Nyunsung dalam bahasa Lampung Krui berarti menjemput, atau uang kembalian. Tapi dalam hal ini saya tidak akan membicarakan uang kembalian, tapi menjemput. Nyunsung berarti menyambut kedatangan seseorang. Orang yang yang disunsung biasanya datang dari tempat jauh, meski bisa juga datang dari tempat yang dekat saja.
Nyunsung dalam hal ini adalah menjemput perahu nelayan yang menepi, karena biasanya sang nelayan tidak bisa meminggirkan perahunya sendiri. Mereka memerlukan bantuan dari orang yang berada di daratan, terutama nelayan yang melaut seorang diri.
Nelayan biasanya melaut di malam hari, dan mendarat di pagi hari. Tapi ada juga nelayan yang melaut di pagi hari, dan kembali ke darat di sekitar tengah hari.
Yang menjemput biasanya adalah sanak saudara mereka sendiri, tapi biasa juga orang lain dengan harapan imbalan sedikit ikan perolehan mereka.
Jika perolehan sedang banyak, sang penjemput pun bisa mendapat banyak, sehingga ada orang yang mengambil spesialisasi khusus sebagai penjemput. Jika sekali menjemput dia mendapatkan ikan setumpuk, maka dua kali menjemput dia akan mendapat dua tumpuk ikan, dan begitu seterusnya. Bayangkan jika dia menjemput sebanyak sepuluh kali sehari.
Tapi jika si nelayan sedang sial, maka si penjemput pun ikut sial. Dalam gambar di atas, sang nelayan yang dijemput tidak mendapat banyak ikan yang cukup untuk dibagi-bagi, sehingga para penjemputnya harus rela, ikhlas tanpa mendapatkan apa-apa.
Nyunsung bukanlah interaksi bertujuan komersial semata. Nyunsung adalah salah satu bentuk keakraban masyarakat nelayan Krui. Nyunsung dilakukan berdasarkan semangat saling membantu, baik dalam kesenangan maupun dalam kesusahan. Nyunsung adalah tradisi yang mencerminkan budaya masyarakat gotong royong yang guyub.
0 comments:
Post a Comment