo yang bergambar gajah yang berbahagia juga terdapat di kantung-kantung beras itu, kepalanya mendongak ke langit, belalainya melingkar seperti huruf S.
“Gajah,”
kata Todd.
Dia mengatakan itu karena dia melihat seorang buruh
sedang memperhatikan gambar logo itu dengan saksama. Yang berarti dia tidak
sedang bekerja.
“Benar,” kata laki-laki itu. “Saya tidak ingat kata
itu.”
Dia adalah satu-satunya laki-laki lain di loading dock* pagi itu. Laki-laki itu
tidak punya nama, hanya nomer saja, seperti robot-robot lainnya.
“Ayo kembali
kerja, 8831, OK?”
“Ya, Pak,” kata laki-laki itu.
Orang itu bisa jadi adalah saya sendiri, pikir Todd
ketika dia melihat laki-laki itu bekerja berdampingan dengan rekan kerjanya
yang mekanis dan bisu, mengangkat, menggotong, dan memindahkan kantung-kantung
beras dari punggung truk ke dalam gudang. Kecelakaan mobil yang buruk, jatuh
dari tangga dan cedera, itu boleh jadi menimpa saya.
Atau sebuah memrip**
yang buruk.
PADA WAKTU
MAKAN SIANG, Todd mengira-ngira apa saja yang bisa dia jual. Segala sesuatu
yang dia miliki yang berharga, yang bisa dia sentuh: arloji kakeknya, cincin
kawin neneknya, sebuah kalung emas milik kerabat yang dia lupa yang mana.
Mobilnya, juga, tapi dia masih memerlukan mobil itu untuk bekerja.
Dia bangun
dari kursinya dan menyapu lantai dengan pandangannya di bawah, robot-robot itu
masih bekerja, lautan punggung-punggung metalik terlihat naik turun secara
bersamaan, terlihat unik namun indah. Di dalam forklift duduk pekerja nomer 8831, tatap matanya sama kosong dengan
roti yang sedang dia makan.
Dua minggu
lagi adalah hari ulang tahun perkawinan Todd yang ke tigapuluh, dan meski dia
akan menggadaikan arloji itu, cincin, dan kalung, dia tahu uangnya masih kurang
untuk pergi ke Paris. Paris, ke sanalah Sue ingin pergi sejauh yang dia ingat.
Mereka tidak punya uang untuk pergi berbulan madu ke sana, tapi itu tidak
apa-apa karena pada saat itu, masih ada banyak waktu. Mereka masih muda,
keduanya bekerja dan sehat, jadi mereka bisa menabung sedikit demi sedikit dan
dalam tempo beberapa tahun mereka akan berkunjung ke Menara Eiffel bergandengan
tangah di waktu malam, bernaung di bawah lengkungan menara dan mendongak ke
atas melihat suar yang menyinari kota itu di waktu malam.
Konyol. Itulah yang akan dikatakan Sue jika
mendengar cerita seperti ini berulang-ulang kali. Untuk sebuah acara jalan-jalan, jalan-jalan sialan, betapa konyolnya
melakukan itu.
Tapi itu bukan perjalanan biasa. Itu adalah
perjalanan hidup mereka bersama. Ada kematian dan ada pula kehidupan, dan tampaknya
bagi Todd jika dia menunggu lebih lama lagi, tidak akan ada bedanya bagi mereka
berdua.
Dia membuka filling
cabinet dan membolak-balik folders.
Selama bertahun-tahun dia berada di sini, hanya segelintir pekerja manusia yang
telah datang dan pergi. Mereka semua adalah orang-orang cacat dalam beberapa
hal; mereka berasal dari program kesejahteraan masyarakat kota, dan 8831 tidak
terkecuali.
Nama: Lopez, Manny
Usia: 46
Status pajak: Kawin
Disabilitas: Trauma Neural
Trauma
Neural. Itulah masalahnya.
Istrinya
Manny mengangkat telepon pada dering yang kedua. Todd mengatakan kepadanya
siapa Manny yang sebenarnya, dan setelah Todd meyakinkan dia bahwa suaminya
tidak mengalami cedera, dia baik-baik saja, dia adalah seorang pekerja yang
hebat, dia bertanya padanya apa yang ingin dia ketahui. Dia mendengarkan tanpa
menyela, kemudian suasana hening berkepanjangan.
“Kenapa?”
tanya istri Manny.
“Apakah itu
masalah?”
“Saya bisa
laporkan Anda.”
“Saya tahu.”
Diam lagi.
