Para
ilmuwan dari divisi Dinamika Quantum (Quantum
Dynamics) di Institut Optika Quantum (Institute
of Quantum Optics), Max Planck (MPQ), di Garching, Jerman mengumumkan hari
Rabu kemarin bahwa mereka telah membangun jaringan quantum elementer (elementary quantum network) yang pertama yang terdiri dari sepasang atom terekat (entangled) yang mentransmisikan informasi ke satu sama lain melaui
foton (photon) tunggal. Jaringan ini
dan uang beberapa dolar akan memberi Anda secangkir kopi, plus segala sesuatu mulai
dari sistem pertukaran data yang sangat aman hingga penyekalaan masif (massive scaling) melalui prosesing yang
terdistribusi dari sebuah komputer quantum yang berdiri sendiri yang sangat mengagumkan,
kuat, yang secara teoritis, potensial.
Ini
benar-benar merupakan hari yang menyibukkan bagi para pionir komputer quantum, yang
dari waktu ke waktu selalu menghasilkan terobosan besar di garda depan
subatomik yang tampaknya siap-siap untuk merevolusi cara kerja mesin komputer dalam menghantar segala sesuatu
bagi kita mulai dari pemetaan satelit hingga LOLcats.
Namun
hal ini juga merupakan sebuah tantangan berat bagi kita yang baru saja berhasil
mereka-reka cara kerja chip-chip komputer yang berbasis silikon model
lama—untuk kemudian berhadapan dengan sistem komputerisasi ilmiah yang baru
ini, yang jika akan dipahami secara menyeluruh menuntut kemampuan seseorang
bukan saja dalam bidang teknik listrik tetapi juga dalam bidang fisika quantum.
Jika
dipikir-pikir, semua ini adalah, ya, lagi-lagi merupakan kerjaan orang-orang
jenius yang sedang mencoba menyulap kemampuan komputasional dari benda yang
kecil dan aneh, yang hanya bisa dijelaskan secara matematis.
Tahun-tahun
Pembuatan
Pencapaian
tersebut adalah hasil dari kerja bertahun-tahun menurut Scientific Computing (according to Scientific Computing.)
Peneliti kepala prof. Gerhard Rempe dan para koleganya harus mereka-reka sebuah
sebuah cara untuk melatih hingga tercapai apa yang mereka sebut sebuah “kontrol
yang sempurna” terhadap semua komponen dalam jaringan quantum mereka itu, yang
berarti pertama-tama adalah mengatur agar kedua atom yang membentuk node (nodes) reseptor jaringan tersebut supaya
tetap stationer, karena beberapa atom yang mengambang bebas tidak akan mampu
berkomunikasi dengan foton-foton yang menyampaikan (relaying) informasi antara keduanya dengan cara yang sangat
efisien.
“Pendekatan
terhadap jaringan quantum ini adalah menjanjikan khususnya karena jaringan ini memungkinkan timbulnya persfektif
yang jelas bagi skalabilitas (scalability),”
kata Rempe pada jurnal tersebut. Koleganya yang juga pemimpin dari percobaan
tersebut Dr. Stephan Ritter, menambahkan, “Kami bisa membuktikan bahwa keadaan
quantum (quantum states) bisa
ditransfer jauh lebih dari sekedar memungkinkan dengan jaringan klasikal
apapun.
Tim
tersebut mampu memperbaiki atom-atom mereka di dalam rongga-rongga optic (optical cavities), yang pada dasarnya
adalah sepasang cermin reflektif tingkat tinggi dengan jarak yang berdekatan satu
sama lain, dengan menggunakan sinar laser yang diatur secara tepat. Mengapa
cermin? Foton-foton yang memasuki rongga tersebut bergeser ke sana ke mari di sekitar cermin sebanyak
“beberapa ribu kali,” yang mana sebenarnya bisa memperkuat interaksi atom
dengan foton dan memungkinkan atom-atom node jaringan tersebut menyerap
paket-paket data yang berbasis foton “dengan cara koheren dan dengan efisiensi
yang tinggi,” menurut para ilmuwan tersebut.
