Banyak orang tidak percaya begitu saja akan adanya Fenomena Aphellion dan bahkan ada yang langsung membantah secara menggebu-gebu meskipun tidak berdasar, tidak punya argumen jelas, dan tidak bisa membuktikan sebaliknya secara ilmiah. Mereka tidak percaya bukan karena mereka tahu keadaan yang sebenarnya, melainkan karena dogma yang sudah tertanam sejak dini di dalam diri mereka, yang ironisnya justru tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, sama halnya dengan mereka yang percaya Bumi ini datar, misalnya.
Fenomena Aphellion adalah peristiwa di mana letak Bumi bergeser menjadi sangat jauh dari matahari. Kita tidak bisa melihat fenomena tersebut tetapi bisa merasakan dampaknya. Dalam peristiwa ini suhu di Bumi menjadi sangat dingin yang ekstrem sehingga bisa menimbulkan penyakit seperti flu, batuk, sesak napas, dll. Pada tahun 2021 ini, Fenomena Aphellion berlangsung pada bulan Juli sampai Agustus.
Ada sebuah pemberitahuan menarik berkaitan dengan fenomena tersebut yang beredar di media sosial, yaitu pemberitahuan yang disertai pesan-pesan tentang metode meningkatkan kekebalan tubuh supaya tidak terserang flu, batuk, sesak napas dengan cara banyak-banyak mengonsumsi suplemen.
Meskipun tidak jelas disebutkan suplemen apa yang harus diminum untuk meningkatkan kekebalan tubuh tersebut, naman tak ayal ada yang mencurigai pesan tentang Fenomena Aphellion di atas hanyalah propaganda perusahaan yang memroduksi suplemen; untuk meningkatkan penjualan produk mereka, dan mereka menganggap Fenomena Aphellion itu tak pernah ada.
Ada salah seorang pejabat berstatus PNS golongan IV yang sangat ngotot tidak percaya akan adanya fenomena ini. Pejabat tersebut dengan ngotot dan menggebu-gebu menanyakan siapa yang pernah melihat peristiwa tersebut, dan siapa yang pernah meneliti peristiwa itu. “Siapa orangnya! Jangan-jangan ini hanya ulah produsen suplemen!” katanya.
Tentu saja ini merupakan sebuah pandangan yang sangat disayangkan muncul dari seorang pejabat.
Jika yang mengatakan itu adalah seorang petani, seorang yang tidak pernah bersentuhan dengan smartphone, yang tidak pernah dan tidak tahu cara mengakses Internet, tidak punya email, tidak punya akun media sosial, dll, tentu kita maklum.
Tetapi jika seorang pejabat yang hidup berkecukupan yang sehari-harinya meluangkan banyak waktu dengan HP di tangannya, punya akses ke Internet, punya media sosial, punya email, berpendidikan tinggi pula, bahkan sampai S2, tidak percaya akan hal ini, sungguh merupakan sebuah kepicikan yang nyata.
Bukankah informasi dan artikel ilmiah itu bertebaran di mana-mana di dalam genggaman kita, di jaman Internet ini. Kecuali kita memang tidak tertarik dengan informasi dan artikel ilmiah, dan jari kita hanya terbiasa meng-klik link-link kabar gossip dan kotbah agama, hanya dengan satu klik kita bisa mengetahui seluk beluk segala fenomena alam di universe ini, Fenomena Aphellion salah satunya.
Orang yang meneliti dan bisa membuktikan hal itu memang ada, dan mereka punya alat yang canggih untuk itu.
Kalau Anda tidak percaya juga, Anda bisa pergi ke NASA di Amerika Serikat sana. Mereka punya alat yang tidak bisa Anda bayangkan yang digunakan untuk meneliti semua peristiwa alam. Dari merekalah kita bisa tahu akan adanya gerhana matahari yang akan datang (dan ini terbukti), dari merekalah kita bisa tahu besarnya magnitude gempa Bumi yang baru saja terjadi beberapa detik yang lalu, dari merekalah kita bisa tahu cara meneliti adanya hilal yang kita lakukan setiap awal Ramadan, dari merekalah kita bisa tahu akan adanya ancaman gelombang laut yang tinggi, dari merekalah kita bisa tahu bahwa bentuk Bumi ini bulat (meskipun secara lucu dibantah oleh sebagian orang, yang percaya Bumi ini datar), dll.
Sesungguhnya, peristiwa alam yang diteliti oleh ilmuwan seperti di atas, telah banyak membantu mempermudah kehidupan kita, dan ada metode pembuktiannya. Dan kalau Anda ingkar, tidak percaya, Anda bisa meminta bukti pada mereka. Tetapi mungkin mereka tidak akan peduli Anda percaya atau tidak karena itu tidak penting, dan nggak ngaruh.
Tapi, let me tell you one thing, sikap tidak percaya hal-hal ilmiah yang sesungguhnya bisa dibuktikan seperti itu, dan suka membantah apa saja hanya bermodalkan rasa tidak percaya, namun langsung percaya apa saja yang dikatakan para penceramah agama, meski tidak pernah bisa dibuktikan secara ilmiah, adalah salah satu penghambat kemajuan. Inilah salah satu sebab bangsa kita ini nggak maju-maju dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, sosial, dan budaya.
0 comments:
Post a Comment