Temuan Baru: Baterai Di-Charge dengan Cahaya Matahari

By Tuan C. Nguyen | Mar 1, 2011

Sekelompok ilmuwan kini berharap bisa mengganti baterai re-chargeable model lama yang menggunakan listrik dengan baterai re-chargeable model baru yang menggunakan cahaya matahari.
Sebutlah teknologi sinar matahari dan kebanyakan orang masih menghubungkannya dengan bangunan-bangunan panel-panel besar yang digunakan sebagai fasilitas industri yang besar sekali. Namun kemajuan dalam teknologi sel cahaya matahari akhir-akhir ini telah memungkinkan teknologi tersebut dibuat dalam bentuk mini dan diintegrasikan ke dalam berbagai produk keperluan rumah tangga. Tahun lalu, perusahaan Jepang Sanyo mendapat penghargaan IF Design pada konferensi teknologi CeBIT karena telah berhasil mengembangkan lampu tenaga cahaya matahari dual (dual solar-powered light) dan charge USB. Sekarang telah ada pula sebuah prototipe baterai yang bisa di-recharge hanya dengan menjemurnya di bawah sinar matahari.
Para peneliti menyebut konsep mereka tersebut Light Catcher, yang pada dasarnya merupakan sebuah baterai fotoelektronik yang terdiri dari sel-sel penangkap cahaya matahri (solar cells) anti-reflektif yang kecil-kecil. Lapisan transparan melindungi baterai sekaligus memungkinkan cahaya matari menerobos masuk. Baterai tersebut berukuran AA dan AAA dan bisa dimasukkan dalam kebanyakan barang elektronik portable, mulai dari remote control hingga mainan anak-anak. Ada juga pilihan untuk menghidupkan barang-barang elektronik dengan menggunakan jack 3,5 mm.

Para innovator di balik konsep “Light Catcher” tersebut adalah Yung-Hsaing Chang, Ming-Shien Lin dan Chang-Ting Lu. Team tersebut mengembangkan baterai tersebut untuk diikutsertakan dalam acara penghargaan iF design tahun ini, yang diberikan setiap tahun oleh firma iF International Forum Design yang berbasis di Hanover. 
Meski teknologi cahaya matahari mini masih belum bisa memenuhi kebutuhan akan energi barang-barang elektronik portable yang semakin meningkat seperti laptop dan Smartphone, namun penemuan seperti itu cukup menjanjikan. Jumlah energi yang bisa diserap dari cahaya matahari sangatlah besar mengingat teknologi yang ada sekarang hanya mengkonversi sebagian kecil energi cahaya matahari menjadi listrik yang bisa dipakai.
Photo: Yanko Design

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger