Riset yang inovatif ini adalah
percobaan klinis besar yang pertama yang dilakukan secara acak untuk
mengevaluasi efek-efek diet terhadap resiko penyakit jantung, dan hasilnya
sangat dramatis sehingga membuat para ahli terkagum-kagum. Faktanya, studi
tersebut dihentikan lebih awal (setelah 4,8 tahun) karena manfaat dari diet
seperti ini sangatlah nyata sehingga tidak etis untuk melanjutkan studi tersebut.
Studi tersebut melibatkan 7.447
peserta yang secara acak disuruh menjalani salah satu dari tiga macam diet:
sebuah diet Mediteranea yang mencakup minyak zaitun ekstra murni (extra virgin olive oil), sebuah diet Mediteranea
yang memperbesar porsi kacang-kacangan (extra
nuts), atau sebuah diet yang rendah lemak.
Para peneliti menemukan bahwa menjalani
sebuah diet Mediteranea bisa mengurangi seluruh resiko mengalami penyakit
kardiovaskuler utama (serangan jantung, stroke atau kematian akibat
kardiovaskuler) dengan sebanyak 28 hingga 30 persen, dibandingkan dengan diet
rendah lemak.
Para peneliti melaporkan hasil-hasil
sebagai berikut:
- Menjalani diet Mediteranea bisa mengurangi resiko secara keseluruhan akan penyakit-penyakit kardiovaskuler (serangan jantung, stroke atau kematian)
- Diet Mediteranea yang mencakup perbanyakan makan kacang-kacangan (extra servings of nuts) bisa mengurangi resiko stroke hingga 46 persen.
- Diet Mediteranea yang mencakup tambahan porsi minyak zaitun ekstra murni bisa menurunkan resiko stroke hingga sebanyak 33 persen.
Yang khususnya mengesankan adalah
bahwa diet tersebut ampuh untuk mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler (CVD)
meski kebanyakan dari mereka yang menjalankan diet ini sudah mengonsumsi statin,
inhibitor ACE (obat penurun tekanan
darah tinggi), obat-obatan diabetes, atau obat-obatan lainnya untuk mengurangi
bahaya penyakit jantung.
Di samping itu, para partisipan
dalam studi tersebut semuanya mengalami resiko tinggi akan CVD, karena menderita
diabetes atau mempunyai paling tidak tiga faktor resiko, seperti merokok,
tekanan darah tinggi, kegemukan, kolesterol tinggi, atau mempunyai riwayat
mengalami CVD pada usia dini dalam keluarga. Tidak ada partisipan yang
mengalami CVD pada permulaan studi tersebut.
Temuan yang
Mengejutkan Tentang Kolesterol
Salah satu kejutan terbesar adalah
bahwa diet rendah lemak adalah yang paling banyak menurunkan kolesterol, namun
terbukti paling rendah efektifitasnya dalam mencegah serangan jantung, stroke,
dan kematian akibat CV. “Hasil ini akan mengejutkan banyak ahli jantung, karena
kolesterol yang tinggi secara tradisional dianggap merupakan faktor utama bagi
penyakit-penyakit arteri,” kata Bradley Bale, MD, direktur medis pada Program
Kesehatan Jantung pada Crace Clinic
di Lubbock, Texas.
Akan tetapi, riset terbaru
menunjukkan bahwa inflamasi kronis—bukan hanya kolesterol tinggi—adalah penyebab
CVD, kata Dr. Bale. “Hal ini menjawab teka-teki mengapa banyak orang yang
mengalami serangan jantung atau stroke mempunyai kolesterol yang normal atau
bahkan optimal, sedangkan orang yang kolesterolnya sangat tinggi tidak pernah
mengalami kejadian ini.”
Makanan-makanan yang terdapat dalam
diet Mediteranea, khususnya kacang-kacangan (nuts) dan minyak zaitun, telah terbukti dalam studi-studi terdahulu
bisa mengurangi inflamasi, yang dengan demikian menawarkan sebuah penjelasan
mengapa diet ini terbukti dengan sangat menakjubkan efektif meski tidak bisa
menurunkan kolesterol dan orang-orang dalam penelitian tersebut tidak mengalami
penurunan berat badan—mereka juga tidak diberi instruksi-instruksi tentang
latihan gerak badan.
Makanan Terbaik
untuk Mencegah Stroke
Temuan lain yang juga mengejutkan
adalah bahwa memakan diet Mediteranea termasuk memperbanyak porsi
kacang-kacangan bisa menurunkan resiko terkena stroke sebanyak 46 persen,
dibandingkan dengan menjalani diet yang rendah lemak. “Ini adalah penurunan
resiko yang besar,” kata Dr. Bale. “Mengetahui efek yang demikian hebat dari
makanan adalah sangat menakjubkan.”
