Sarapan pagi telah lama dianggap
sebagai makanan yang paling krusial di sepanjang hari, vital untuk menjaga
tubuh tetap kuat dan mencegah makan berlebih di siang harinya.
Tapi sarapan pagi boleh jadi
tidaklah begitu vital sebenarnya, jika penelitian terbaru ini layak diercaya.
Bertentangan dengan kepercayaan
populer, penelitian tersebut menemukan bahwa makan pertama di sepanjang hari tersebut
hanya mempunyai dampak yang kecil dalam mengatasi mengemil atau ukuran porsi
makanan di siang harinya. Sarapan pagi juga tidak mempunyai efek terhadap
metabolisme.
Para peneliti tersebut, yang berasal
dari University of Bath, kini mengisyaratkan
bahwa mereka yang biasa makan sarapan pagi bisa lebih sehat boleh jadi karena rejim makanan
mereka yang secara general memang lebih luas.
Mereka menemukan bahwa tidak ada
perubahan dalam metabolisme setelah enam minggu antara mereka yang tidak makan
sarapan apa-apa dan mereka yang mengkonsumsi 700 kalori sebelum pukul 11
pagi—350 di antaranya dalam tempo dua jam setelah bangun.
Perbedaan utamanya adalah bahwa
mereka yang tidak makan sarapan memakan kalori lebih sedikit di sepanjang
harinya.
Hal ini berlawanan dengan teori yang
sudah lama diyakini bahwa orang yang tidak makan sarapan akan makan banyak
kemudian sebagai gantinya.
Akan
tetapi, mereka yang biasa makan sarapan lebih cenderung akan mengeluarkan lebih
banyak energi—sekitar 442 kalori—dengan menjadi aktif, terutama di pagi hari
setelah makan.
Mereka yang makan sarapan mempunyai
catatan gula darah yang lebih stabil, khususnya pada akhir masa uji coba.
Ide riset tersebut muncul karena
kepala penelitian James Betts—yang mengakui ‘hampir tidak pernah makan
sarapan’—menjadi bosan pada orang-orang yang selalu mengatakan padanya agar
makan sarapan pagi.
‘Mereka mengatakan saya tentu lebih
tahu,’ kata Dr Betts, seorang dosen senior bidang nutrisi, metabolisme dan statistik,
pada New York Times.
Dia menambahkan: ‘Kepercayaan bahwa sarapan pagi merupakan
‘makanan paling penting di sepanjang hari’ begitu meluas hingga banyak orang
yang terkejut mengetahui bahwa tidak ada buki-bukti ilmiah yang menunjukkan
apakah atau bagaimana sarapan pagi bisa secara langsung menyebabkan
perubahan-perubahan dalam kesehatan kita.
‘Tentu saja benar bahwa orang yang
secara teratur makan sarapan pagi cenderung lebih ramping dan lebih sehat tapi harap
diingat bahwa mereka ini biasanya juga mengikuti kebanyakan anjuran-anjuran
gaya hidup sehat lainnya, sehingga mereka lebih banyak makan makanan seimbang
dan lebih banyak melakukan olahraga.
‘Uji coba terkontrol (controlled trial) yang kami lakukan
secara acak memungkinkan kami menemukan apakah sarapan pagi merupakan penyebab,
sebuah efek atau hanya merupakan sebuah penanda akan kesehatan yang baik.’
Penelitian tersebut diterbitkan
dalam American Journal for Clinical
Nutrition.
Dalam sebuah penelitian lainnya
bulan ini, para peneliti di Universitas Alabama di Birmingham membagi para
relawan ke dalam tiga kelompok. Satu kelompok tidak makan sarapan, kelompok
satu lagi selalu makan sarapan pagi dan kelompok ketiga melanjutkan cara makan
mereka yang biasa.
Empat bulan kemudian, tidak ada
seorang pun dari ketiga kelompok tersebut yang mengalami penurunan berat badan
yang berarti (jika ada hanya 1 pond atau kurang). (By Anna
Hodgekiss for MailOnline)
http://www.dailymail.co.uk/health/article-2733767/Breakfast-NOT-important-meal-day-Scientists-not-kickstart-metabolism-aid-weight-loss.html?ito=social-facebook
0 comments:
Post a Comment