Kegunaan
rongga-rongga optik (optical cavities)
untuk sebuah jaringan quantum diajukan oleh Prof. Ignacio Cirac, seorang MPQ directory dan kepala divisi Theori
di sana .
“Faktanya,
kami mendemonstasikan kemungkinannya (the
feasibility) dari pendekatan teoritis
yang dikembangkan oleh Prof. Cirac,” kata Ritter.
Setelah
menangkap dan menstabilkan atom-atom yang akan berfungsi sebagai node-node dari
jaringan sistem tersebut, para ilmuwan harus memisahkan atom-atom tersebut
untuk mengeluarkan foton-foton tunggal yang dikodekan (encoded) dengan informasi dengan cara yang terkontrol dan
mentransfer informasi tersebut ke foton yang kedua.
Kemudian,
untuk mendemonstrasikan sebuah efek jaringan yang aktual, tim tersebut menghubungkan
dua sistem serupa “dan informasi quantum dipertukarkan di antara kedua sistem
tersebut dengan efisiensi dan fidelity
yang tinggi,” kata Scientific Computing dalam laporannya.
Kedua
sistem tersebut dihubungkan dengan sebuah kabel serat optik sepanjang 180 kaki
dan disimpan (di-hosted) di
laboratorium yang terpisah dengan jarak satu sama lain sekitar 60 kaki. Jadi
pada dasarnya, berjalan kaki di dalam aula (hall)
dan mengatakan pada orang yang berada di lab lainnya apa yang ada di dalam foton
tersebut kiranya cukup, namun maksud dari latihan ini adalah untuk menunjukkan
performa jaringan sebagaimana yang dirancang dan untuk merancang penskalaan
selanjutnya.
Ilmu
yang Aneh-aneh
Jaringan quantum adalah aplikasi praktis dari kriptografi quantum eksperimental, seperti demonstrasi komputerisasi quantum buta ("blind quantum computing" demonstration) yang dilakukan oleh sebuah tim peneliti yang lain di Pusat Ilmu-ilmu Quantum dan Teknologi Universitas Vienna pada awal tahun ini, yang mencakup mentransmisi sebuah algoritma ke sebuah komputer, mengoperasikannya, dan menerimanya kembali tanpa bisa dideteksi oleh operator komputer.
Jaringan quantum adalah aplikasi praktis dari kriptografi quantum eksperimental, seperti demonstrasi komputerisasi quantum buta ("blind quantum computing" demonstration) yang dilakukan oleh sebuah tim peneliti yang lain di Pusat Ilmu-ilmu Quantum dan Teknologi Universitas Vienna pada awal tahun ini, yang mencakup mentransmisi sebuah algoritma ke sebuah komputer, mengoperasikannya, dan menerimanya kembali tanpa bisa dideteksi oleh operator komputer.
Seperti
halnya sepupunya, komputerisasi quantum, jaringan quantum mengambil manfaat
dari fakta bahwa partikel-partikel materi subatom bisa eksis dalam pelbagai
keadaan—seperti “on” dan “off” terhadap referensi proses biner di mana
komputerisasi digital beroperasi—pada saat yang sama.
Dan
lagi, adalah sangat-sangat sulit untuk membuat seseorang paham sepenuhnya, tapi
kiranya cukup mudah dipahami bahwa properti-properti ini memungkinkan bit-bit quantum, atau qubits, yang menggerakkan komputer
quantum dan paket-paket data foton tunggal yang dikembangkan bagi jaringan
quantum milik tim MPQ untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dengan cara yang
jauh lebih powerful dan lebih aman
dibandingkan dengan bagian-bagian non-quantum yang digunakan pada chip-chip PC dan perangkat-perangkat
infrastruktur jaringan yang ada saat ini.
Namun tentu saja, semua ini masih berada dalam realm conjecture (wilayah perkiraan). Komputerisasi quantum masih
lebih bersifat teoritis, dengan adanya demonstrasi seperti yang ditunjukkan
oleh tim MPQ, yang hanya terbatas pada setting laboratorium. Hingga saat ini
belum ada komputer quantum yang sebenarnya, yang ada baru komputer quantum experimental (komputer quantum
percobaan) (experimental ones).
(By Damon Poeter)
0 comments:
Post a Comment