“Dia
melakukan itu karena dia mencintai saya. Mencintai,” katanya, suaranya
mengeras. “Bukan cinta.”
“Saya mendengar kamu.”
Kemudian dia menutup telepon, dan untuk selanjutnya
di sepanjang hari itu, Todd me-replay
percakapan tersebut di dalam pikirannya. Apakah perempuan itu telah berbohong
kepadanya, mengarang-ngarang cerita tentang seorang ibu yang sedang sakit,
seorang anak yang sedang sekarat? Dia tidak bagus dalam hal berbicara,
khususnya berbicara melalui telepon. Orang-orang mengira dia tidak ramah, tak
bersahabat. Seorang wanita pernah mengatakan kepada Todd bahwa suaranya
terdengar seperti batu-batu yang pecah bergemerincing di dalam sebuah wadah.
Bel melengking pada pukul lima, tanda bagi kedua manusia
tersebut untuk pulang dan robot-robot untuk direkondisi dan ditaruh dalam
posisi standby.
Todd sedang berjalan menuju mobilnya ketika Manny
menoel punggungnya.
“Boss,” katanya, suaranya terdengar ragu-ragu. Dia menyerahkan
teleponnya. “Istri saya, dia ingin berbicara kepadamu?”
RUMAH ITU dalam keadaan sepi ketika dia pulang, dan
tampaknya Todd menginginkan suasana rumah yang seperti itu. Mengambil langkah
kecil, yang berhati-hati dan terukur, seperti maling. Dia berhati-hati menarik
kunci pintu, memegang kunci pintu dan memutarnya dengan tangan hingga terkunci.
Di atas, lantai papan berderak, langkah-langkah
kaki Sue ketika dia berjalan dari kamar tidur mereka menuju kamar mandi.
Kemudian terdengar suara siraman, dan gemuruh air yang naik untuk mengisi tank
toilet. Dan sekarang suara teredam dari pembawa acara TV tengah malam, suara-suara
tawa yang menggembirakan dari penonton di studio, berulang-ulang hingga jeda
iklan.
Todd duduk di meja makan dan dan mengintip ke dalam
panci, semacam piring yang disediakan Sue untuknya. Irisan daging babi,
segenggam tunas brokoli, setumpuk kentang tumbuk dan semangkuk saos kuah. Dia
menyentuh tombol REHEAT dan memperhatikan piringnya berputar lambat, di bagian
dalam piring itu mulai memanas.
Satu hal yang
pasti, para klien saya tak pernah henti membuat proposal pernikahan .
Pria yang pernah ditemui Todd selepas kerja itu
lucu, ramah, dan normal semata. Tampaknya tidak mungkin mereka berbicara
tentang sesuatu yang bisa menjerumuskan mereka berdua minimal dua tahun di
penjara.
Saya tidak akan berbohong pada Anda, Todd. Ada resiko dalam
hal ini. Orang-orang memang tersakiti, seperti teman Anda Manny. Tapi ingatlah
bahwa Manny tidak mengikuti petunjuk kita yang sederhana namun sangat penting.
Kita sudah berulang-ulang kali mengatakan padanya agar dia jangan minum-minuman
beralkohol duapuluh empat jam sebelum menjalani prosedur. Kita bahkan menyewa
seorang penerjemah Portugis untuk memastikan dia mengerti apa yang perlu dia
lakukan. See, inilah sebabnya Mrs. Lopez masih mengirimmu
untuk kami, karena dia tahu kami melakukan pekerjaan yang baik. Sepupunya
adalah adalah seorang pekerja lepas langganan
kami, yang datang sebulan sekali, yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Kami tidak macam-macam, Todd. Para pekerja itulah yang
suka membuat kacau. Dan saya bisa lihat jalan kita akan mulus, karena Anda
adalah orang pintar.
Meski dia
memperkenalkan dirinya sebagai Richard Gibbons, dia juga segera mengakui bahwa
itu adalah nama alias.
Menurut pendapat saya, Todd? Menurut pendapat saya, saya
pikir ini adalah sesuatu yang semestinya diatur oleh pemerintah. Karena ayo
kita hadapi, setiap orang melakukannya. Tapi ingat berapa lama waktu yang
diperlukan untuk melegalkan mariyuana. Hell, mariyuana
masih belum legal di Alabama.
Todd membuka
microdome and mengeluarkan piringnya.
Daging babinya telah menjadi sedikit lebih alot, tapi masih terasa enak, terasa
rasa mint dan bawang sebagai ciri
khas masakan istrinya dalam setiap gititan.
