Atlantis Negara Kota yang Hilang
Negara kota Atlantis yang hilang adalah salah satu
misteri dunia yang paling tua dan yang paling merebak. Sejak jaman dahulu kala, orang telah mencoba mereka-reka letak Atlantis, yang dipercaya telah
tenggelam setelah terjadinya gempa bumi atau tsunami yang dahsyat. Pilsuf
Yunani Plato menggambarkan Atlantis sebagai sebuah pulau besar yang terletak di
dekat Rock of Gibraltar, yang merupakan tempat
peradaban paling maju di dunia dan merupakan pusat keindahan yang tiada tara ketika itu dengan istanya yang megah. Beberapa
cirinya yang menonjol adalah penduduknya yang yang cantik dan tampan, kuil Poseidon,
dan adanya tembok-tembok dan kanal-kanal konsenstrasi.
Hingga sekarang, tidak ada
seorang pun yang bisa menemukan negara kota yang
hilang tersebut—di bawah air atau di atas tanah—namun demikian teori-teori
tentang letak negara kota
tersebut terus bermunculan. Tidak terhitung ahli sejarah dan para ahli
eksplorasi yang melakukan ekspedisi untuk menemukan pulau yang tenggelam ini,
namun letaknya tidak jelas apakah di Amerika Selatan (seperti yang baru-baru
ini dilaporkan), di lepas Pantai Kepulauan Yunani, atau di dekat Antartika,
yang jelas Atlantis tetap merupakan sebuah misteri yang elusif dan tak
terpecahkan.
Orang Rawa (Bog People)
Jasad bog (bog bodies), atau orang bog (bog people) merupakan jasad manusia yang
diawetkan oleh alam yang ditemukan di daerah rawa sphagnum (sphagnum adalah nama sejenis tumbuhan) di Eropa Utara. Bukannya membantu proses penguraian, rawa (bog) tersebut malah menyediakan kondisi
yang sempurna bagi jasad-jasad yang ditanam di sana untuk tetap awet, sehingga menyisakan
kulit dan organ-organ tubuh bagian dalam jasad-jasad tersebut tetap utuh.
Ribuan jasad manusia yang
ditemukan di sana
diperkirakan berasal dari Jaman Besi dan banyak yang menunjukkan tanda-tanda dibunuh.
Ada kepercayaan
luas bahwa jasad-jasad tersebut merupakan korban sesembahan dalam sebuah
upacara adat atau sebentuk hukuman bagi tindak kriminal. Akan tetapi, tidak ada
bukti-bukti konklusif mengapa ribuan jasad tersebut dibuang, apalagi karena
jasad-jasad orang bog ini banyak
ditemukan menyebar di Jerman, Inggris, Irlandia, Belanda, dan Denmark .
Jack
si Jagal (Jack the Ripper)
Sebagai penjahat paling
terkenal sepanjang masa, identitas Jack the Ripper masih tetap merupakan
misteri yang tak terpecahkan hingga kini. Seorang pembunuh berantai yang mengamuk
di London antara bulan Agustus hingga November
1888, Jack the Ripper bertanggung jawab atas pembunuhan brutal atas sekurangnya
lima orang pelacur di Whitechapel, London . Namun hanya ini
yang diketahui pasti.
Sedangkan
yang lainnya—identitas pelakunya yang aktual, jumlah korban yang sebenarnya,
dan cara pembunuhan dilakukan dan surat-surat yang penuh teka-teki yang dia kirim
ke polisi—masih berada dalam ruang gelap misteri yang dingin. Di tengah-tengah ambiguitas
ini, bermunculan banyak teori-teori yang berbeda-beda yang beredar liar,
termasuk yang menghubung-hubungkannya dengan keluarga Kerajaan, pengarang kenamaan Lewis Carroll, dan
bahkan seorang wanita, Jill the Ripper. Siapapun dia,
laki-laki atau perempuan, namun warisan Jack the Ripper, orang yang menanamkan
rasa takut di seantero Kerajaan Inggris
di masa ketika kemiskinan paling parah melanda, adalah sesuatu yang tidak bisa disangkal.
Stonehenge
Cara
pembuatan Stonehenge dan kegunaannya sampai
kini masih jadi misteri yang ramai diperdebatkan. Teori-teori yang ada, hingga
kini, terus berkembang. Sebagian orang percaya benda tersebut terbentuk oleh
adanya gerakan glacial atau merupakan
keajaiban buatan manusia, sebagian yang lain percaya bahwa benda tersebut merupakan
jejak penanda invasi makhuk ruang angkasa atau merupakan tempat yang mengandung
daya penyembuhan. Teori yang paling banyak diterima adalah bahwa Stonehenge tersebut merupakan tempat pemakaman. Hal ini diperkuat
oleh ditemukannya bukti-bukti arkeologis pada tahun 2008, ketika para ahli
menemukan sisa-sisa puing tempat pembakaran mayat di tempat yang tidak jauh
dari Stonehenge tersebut yang kira-kira
dibangun pada saat yang sama dengan dibangunnya Stonehenge .
King
Arthur
King
Arthur, sebilah pedang di batu, tukang sihirnya yang setia, Merlin, dan para
ksatria meja bundar-nya—merupakan legenda dan mitos karangan belaka. Namun
demikian, kisah King Arthur secara keseluruhan merupakan fabrikasi yang
diciptakan untuk membangkitkan semangat tentara Inggris. Mitologi ini berakar
dari berbagai sumber sastra, yang kesemuanya mengagung-agungkan Arthur sebagai
raja yang memimpin kemenangan atas bangsa Saxons dan membangun sebuah kerajaan
di Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, dan Gaul
di abad ke enam.
Meski
tidak ada bukti-bukti nyata bahwa King Arthur memang ada, namun para ahli
sejarah masih terus memperdebatkan fakta-fakta yang ada. Terdapat bukti-bukti
bahwa Arthur boleh jadi merupakan sebuah karakter gabungan, yang kebanyakan
mirip dengan seorang panglima bangsa
Romawi, Lucius Artorius Castus, yang hidup di abad ke dua. Meski ada
kepercayaan luas bahwa King Arthur merupakan sosok rekaan semata, namun masih
ada orang yang mempercayai keberadaannya.
0 comments:
Post a Comment