‘Preman’ dalam bahasa Inggris kadang disebut hoodlum, villain, gangster, racketeer atau thug. Tapi manakah yang paling tepat untuk merujuk pada pengertian ‘preman’ seperti yang kita pahami dalam kehidupan kita sehari-har?.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, yang kita sebut preman adalah para jagoan yang sering kita jumpai di pasar. Mereka punya potensi untuk menjadi pengacau, suka bikin rebut, dan suka berkelahi. Mereka biasanya memposisikan diri sebagai penjaga keamanan di pasar, di terminal, atau di tempat-tempat hiburan. Kadang-kadang ada yang memanfaatkan mereka sebagai tenaga sewaan untuk menakut-nakuti orang lain.
Hoodlum berarti seorang anak muda yang keras, tangguh, seringkali suka mengganggu. Hoodlum kadang juga disebut gangster, kadang pula disebut thug.
Villain adalah orang yang keji atau jahat; bajingan.
Gangster adalah anggota sebuah kelompok kejahatan. Jadi, ganster tidak bisa berdiri sendiri. Seorang penjahat tidak bisa disebut gangster kecuali kalau dia merupakan anggota sebuah kelompok.
Racketeer adalah seseorang yang melakukan kejahatan seperti memeras, menjadi lintah darat, menyuap, dan melanggar hukum untuk kelancaran bisnisnya.
Sedangkan thugs pada dasarnya berarti para perampok dan pembunuh profesional yang terorganisir yang mempunyai kemampuan khusus mencekik para korbannya. Thugs terdapat di India sekitar abad ke-13 sampai akhirnya praktik tersebut, yang dikenal sebagai thuggee, berhasil dilibas oleh tentara Inggris pada tahun 1830-an.
Thug diperkirakan berasal dari bahasa Hindi thag yang berarti ‘pencuri’, dan dari bahasa Sanskerta sthaga yang berarti ‘bajingan’, dan sthagati yang berarti ‘menyembunyikan’.
Keanggotaan thugs terutama berdasarkan keturunan dan mencakup umat Hindu dan Islam, tetapi semuanya taat pada dewi Hindu Kali dan melakukan pembunuhan sebagai pengorbanan untuk sang dewi. Sebuah pickax (pangkur) (mewakili sebuah gigi dewi Kali, yang disebut-sebut dianugerahkan sang Dewi pada organisasi tersebut) dihadiahkan pada si korban setelah kuburan sang korban digali dengan menggunakan benda tersebut. Sehari-harinya, para thugs melakukan pekerjaan biasa, tetapi pada musim gugur mereka berkelompok, mereka mengorganisasikan diri dan siap-siap melakukan pembunuhan. Mereka membunuh dengan mencekik korbannya dengan kain stagen yang memang disiapkan untuk itu. Kaum wanita dan anggota kasta-kasta rendahan tertentu, seperti para tukang sapu, tukang cuci, dan pemusik biasanya dikecualikan dari serangan. Para thugs, dilindungi oleh organisasi yang kuat dan didukung oleh pejabat setempat yang meminta bagian dari hasil rampokan mereka. Pada awal masa pendudukan Inggris para thugs mulai dibasmi. Sir William Sleeman menumpas para thugs (1829-48) dengan melakukan penangkapan besar-besaran dan eksekusi.
Lalu, yang manakah yang paling tepat untuk menggambarkan ‘preman’ seperti dalam pengertian kita sehari-hari. Media-media barat sering menggambarkan ‘preman’ seperti yang kita maksud dalam kehidupan kita sehari-sehari, seperti yang saya gambarkan di atas sebagai thugs. Dalam peristiwa seperti kerusuhan massal, tawuran, demonstrasi, yang melibatkan gerombolan orang, baik secara suka rela maupun dibayar, segerombolan orang tersebut disebut thugs.
Dalam peristiwa kerusuhan massa untuk menggulingkan Presiden Mesir Hosni Mubarak bebrapa waktu lalu, kelompok orang-orang yang menunggang unta yang dikerahkan oleh pihak pendukung sang Presiden untuk membubarkan para demonstran penentang sang Presiden dengan cara kekerasan, dengan dibayar, atau yang kita sebut ‘preman bayaran’ oleh media asing disebut sebagai thugs.
(sumber: answers.com)
0 comments:
Post a Comment