Kelompok yang memperbanyak makan kacang-kacangan
(nuts) juga mengalami resiko
rata-rata serangan jantung lebih rendah 30 persen, dibandingkan dengan kelompok
yang memakan diet rendah-lemak, namun penurunan tersebut tidaklah cukup besar
untuk disebut signifikan secara statistik. Secara keseluruhan, kedua kelompok yang
menjalani diet Mediteranea tersebut mengalami penurunan mengalami penyakit
kardiovaskuler utama sekitar 30 persen.
Dalam studi-studi terdahulu, kacang-kacangan
(nuts) telah terbukti mempunyai daya
protektif, kata Dr. Bale. “Kita tahu bahwa kacang-kacangan (nuts) ini khususnya efektif dalam mengurangi
tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor resiko nomer satu bagi stroke, dan
juga bisa memperbaiki kesehatan endothelium
(dinding pembuluh darah),” sehingga bisa mencegah terbentuknya plak(plaque buildup) pada arteri.
Di samping itu, kacang-kacangan (nuts) mempunyai properti antioksidan
yang kuat, kata Dr. Bale. “Studi ini memberi sebuah sinyal yang sangat kuat
bahwa kita bisa secara signifikan mengurangi resiko stroke dengan cara memakan
kacang-kacangan. Desain dari studi tersebut mengesankan karena para peneliti
mengontrol semua jenis resiko kardiovaskuler dan juga menggunakan test
laboratorium untuk meyakinkan bahwa para partisipan memakan diet yang
disiapkan.
Manfaat Minyak
Zaitun Ekstra Murni (Extra Virgin Olive
Oil)
Kelompok yang memakan diet
Mediteranea ditambah dengan memperbanyak porsi minyak zaitun ekstra murni
mengalami penurunan sebesar 30 persen akan resiko stroke, dibandingkan dengan
kelompok diet rendah lemak. Resiko serangan jantung turun sekitar 30 persen
dalam kedua kelompok yang memakan diet Mediteranea, namun pengurangan tersebut
tidak cukup besar untuk disebut signifikan secara statistik.
“Minyak zaitun ekstra murni
mengandung senyawa yang disebut oleocanthal
yang merupakan sebuah antioksidan yang dahsyat dan sekaligus mempunyai efek
anti-inflamasi serupa dengan obat-obatan NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs) seperti apsirin dan
ibuprofen,” kata Dr. Bale. Berdasarkan riset ilmiah , Badan Keselamatan Makanan
Eropa telah menyetujui klaim yang mengatakan bahwa minyak zaitun bisa
melindungi molekul-molekul kolesterol LDL (kolesterol jahat) dari kerusakan
oksidatif.
Diet yang
Paling Sehat bagi Jantung Anda
Dalam studi tersebut, kedua kelompok
yang menjalani diet Meditearnea tersebut diberi bimbingan seperti di bawah ini,
yang semuanya dipercaya telah berkontribusi terhadap penurunan yang menakjubkan
dalam hal bahaya kardiovaskuler yang didapati ada dalam kelompok yang beresiko
sangat tinggi ini:
- Makan daging putih bukannya daging merah.
- Makan ikan dan legum (seperti kacang-kacangan, lentils (miju-miju) dan kacang polong) sekurangnya 3 kali dalam seminggu.
- Hindari manis-manisan (seperti minuman-minuman yang mengandung gula dan makanan-makanan panggang) dan batasi konsumsi produk-produk susu (dairy) dan daging olahan.
- Mereka yang minum alkohol dianjurkan agar meminum sekurangnya 7 gelas anggur merah per minggu sewaktu makan. Dr. Bale menyarankan agar Anda mendiskusikan resiko-resiko dan manfaat-manfaat mengkonsumsi anggur dengan penyedia kesehatan Anda.
- Makan sekurangnya 3 porsi buah-buahan dan 2 porsi sayur-sayuran setiap hari.
- Kelompok yang dalam diet-nya diberi suplemen minyak zaitun ekstra murni disuruh mengonsumsi minyak zaitun tersebut sekurangnya 4 sendok makan per hari.
- Kelompok yang dalam diet-nya diberi suplemen kacang-kacangan memakan satu ons kacang-kacangan campuran (walnuts (biji kenari), almonds (badam), dan hazelnuts (semacam buah kemiri)) setiap hari. (By Lisa Collier Cool, Feb 25, 2013)
http://health.yahoo.net/experts/dayinhealth/diet-prevents-heart-attacks
0 comments:
Post a Comment