Cara saya melihat hal itu, Anda sedang mendapat nilai
tertinggi dari sesuatu yang pada akhirnya akan hilang. Saya tidak hanya
berbicara tentang Alzheimer’s. Begitu usia Anda lewat enampuluh, memori Anda memudar
hinggga tingkat mengkhawatirkan. Itulah yang terjadi karena otak hanya bisa mengingat
secara terbatas. Sama seperti organ-organ tubuh kita yang lain, ini masalah pemakaian.
Kapan terakhir Anda mengingat tentang bulan madu Anda? Sejujurnya? Semakin
sedikit Anda menggunakan, semakin banyak Anda kehilangan. Itulah dasar-dasar
kerja tubuh. Manfaat kesehatan dari memripping (bekerja menggunakan memrip-Hasim), itu bukanlah sekedar cerita desas-desus.
Anda sedang membersihkan rumah. Anda sedang membuang sampah dan di pinggir
jalan, tapi inilah perbedaannya: Anda dibayar untuk sampah itu.
Bedah itu
adalah sebuah prosedur yang cepat dan nyaman. Semua yang yang perlu Anda
lakukan adalah mengingat apa yang yang ingin Anda potong ketika mesin disodorkan
pada Anda. Bedah itu sepenuhnya otomatis dan menggunakan teknologi.
Memori itu gratis. Bukan untuk para klien kita, tentu
saja, haha! Tapi untukmu, Todd. Pikirkanlah semua memori-memori baru yang akan
Anda ciptakan dengan uang yang akan Anda miliki. Pemerintah kita ingin menyamamakan
perusahaan kita dengan organ-organ lalu lintas, tapi tidak ada yang bisa melebihi
kebenaran. Anda menumbuhkan memori seperti tanaman, dan ketika Anda mau, Anda
bisa memanennya. Adakah orang yang mengawasi para petani setiap kali para
petani itu memotong rumpunan jagung? Tentu saja tidak. Begitulah alam.
Begitulah kehidupan.
“Todd?”
Sue bertemu
dengannya di wastafel. Dia menggapaikan tangan untuk mengambil handuk pengering
piring yang tergantung di kaitan. Tapi Todd menutupinya dengan
tubuhnya.
“Hanya sebuah
piring,” katanya. “Anda bisa membiarkannya kering.”
“Anda telah
menjalani suatu hari yang panjang.”
“Todd?”
Todd melap
tangannya dengan handuk itu dan berbalik untuk menghadapi dia. Meski Sue
kelihatan lebih cantik dengan make up, dia juga suka melihat istrinya dalam
keadaan seperti ini, tepat sebelum mereka pergi tidur, karena hanya dia yang melihat
istrinya dalam keadaan seperti ini. Tak ada orang lain di dunia ini yang tahu
Sue dalam keadaan yang seperti itu, hanya dia saja.
Meski ada kemungkinan
bahwa itu tidaklah yang sebenarnya setelah bekerja dengan memrip. Tapi apakah itu buruk? Apakah itu terlalu mengerikan untuk membagi
cintanya pada istrinya dengan orang lain?
Todd menunggu
untuk mematikan lampu dapur, menunggu Sue untuk menghidupkan lampu di dasar
tangga. Itu adalah kegiatan rutin mereka yang tidak tertulis sebelum masuk ke
kamar tidur mereka. Ada banyak kegiatan rutin kecil lainnya yang seperti ini,
dan sekarang, ketika dia naik tangga bersamanya, Todd berpikir betapa
menyenangkan mengenal seseorang dengan
sangat baik, bahwa ini adalah kenyamanan, bahwa ini adalah rumah.
KOTAK-KOTAK SEGITIGA. Itu adalah pengapalan
yang menunggunya ketika dia tiba di tempat kerja pada pagi hari berikutnya. Ada
yang berwarna biru dan ada yang berwarna merah dan ada yang berwarna hijau, dan
masing-masing berisi sebuah kursi berwarna seperti dari designer Korea. Todd
tak bisa melihat bagaimana sebuah kotak seperti itu bisa menyimpan sebuah kursi
nyaman, sehingga dia membuka sebuah dan duduk di kursi itu.
“Jesus
Christ,” katanya.
Empat garpu
penyetel otomatis berbentuk palem menyangga tubuhnya dengan cara yang
sedemikian rupa yang sepertinya tidak mungkin: punggung bawahnya, pinggangnya,
dan lehernya. Jika dia bisa semau-maunya, dia akan duduk di sini untuk
selamanya. Tapi dia tidak bisa semaunya, karena peluit itu terus berbunyi dan
robot-robot pekerja itu kemudian hidup.
