Jika Anda ingin menjadi seorang
pemimpin, kuncinya adalah menjadi seseorang yang berkualitas. Kepemimpinan adalah
kemampuan menarik seseorang pada karunia, keahlian dan peluang yang Anda
tawarkan sebagai pemilik, sebagai seorang manajer, sebagai orang tua. Jim Rohn
menyebut kepemimpinpan adalah tantangan besar dalam kehidupan.
Yang penting dalam kepemimpinan
adalah menyempurnakan keterampilan Anda. Semua pemimpin besar terus berusaha
memperbaiki diri mereka sendiri hingga mereka menjadi efektif. Caranya sebagai
berikut:
1. Belajarlah menjadi pemimpin yang kuat
tapi tidak kasar. Ini adalah
langkah ekstra yang harus Anda ambil untuk menjadi seorang pemimpin yang kuat, mampu,
dengan jangkauan yang luas. Sebagian orang menyamakan pemimpin kasar dengan pemimpin
yang kuat. Kasar dan kuat sama sekali beda.
2. Belajarlah menjadi pemimpin yang
baik tapi tidak lemah. Kita tidak boleh keliru antara kebaikan dengan kelemahan. Kebaikan bukanlah
kelemahan. Kebaikan adalah sejenis kekuatan. Kita harus cukup baik untuk mengatakan
hal yang sebenarnya pada seseorang. Kita harus cukup baik dan cukup peka untuk menjelaskan
sesuatu. Kita harus cukup baik untuk mengatakan sesuatu sebagaimana adanya dan
bukannya malah mengkhayal.
3. Belajarlah menjadi pemimpin yang
tegas tapi tidak menggertak. Diperlukan ketegasan untuk menjadi pemenang. Untuk
membangun pengaruh, Anda harus berjalan di depan kelompok Anda. Anda harus
bersedia mengambil anak panah pertama , menangani masalah pertama, menemukan
tanda-tanda pertama adanya masalah.
4. Anda harus belajar menjadi
pemimpin yang rendah hati tapi tidak pemalu. Anda tak bisa mencapai yang tertinggi jika Anda
pemalu. Sebagian orang menyamakan pemalu (timid)
dengan rendah hati (humble). Kerendahan
hati (humility) adalah sebuah kata
yang hampir menyamai sifat Tuhan. Sebuah rasa kekaguman (a sense of awe). Sebuah rasa ingin tahu (a sense of wonder). Sebuah kesadaran akan jiwa dan rohani manusia.
Sebuah pemahaman bahwa ada sesuatu yang unik tentang drama kemanusiaan versus
sisa-sisa kehidupan. Kerendahan hati (humility)
adalah sebuah pemahaman akan jarak antara kita dengan bintang-bintang, tapi pada saat yang sama kita merasakan bahwa kita adalah bagian dari bintang-bintang itu. Jadi
kerendahan hati (humility) adalah
sebuah kebajikan. Rasa malu (timidity)
adalah sebuah penyakit. Rasa malu bisa disembuhkan , tapi rasa malu adalah
sebuah masalah.
5. Jadilah pemimpin yang pede tapi
tidak arogan. Anda perlu
pede untuk menjadi pemenang. Anda perlu pede untuk membangun ambisi Anda. Anda
perlu pede untuk tampil di mayarakat. Anda perlu pede untuk berjuang, untuk
berhasil. Tapi kunci untuk menjadi seroang pemimpin yang baik adalah menjadi pede
tetapi tidak menjadi arogan. Nyatanya, saya percaya arogansi yang paling buruk
adalah arogansi yang berasal dari ketidaktahuan, yaitu jika Anda tidak tahu
bahwa Anda tidak tahu. Arogansi jenis ini tidak bisa ditolerir. Jika seseorang pintar
dan arogan, kita bisa mentolerirnya. Tetapi jika seseorang bodoh dan juga
arogan, ini keterlaluan.
6. Boleh humor tapi tidak boleh
konyol. Ini penting
bagi seorang pemimpin. Dalam kepemimpinan, kita belajar bahwa koleh saja kita lucu,
tetapi tidak boleh konyol. Boleh saja fun,
tetapi tidak foolish.
7. Terakhir,
terimalah kenyataan. Berbagilah
dalam kebenaran. Bertahanlah dalam penderitaan. Terimalah hidup ini sebagai apa
adanya. Hidup ini unik. Sebagian orang menyebutnya tragis, tapi saya lebih suka
menyebutnya unik. Keseluruhan drama kehidupan ini adalah unik. Hidup ini
menarik. Dan saya telah temukan bahwa skill-skill yang behasil dengan baik bagi
seorang pemimpin boleh jadi tidak berhasil sama sekali bagi pemimpin yang lain.
Tpi skill-skill dasar kepemimpinan bisa dipelajari dan diadaptasi oleh siapa
saja: di tempat kerja, di dalam masyarakat, dan di rumah. (The qualities of skillful leadership, Jim Roh)
Related
Articles
- Yahoo! Buys Tumblr for $1.1 Billion
- 1-on-1: Shark Tank entrepreneur Kevin Harrington on the perfect pitch
- 1-on-1: Shark Tank entrepreneur Kevin Harrington on the perfect pitch
http://www.success.com/article/7-personality-traits-of-a-great-leader
0 comments:
Post a Comment