Photo by Peter Glass/Getty Images
Tidak ada yang mau berbohong pada anak-anak mereka, tapi kadang-kadang kita tidak punya pilihan lain—sekurangnya itulah yang terjadi pada saya ketika saya memutuskan untuk berdusta untuk melindungi keluguan anak saya Jack dalam merayakan Natal.
Baru-baru ini saya dapati dia sedang mencari-cari di sekitar gudang. Gudang tersebut penuh dengan mainan-mainan lama, jas dan hiasan-hiasan ulang tahun. Tampaknya dia sedang mencari mobil-mobilan Matchbox yang tidak pernah lagi dia mainkan selama beberapa tahun terakhir ini.
STORY: My Kid Asked for a Sibling, So I Got Him a Dog
"MA-OH-TUHAN-MA," katanya, berlari memasuki kantorku. “Saya tidak tahu mengapa dan bagaimana, tapi Giacomo sudah KEMBALI. DIA SUDAH KEMBALI, MA!”
Saya memutar kursi kerja saya dan menemukan Jack sedang memegang Elf On The Shekf yang menakutkan itu. Tapi Giacomo terbang kembali ke rumah ke Kutub Utara pada malam Tahun Baru—dengan beberapa balon helium dari dollar store yang kami ikatkan ke relnya.
“Ma, kenapa dia kembali ke sini? Kenapa?” tanyanya. “Karena hari ulang tahun Lucy akan tiba 5 hari lagi dan dia kembali ke sini untuk memastikan kalau Lucy tidak nakal, atau mungkin, tidak ada hadiah,” kata saya. (Lucy adalah nama anjing kami yang baru-baru ini berulang tahun yang pertama.)
Dia percaya.
Saya bukanlah satu-satunya orang yang pernah berbohong seperti ini, ibu-ibu lain dalam kehidupan nyata juga terjebak dalam kebohongan yang pernah mereka katakan pada anak-anak mereka:
Photo courtesy of Rachel Abbe
“Ketika sedang mengemasi tas mandi saya untuk sebuah acara kencan seorang single mom dengan teman lelaki saya, anak saya yang berusia 5 tahun yang selalu ingin tahu melihat-lihat dan mengambil sebuah kondom dengan kemasan yang berkilau keemasan. ‘Ma, apa ini?’ tanyanya. Saya merenggutnya dari tangan saya dan berkata ‘Penghapus bedak-penghapus bedak-biar Mama bisa menghapus makeup,’ kata saya dengan napas gugup.” —Rachel Abbe
“Anak laki-laki saya yang berusia delapan tahun bertanya apa artinya stripper. Saya tidak tahu dari mana dia mendengar kata itu, tapi saya katakan padanya stripper adalah orang yang memuncratkan cat di dinding.” —Nicole H.
“Dewi gigi lupa mengunjungi puteri saya. Saya katakan padanya bahwa sang Dewi terjebak di dalam badai salju dan dia percaya pada saya. Di malam berikutnya, sang Dewi gigi menghibur dia dengan uang lima dolar, sebuah sikat gigi berwarna pink berkilau, permen karet bebas gula … dan sebuah guntingan kertas snowflake.” —Megan Merchant
STORY: The Most Powerful Thing You Can Say To Another Mom
“Anak laki-laki saya, 3 tahun, ingin singgah di taman sepulangnya kami dari sebuah tugas, tapi saya sedang merasa tak ingin ke taman. Saya perlambat mobil dan menunjuk pada sebuah tanda pemberitahuan dari ‘polisi’ di pintu gerbang dan mengatakan padanya tanda itu berbunyi: taman bermain ditutup. Datanglah kembali besok. Sebenarnya tanda itu berbunyi: Bergabunglah dengan gotong royong kebersihan taman. Untuk info lebih lanjut kirim email ke penyelenggara.” —Jennifer O.