Dia kira
kotak-kotak berbentuk aneh itu mengandung tantangan bagi mereka, tapi mereka
tidak ketinggalan selangkah pun. Robot-robot itu bisa melihat cara kotak-kotak
itu ditumpuk di dalam truk, dari sudut kanan ke atas dan dari atas ke bawah, terhuyung
untuk memaksimalkan tempat, dan susunan kotak-kotak itu tetap sama ketika tiba di
dalam gudang.
Manny bekerja
bahu membahu dengan saudara-saudara mekaniknya hingga pagi menjelma menjadi
sore. Seperti kemarin, dia kembali ke forklift
untuk makan siang, dan Todd bertanya-tanya dalam hati apakah Manny dulu biasa
menggunakan salah satu dari forklift
tersebut. Dia ingin bertanya tapi kemudian dia berubah pikiran. Jika Manny dulu
bekerja dengan salah satu forklift tersebut,
sekarang dia tentu tidak, jadi apa yang perlu dibicarakan?
Di dalam
kantornya, Todd tenggelam ke dalam kertas coklat yang berisi makan siangnya dan
dia pikir hari ini sama dengan hari kemarin, dan hari sebelum kemarin, dan hari
sebelum kemarinnya lagi. Tapi hari besok akan berbeda karena malam nanti akan
berbeda. Jika memrip berjalan sesuai
rencana—dan dia tidak punya alasan untuk percaya itu akan gagal, karena dia
belum minum bir dalam duapuluh empat jam terakhir ini, belum mencuci rambut
pagi ini, menuruti segala seuatu yang dikatakan Gibbons kepadanya—besok dia
akan menelepon agen perjalanan yang memasang iklan di surat kabar dan memesan paket
liburan platinum yang romantis ke Paris untuk dua orang.
Demi sebuah perjalanan, betapa konyolnya melakukan
ini.
Dia hampir
bisa mendengar istrinya mengatakan itu. Tapi istrinya akan mengatakan kepadanya
ketika mereka sedang terbang di atas samudera Atlantik di tempat duduk kelas
satu. Mereka tidak akan duduk di tempat duduk besar yang terbuat dari kulit
itu, mereka hanya akan melewatinya ketika mereka berjalan menuju tempat duduk
mereka yang sempit dan tidak nyaman.
Sue membuat
salad sandwich telur yang sempurna untuknya, dengan mayo secukupnya untuk
membuat remah-remah telur dan seledri cincang lengket bersama-sama. Ketika dia
sedang makan, dia mengeluarkan flexphoto-nya
untuk melihat slideshow yang terdiri
dari duabelas foto dari pernikahan Paman Patrick. Gibbons telah memberinya kamera
disposable dengan kertas tipis, yang
diprogram hanya bisa dihidupkan satu kali. Menurut Gibbons, hal terburuk yang
bisa dilakukan seorang penyeleksi pekerja adalah persiapan yang berlebihan,
mencoba mengingat terlalu banyak dan mengubah memori yang emosional menjadi
sebuah latihan intelektual.
Klien saya telah menunggu selama tujuh tahun untuk
ini, Todd.
Masing-masing
gambar bertahan selama lima detik, tapi rasanya jauh lebih lama dari itu ketika
gambar yang pertama muncul. Bagaimana mungkin mereka berdua terlihat begitu
ramping, begitu muda? Sue mengenakan gaun biru tanpa lengan. Dia hadir karena
dia adalah teman dari adik perempuan Paman Patrick. Usianya sembilan belas
tahun ketika itu. Di dalam foto, mereka beruda ada dalam frame yang sama,
sedang duduk di meja yang berdampingan ketika makan malam disajikan. Mereka
belum pernah bertemu sebelumnya, dan itu
membuat momen tersebut menjadi lebih spesial.
Cinta pada pandangan pertama. Kata orang begitu, tapi
jarang bermakna yang sebenarnya. Klien saya telah mengalami enambelas kali
bekerja dengan memrip dan masih belum
menemukan yang sejati. Itulah sebabnya dia bersedia membayar mahal.
Dia dan Sue
berdansa, tangan kirinya menggengam tangan kanan Sue, tangan kanannya melingkar
di pinggar Sue, wajah muda mereka bersinar seperti sepasang bulan purnama.
Saya tahu resikonya lebih banyak di pihakmu, tapi kamu
harus mengerti, destinator itu juga menghadapi bahaya. Bahaya emosional.
