Para penganjur minum
air kencing sendiri boleh jadi akan memalingkan muka: Urin bukan saja tidak
steril, namun, menurut sebuah studi terbaru, mikroba yang terdapat di dalam
uretra (saluran kencing) pria dalam jumlah signifikan berasal dari sebuah sumber
di luar tubuh—paling tidak pada pria yang melakukan hubungan seks dengan melalui
vagina.
Dari mana mikroba genital berasal?
Mikrobioma merujuk
pada komunitas kehidupan mikrobial— termasuk bakteria, fungi, dan virus—yang menyebut
tubuh kita sebagai rumah mereka. Meski banyak perhatian telah dicurahkan pada
peran mikrobioma perut (gut microbiome) pada kesehatan kita secara
keseluruhan, namun mikroba tetap hidup di dalam setiap bagian tubuh kita, dan sebagian
populasi masih kurang banyak diteliti.
“Kita tahu dari mana asal kuman (bugs)
di dalam perut kita; Mereka terutama berasal dari sekitar kita, masuk melalui
kotoran orang lain ke tubuh kita (fecal-oral transfer). Tapi dari
manakah mikrobiologi genital berasal?” kata ahi mikrobiologi David Nelson dari
Indiana University.
Nelson dan para koleganya mencari jawaban atas
pertanyaan tersebut dengan meminta 110 orang pria dewasa yang sehat (biasanya
diberi upah yang cukup) sebagai relawan swab uretra. Tak ada satupun dari para
partisipan yang pernah mengalami inflamasi di dalam uretra mereka dan para
partisipan yang menderita penyakit yang didapat secara seksual (STI) dikeluarkan
dari sebagai peserta penelitian tersebut. Sampel-sampel ini kemudian diurutkan (sequenced)
untuk mengetahui populasi mikrobialnya, yang bisa dipisahkan dalam dua kelompok—mikroba
penghuni uretra asli, dan yang berasal dari sumber-sumber asing.
Populasi asli, menurut temuan para peneliti, adalah komunitas inti yang
mendukung kesehatan uretra. Bakteria ini ditemukan jarang-jarang adanya (sparsely)
dan tampaknya hidup di dekat bukaan (opening) uretra di ujung penis, di mana
terdapat suplai oksigen, yang mereka metabolismekan.
Mengubah bentuk mikrobioma uretra
Namun, pada sejumlah
pria tersebut, kelompok bakteria kedua yang lebih kompleks teridentifikasi.
Bakteria ini biasanya ditemukan di dalam vagina, di mana mereka bisa
menimbulkan gangguan pada ekosistem vagina yang sehat. Berkembang biak di dalam
lingkungan yang kekurangan oksigen, bakteria-bakteria ini ditemukan di tempat
yang lebih dalam di dalam uretra. Mungkin tidaklah mengejutkan, hanya pria yang
dilaporkan melakukan hubungan seks melalui vagina yang mendapat bakteria ini.
Hubungan ini adalah
mata rantai yang erat. Pria yang dilaporkan hanya melakukan seks oral atau anal
tidak memiliki bakteria vagina ini, dan ternyata bahwa mikroba eksternal ini
menetap di dalam uretra hingga dua bulan setelah dari hubungan seks melalui
vagina yang terakhir yang mereka lakukan, yang berarti bahwa hubungan seks
melalui vagina secara teratur bisa mengubah bentuk (reshape) mikrobioma
uretral pada pria.
Pengaruh hubungan seks
lewat vagina sangatlah kuat sehingga bisa menjelaskan 10% dari keseluruhan variasi
mikrobioma uretral. “Fakta bahwa kelakuan tertentu merupakan determinan yang kuat tidak bisa dibantah," kata Nelson.
Para peneliti tersebut
kini berencana untuk menguji apakah mikroba bisa berpindah dari uretra pria ke
vagina dengan cara yang sama. Dengan hanya menggunakan para pria yang uretra-nya
sehat, tim peneliti telah mampu menandai di mana penelitian-penelitian tentang
uretra yang terkena penyakit akan dilaksanakan di masa yang akan datang,
seperti mereka yang terkena infeksi saluran urin, bisa diperiksa. “Adalah
penting untuk menentukan pijakan ini,” kata penulis ko-senior Qunfeng Dong,
seorang ahli bioinformatika di Loyola University Chicago. “Hanya dengan
memahami apa itu kesehatan kita bisa menentukan apa itu penyakit.”
“Penyakit-penyakit infeksi yang didapat dari
hubungan seksual (STI) menimpa orang yang secara ekonomi kurang beruntung; Penyakit-penyakit
ini secara tidak merata menimpa wanita dan kaum minoritas. Ini adalah bagian
dari pelayanan kesehatan yang kurang diperhatikan karena adanya stigma negatif.
Saya pikir penelitian kami mempunyai potensi untuk secara dramatis mengubah
bagaimana cara kita menangani diagnosis penyakit infeksi akibat hubungan
seksual dan manajemen dalam cara yang positif,” kata Nelson mengakhiri.
(Ruairi J Mackenzie)
Reference: Toh E,
Xing Y, Gao X et al. Sexual behavior shapes male genitourinary
microbiome composition. Cell Reports Medicine. 2023; 4; 100981. doi:
https://www.technologynetworks.com/immunology/news/a-hidden-microbiome-inside-the-penis-is-altered-in-men-who-have-vaginal-sex-371364
0 comments:
Post a Comment