Sekitar sepertiga dari anak-anak
autis mempunyai level serotonin yang meningkat. Neurotransmiter ini, di antara
yang lainnya, sebagian bisa mengatur mood
dan kemampuan untuk fokus. Ini merupakan target utama dari sebagian besar obat antidepresan
yang dikenal sebagai SSRIs. Para peneliti dengan Johns Hopkins menduga bahwa
SSRIs yang diminum selama kehamilan dan sebelum kehamilan bisa menghambat otak
si bayi dalam menggunakan dan memproses serotonin dengan benar, sehingga bisa
menyebabkan apa yang kini dikenal sebagai autisme.
Secara keseluruhan,
mereka yang mengkonsumsi antidepresan kapanpun pada masa kehamilan dua kali
lipat kemungkinannya akan melahirkan anak autistik. Tapi bukan hanya
antidepresan yang harus diwaspadai kaum ibu, melainkan juga jumlah astronomi dari
zat-zat kimia pengganggu hormon yang kita temui sehari-hari. Dengan kata
lain, penelitian yang menghubungkan SSRIs dan level serotonin tersirkulasi yang tinggi dengan
anak-anak austik ini hanya merupakan sebuah tanda peringatan akan adanya
bahaya.
Yang secara konsisten paralel dengan
meningkatnya kasus autisme secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir ini
adalah penggunaan zat kimia beracun secara dramatis di dalam makanan kita, air,
vaksin, dan lingkungan tempat tinggal
kita. Bagi ibu-ibu yang mengonsumsi obat antidepresan atau yang sedang mencari
solusi alamiah untuk menghilangkan depresi, analisis yang jujur tentang diet
dan gaya hidup Anda mungkin diperlukan. Penelitian telah menunjukkan bahwa
olahraga, sebagai contoh, adalah sama efektifnya dengan obat-obatan dalam
mengatasi depresi. Dan olahraga bisa mengobati dengan tanpa efek samping.
by Elizabeth Renter
December 6th, 2013
Updated 12/06/2013 at 2:23 am
December 6th, 2013
Updated 12/06/2013 at 2:23 am
Read more: http://naturalsociety.com/autism-antidepressant-link-johns-hopkins-review/#ixzz2nKCJhS8Z
Follow us: @naturalsociety on Twitter | NaturalSociety on Facebook
Additional Sources:
http://naturalsociety.com/autism-antidepressant-link-johns-hopkins-review/
0 comments:
Post a Comment