Kekecewaan itu bisa jadi sangat menghancurkan hati sehingga mereka sering kali
perlu mencari bimbingan psikologis dan spiritual. Klien yang akan menginstal memrip-mu ini, dia telah mendapat penanganan salah satu ahli therapi dan dua
orang penasihat holistik yang digaji tetap. Jadi tak perlu dikatakan lagi, dia
mengandalkan Anda.
Foto ciuman
pertama mereka, dan angle-nya menunjukkan
keterkejutan dan kesenangan Sue. Sue agak mabuk ketika itu dan begitu juga dia,
tapi Todd ingat saat itu lebih dari saat-sat yang lain, kehangatan dan
kelembaban bibirnya, cara mereka berpisah ketika ciuman itu menjelma menjadi
senyuman.
Saya tahu kau akan melakukan yang terbaik yang kamu
bisa. Itu saja yang kami minta.
Flexphoto itu mati, dan makan siang selesai.
“SIAP?” tanya
Gibbons.
Mereka
sedang berada di kantor dokter gigi, dan dari penampilannya, dia bukanlah
dokter gigi yang sangat berhasil. Ada yang bocor di sudut langit-langit, yang
membuat separuh dari ubin lantai berwarna coklat, dan musik yang keluar dari speaker kadang-kadang tersendat.
Todd duduk
di kursi itu, kepalanya mendongak ke belakang dan tak bergerak di dalam sebuah kursi
kandang logam berbentuk oktagonal. Dia tidak bisa melihat mesin itu lagi, tapi
dia tahu mesin itu ada di sana, sebuah silinder hitam berlengan perak. Di ujung
lengan itu ada sebuah tabung pelepasan yang terlalu kecil untuk bisa dilihat
dengan mata, yang akan dimasukkan ke telinga kirinya, kemudian berjalan melalui
saraf telinganya, menuju otaknya.
“Kamu akan
merasakan sesuatu.”
“OK,” kata
Todd, dan tiba-tiba ada sebuah suara mendengung di telinga kirinya.
Sebenarnyalah,
dia tidak merasakan apa-apa ketika tabung itu dimasukkan ke telinganya. Pil
yang diberikan Gibbons bekerja, pula, sehingga membuat matanya agak kering tapi
membuat dia tenang.
“Dan sudah
berhasil masuk,” kata Gibbons.
Gibbons meletakkan
sebuah flexphoto ke dalam sebuah slot
yang ada di depan kursi kandang tersebut, yang membuat pandangan Todd menjadi
kelam. Kemudian sebuah slideshow
mulai lagi, dan kali ini Todd merasa agak lega. Perkawinan Paman Patrick,
tigapuluh dua tahun yang lalu, bertemu dengan istrinya untuk pertama kalinya. Menyadari
dia tidak akan pernah lagi mengingat peristiwa ini membuatnya sedih, dan sejenak
dia merasa ada sebuah keinginan kuat untuk berteriak, meneriakkan bahwa dia tak
ingin melakukan ini, bahwa memorinya adalah miliknya sendiri bukan milik orang
lain, tapi kemudian perasaan itu hilang.
Hanya keluhan
pembeli, pikir Todd, dan kembali melakukan pekerjaannya, yang harus dia ingat.
Pada titik
tertentu, kata Gbbons, “Bufer-nya sudah penuh, sehingga dia akan mulai mengeruk.”
Mengeruk
Mengeruk
Todd tidak tahu
kata-kata apa yang bisa menggambarkan hal itu. Bersih? Apakah memang itu
masalahnya, dia merasa bersih? Tapi ini tidak seperti mencuci tangan atau mandi.
Tiba-tiba ada titik terang dalam pikirannya, segar, kantung-kantung udara yang tak
mungkin di dalam pikirannya. Ini bukanlah sebuah sensasi yang tak menyenangkan
karena ini bukankah sensasi sama sekali. Begitulah: apapun itu, dia adalah
antithesis dari sesuatu, tapi dia bukanlah sesuatu yang tak ada, karena konsep
ketiadaan itu berhubungan dengan adanya sesuatu sebelumnya. Apa yang dilakukan
oleh kerukan itu adalah lebih dari sekedar memindahkan sejarah pribadinya; dia
menghilangkan konsep sejarah itu sendiri.
Ini pasti
menyakitkan, pikir Todd. Sesuatu seperti ini semestinya menyakitkan.
