Plus, apa saja yang harus Anda hindari.
Minum kombucha, mengonsumsi probiotik dan
nenghindari makanan anti-infamasi mungkin termasuk daftar prioritas yang Anda
lakukan jika Anda mencoba memperbaiki kesehatan perut Anda. Akan tetapi, kesehatan
sistem pencernaan Anda tergantung bukan hanya pada apa yang Anda masukkan ke
dalam perut Anda saja—cara Anda bergerak juga merupakan sebuah factor penentu.
Nyatanya, banyak sekali bukti-bukti ilmiah
yang mengisyaratkan bahwa olahraga adalah bermanfaat bagi perut bukan hanya
dalam satu hal, tapi dalam banyak hal.
Hubungan
antara Kesehatan Perut dan Olahraga, Menurut Sains
“Berbagai penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis
bakteria yang ada di usus besar (colon), yang disebut sebagai mikrobiota
perut, bisa berubah dengan adanya olahraga,” kata Dr. Avlin B Imaeda MD, Ph.D., seorang Associate Professor di Medicine Section of Digestive Diseases,
pada Pusat Manajemen Berat Badan Yale, di Yale School of Medicine. Umumnya,
perubahan-perubahan yang terjadi pada bakteria ini menyebabkan meningkatnya
diversitas dan produksi butyrate, asam lemak rangkaian pendek yang
diproduksi oleh bakteria dari serat yang dicerna di dalam makanan tapi tidak
bisa hancur tanpa adanya bakteria.
“Butyrate adalah salah satu bahan bakar
utama yang dibutuhkan oleh sel-sel yang ada di dinding usus besar untuk tumbuh,
membelah diri (divide), dan mempertahankan kesehatan,” kata Dr. Imaeda.
Meningkatnya level butyrate menandai adanya perbaikan dalam imun secara
keseluruhan, termasuk berkurangnya inflamasi dan berkurangnya keganasan
penyakit inflamasi perut dan resiko kanker usus besar. “Terbukti, olahraga diketahui
memiliki dampak positif yang signifikan pada diabetes dan sensitivitas insulin,
kesehatan mental, fungsi kognitif, dan penyakit neurologis,” katanya. “Tampaknya,
sebagian dari efek ini timbul karena adanya manfaat olahraga bagi mikrobiota
perut.”
Olahraga secara terarur memungkinkan
terjadinya penguatan dan pembentukan otot di tubuh termasuk otot yang berada di
dinding saluran usus (intestinal tract), core body (inti tubuh;
otot yang menstabilkan pinggang, sistem otot yang membentuk torso (di depan,
samping, dan belakang tubuh), dan otot yang menstabilkan bahu) dan pelvic
floor (kelompok otot dan ligamen yang memperkuat kandung kemih, rahim dan
usus), kata , Dr. Lee, sorang ahli gastroentologi di Cleveland Clinic. “Hal ini
akan mempercepat metabolisme seseorang, gastric emptying time (waktu
yang dibutuhkan oleh makanan untuk keluar dari perut (stomach) dan
memasuki usus kecil (small intestine), pergerakan usus (intestinal
motility) dan proses buang air besar (defectory process) sekaligus
mengurangi resiko terjadinya penumpukan bakteri, tertahannya kotoran/feses, dan
penyakit-penyakit divertikuler.
Juga, tingginya indek massa tubuh (BMI) dan
kurangnya aktivitas fisik berhubungan dengan adanya peningkatan dalam simptom-simptom
GI seperti sakit perut, kembung (bloating), konstipasi, dan sindrome
perut yang menganggu. “Oahraga secara teratur bisa meningkatkan BMI yang sehat
dan meningkatkan sirkulasi terhadap organ-organ vital, termasuk organ-organ
yang berada dalam saluran usus (intestinal tract).
Related: How to Restore Your Gut Health
Apa
Olahraga Terbaik untuk Kesehatan Perut?
Dr. Imadeda menunjukkan penelitian-penelitian
yang mengkaji masalah efek olahraga bagi kesehatan perut, yang menemukan bahwa,
pada umumnya, pada populasi non-atlet, olahraga arerobik dengan intensitas
sedang tampaknya merupakan olahraga yang paling baik bagi kesehatan perut.
Dr. Lee juga menekankan pentingnya
menggerakkan core body dan pelvic floor jika Anda ingin
meningkatkan kesehatan perut Anda. “Resistance training (olahraga otot),
olahraga inti tubuh (core exercise), yoga, dan hiking hanyalah beberapa
contoh,” katanya
“Olahraga otot memang mempunyai dampak kesehatan
yang penting dengan cara memperbaiki komposisi tubuh dan kesehatan tulang,”
kata Dr. Imaeda menyetujui. “Latihan olahraga otot disertai latihan olahraga
fungsional dan transisi yang cepat di antara latihan-latihan itu bisa jadi aerobik, yang bisa meningkatkan detak jantung dan pernapasan.
Berapa
Sering Anda Harus melakukan Olahraga untuk Kesehatan Perut?
Berapa sering Anda harus melakukan olahraga
untuk kesehatan perut Anda tergantung pada berbagai faktor, termasuk berat
badan, makanan, mikrobioma yang ada, genetic makeup (susunan genetik),
dan kondisi kesehatan. “Tidak ada resep yang berlaku bagi setiap orang, bagi
setiap individu,” kata Dr. Imaeda. Akan tetapi, Sebagian penelitian yang
meneliti tentang mikrobioma perut dan olahraga menggunakan olahraga waktu 180
menit per minggu yang dibagi dalam tiga sesi, yang serupa dengan rekomendasi
dari United States Preventive Task
Force (150-300 menit per minggu latihan dengan
intensitas sedang atau 75-150 menit per minggu latihan dengan intensitas tinggi
bagi orang dewasa yang dibagi dalam banyak sesi, dan melakukan olahraga
penguatan otot sebanyak dua hari seminggu)
Apa Olahraga
Terburuk bagi Kesehatan Perut?
Menurut Dr. Imaeda, jika Anda mencoba
meningkatkan kesehatan perut Anda, Anda harus menghindari latihan olahraga yang
terlalu berat “Karena stress bisa memperburuk kesehatan perut dan inflamasi,” katanya.
“Penting untuk diingat, bahwa latihan olahraga harus dipilih yang [lebih dari
satu] cocok bagi seseorang dan yang disukainya supaya bisa terbentuk komitmen
seumur hidup.
Related: What Is the Low-FODMAP Diet and What Foods Can You
Eat On It?
Jangan lupa:
Kesehatan Perut juga Tergantung pada Apa yang Anda Makan
Dr. Imaeda juga mengingatkan bahwa makanan
yang sehat adalah krusial untuk mempertahankan kesehatan secara keseluruhan,
termasuk kesehatan perut. “Menghindari makanan olahan adalah prinsip utama makanan
sehat. Tetaplah mencari makanan dari pasar sayuran; Buah-buahan utuh dan
sayur-sayuran, telur, lean meat (daging tanpa lemak) dan ikan, legum,
dan nuts (kacang-kacangan). Dengan kata lain, jangan berpaling dari
makanan-makanan alami dalam bentuknya yang utuh sebanyak mungkin,” katanya.
“Sebagai pendamping dari program olahraga secara teratur, makanan sehat akan
membentuk mikrobiota yang sehat, perut yang sehat, dan otak dan tubuh yang
sehat.” (Leah Groth)
https://www.yahoo.com/lifestyle/absolute-best-workout-gut-health-223000896.html
0 comments:
Post a Comment