“Ketika puteri saya mendekati meja saya, mungkin dia sedang mencari tisu, dia menemukan vibrator pembesar milik saya dan memencet tombolnya. Saya dengar suaranya mendengung dari kamar mandi dan saya mengendap-endap menuju kamar tidur saya. ‘Sayang, tolong kembalikan alat pijat mama, kata saya. Dia menurut. Kemudian dia bertanya apakah ayahnya menggunakan itu untuk memijat saya.’ Sekarang saya menyimpan benda itu di dalam kotak sepatu dan menaruhnya di tempat yang tidak bisa dia jangkau!” —Sara G.
STORY: How I Learned To Stop Yelling At My Kids
Photo courtesy of Jenn Perrson
“Kami membeli seekor ikan dan keesokan harinya (tentu saja) ikan itu mati. Anak lelaki saya, Rayn sedang tidur ketika itu, jadi saya mengangkat ikan itu untuk membuangnya melalui WC. Tapi pikiran saya terganggu, karena saya lupa memutar tuas closet. Ryan melihatnya dan dia jadi marah, jadi saya katakan padanya mungkin ikannya nggak enak hati karena dia tidak bilang selamat tinggal pada teman-temannya, jadi saya kirim ikan itu kembali ke toko—melalui saluran WC. Toilet merupakan sebuah jalan bawah tanah sehingga ikan tersebut menunggu kendaraan atau air siraman, begitu kata saya pada Ryan. Ketika anak saya makan French toast sticks, muka saya jadi kemerahan. Kami pergi ke toko hewan peliharaan sore itu dan ajaibnya ikan yang sama ada di sana. Ikan itu mengucapkan selamat tinggal pada teman-temannya dan sekarang siap-siap kembali ke rumah kami untuk selamanya.” .” —Jenn Perrson
“Saya baru-baru ini berkata pada anak lelaki saya bahwa permainan
sepakbola yang dia ikuri ditunda karena turun salju. Secara keseluruhan, itu adalah permainan
ketiganya di akhir pekan tersebut, saya tahu tim mereka mempunyai banyak pemain
pengganti, dan ini membingungkan. Oh, dan anak lelaki saya baru berumur tujuh
tahun. Enough is enough sometimes.” —Erin R
“Dari Oktober ke tanggal 24 Desember, suami saya dan saya mengunci
kamar tidur kami dan mengatakan pada kedua puteri kami bahwa kami sedang
membungkus hadiah dan kami tidak ingin diganggu. Mereka masih percaya pada
Santa, tapi di rumah kami kami juga membeli hadiah-hadiah istimewa untuk
anak-anak. Kami melakukan ini beberapa kali seminggu—tapi kami tidak sedang
membungkus hadiah. Kami sedang, Anda tentu tahu kami sedang apa…”—Jenna K
“Saya benci suara angin yang masuk melalui jendela mobil ketika
kami sedang melaju cepat di jalan tol. Tapi, ketika saya mengunci
jendela-jendela mobil, anak lelaki saya yang berumur 4 tahun marah-marah karena
dia menginginkan jendela tetap terbuka. Saya katakan padanya kami tidak bisa
membuka jendela, karena burung-burung akan masuk ke mobil. Dia mengangguk
percaya dan setuju. Beberapa hari memudian, saya membuka jendela di rumah kami.
‘TIDAAAAAK, MA! NANTI BURUNG MASUK!’teriaknya. saya coba menjelaskan bahwa hal
itu hanya mungkin terjadi di jalan tol, tapi dia tidak percaya saya. Ini sebuah
bumerang.”—Lisa A
)
Please follow @YahooParenting on Facebook,
Twitter,
Instagram,
and Pinterest. Have an interesting story to share about your family?
E-mail us at YParenting (at) Yahoo.com.
https://www.yahoo.com/parenting/the-funniest-lies-real-parents-tell-their-kids-111483858172.html
0 comments:
Post a Comment