Foto
berikutnya, muncul, dia dan Sue sedang ada di bar, sedang menunggu minuman,
tapi apa yang baru saja dipikirkannya?
“Jangan
kembali, lihat saja yang berikutnya, Todd,” kata Gibbons. “Biarkan dia
berputar.”
Ada dua lagi
foto bermunculan, dan kemudian selesai. Suara mendesing di telinganya berhenti,
dan Gibbons melepas zirah di kepalanya. Todd memutar lehernya ke kiri dan ke
kanan dan ke belakang kembali, kaku karena berdiam diri selama dua jam.
Di atas mesin
memrip itu ada sebuah disk bundar
bening, sebuah petri dish, yang
menyimpan secuil kecerdasan.
PARIS DAHULU adalah kota yang malas.
Ketika kota-kota lain di dunia sibuk membangun beton dengan campuran organik
dan mengganti lampu-lampu tua di jalan dengan bohlam foton kompak, kota ini
tidak tampak berbeda dengan keadaannya ratusan tahun yang lalu. Batu bata, gargoyles, pagar-pagar besi tempa,
tampaknya dari dulu masih tetap ada.
“Kamu yakin
kita tidak tersesat?” Tanya Sue.
Paris di
malam hari. Itulah yang selama ini diidam-idamkannya, bukan?
Bukan?
Pertanyaan-pertanyaan
ini, keraguan-keraguan ini. Andai saja dia bisa menghilangkannya.
“Saya kira
begitu,” kata Todd, berjalan melewati rambu-rambu yang tidak bisa dia mengerti.
Untuk
sementara segalanya baik-baik saja, dan kemudian terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Gibbons menemukan seorang ahli saraf yang bersedia memeriksa Todd tanpa memberitahu
pejabat berwenang. Hanya kurang beruntung saja, kata dokter itu. Anda tak tahu
bagaimana ini semua akan berjalan. Itulah sebabnya ini tidak legal.
Memori itu
seperti sejuta rumah. Mengambil sebuah sama seperti membuang semuah rumah dari
sebuah kampung. Tidak masalah besar, karena Anda bisa membangun rumah lain lagi
di sana. Dan kampung itu tidak terganggu.
Tapi
sebagian memori sama seperti gedung-gedung pencakar langit. Jika Anda
berhati-hati, Anda boleh jadi akan bisa mengambil satu lantai pertama dari
sebuah gedung tinggi dengan tanpa merusak gedung itu, tapi tidak untuk waktu
lama. Cepat atau lambat, dinding-dinding gedung itu akan pecah.
Langit-langitnya akan bocor. Hanya masalah waktu gedung saja itu akan mengerang
dan hancur.
Namun, Anda masih punya banyak rumah
yang lain Todd. Sebuah komunitas masyarakat yang kuat dan stabil. Itulah
sebabnya Anda bisa melakukan segala sesuatu yang lain, seperti pekerjaan Anda,
seperti berjalan dan makan dan menonton bioskop. Tapi istri Anda akan tetap
menjadi masalah. Bahkan memori-memori baru yang Anda ciptakan bersama dia, akan
bernasip sama dengan gedung pencakar laingit itu karena kerusakannya sangatlah
meluas.
I'm so
sorry.
Satu jalan
lagi, pikir Todd. Ketika dia melirik Sue, dia melihat cara perempuan itu
menyukai kaki kirinya sendiri. Mengapakah hal itu?
Todd tidak
tahu.
Dia tidak
tahu.
Jika saja
dia bisa temukan jalan. Bagaimana sampai mereka tersesat, mencoba menemukan
bangunan tertinggi di dalam kota? Ini bodoh. Ini menjengkelkan.
“Oh my,” kata Sue, menunjuk.
Dan di
sanalah, akhirnya, tersembunyi di belakang sebaris gedung-gedung di sisi jalan
ini. Tidak ada bangunan yang mereka temui: tower itu tidak ada di sana, tidak
ada di sana, dan kemudian… ada di sana, di dalam keutuhannya, tinggi dan kuat
dan tajam.
Dan masih
jauh lagi. Diperlukan waktu enambelas menit lagi bagi mereka untuk mencapai
Menara Eiffel, di mana Todd akan berdiri bersama wanita yang semestinya dia
cintai di bawah lengkungan menara itu, menggenggam tangannya, dan mendengarkan
angin mendera gelagar.
http://short-stories.co.uk/
Judul asli ‘Paris at Night’ By Sung J. Woo
*platform tempat truk memuat barang
** mungkin nama mesin, robot pekerja
0 comments:
Post a Comment