Rasina; Satu dalam dua Sejarah Kelam Pendudukan Belanda di Indonesia

 


Judul : Rasina

Penulis : Iiksaka Banu

Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia,

Cetakan pertama Maret 2023.

Tebal : 613 halaman

Sejarah selalu hadir penuh makna, bahkan di masa yang paling kelam. Itu adalah kalimat yang ditulis Iksaka Banu, dengan tulisan tangan, di lembar kedua buku ini. Kalimat itu ditulis secara personal, ditujukan kepada masing-masing pembeli buku ini, jika mereka membeli secara pre-order, bulan Februari 2023.

Kalimat tersebut tentu saja merupakan cerminan dari isi buku ini, sebuah novel luar biasa yang menguak sisi kelam pendudukan Belanda di Indonesia, pada awal abad ke-17, dengan tujuan ingin menguasai rempah-rampah di Bumi Pertiwi ini, khususnya Kepulauan Banda.

Rasina adalah sebuah novel sejarah, atau setidaknya sebuah novel berdasarkan kisah nyata yang benar pernah terjadi, seluruhnya, atau sebagian. Istilah seluruhnya dalam hal ini tentu saja hanya merujuk pada plot novel ini, bukan pada rincian peristiwa, detil-detil kejadian, dan deskripsi tempat-tempat dan peristiwa dalam setiap adegan, yang oleh Iksaka Banu tergambarkan secara luar biasa dan sangat meyakinkan.

Menulis novel sejarah tentu saja tidak sama dengan menulis novel yang seratus persen fiksi.  Menulis novel sejarah perlu riset mendalam; harus berdasarkan data dan fakta. Dan Iksaka Banu telah berhasil mengumpulkan data-data dari abad ke-17 dan ke-18 yang berserakan di sana-sini itu, dan meramunya menjadi sebuah latar cerita fiksi berdasarkan sejarah yang sangat menarik.

Rasina bercerita tentang seorang landdrost Bernama Joost Borstveld serta atasannya seorang baljuw Bernama Jan Aldemaar Staalhart, sepasang penegak hukum dengan integritas tinggi yang mati-matian berjuang menegakkan keadilan di tengah-tengah para kriminal pribumi pencuri ternak dan pembunuh, dan pegawai pemerintah kolonial Belanda yang korup.

Dalam upaya menegakkan hukum yang seadil-adilnya tersebut, mereka harus berhadapan dengan Jacobus de Vries seorang vrijburgher kaya raya yang pekerjaannya menyelundupkan opium dan budak-budak pribumi dengan menggunakan dokumen palsu. Di samping itu, de Vries juga merupakan seorang masochist yang sering menyiksa dan melukai Rasina, seorang budak asal Banda miliknya, secara fisik, untuk mendapatkan kepuasan seks.

Dengan perjuangan yang keras penuh tantangan, yang nyaris merenggut nyawa keduanya, dan menelan korban jiwa yang tidak sedikit, baik di pihak pribumi maupun di pihak Belanda, akhirnya pasangan Joost dan tuan Staalhart berhasil menyeret de Vries ke pengadilan, meski akhirnya mereka harus kecewa dengan keputusan pengadilan yang korup, yang menjauhkan hukuman yang sangat rendah.

Uniknya, dalam novel ini, kisah sadis pendudukan Belanda di Kepulauan Banda, yang merupakan latar belakang Rasina, dan asal-muasal mengapa Rasina, seorang gadis terpelajar dari keluarga terpandang, terdampar di Batavia, dan dipekerjakan sebagai budak dan pemuas nafsu seks majikannya, ditulis dalam bagian terpisah, berselang-seling dengan plot utama, yang sekaligus berfungsi sebagai plot kedua; menjadikan novel ini sebagai dua kisah dalam satu.

Plot tentang latar belakang Rasina (plot kedua) sebagian besar merupakan catatan jurnal nyata yang ditulis oleh anonim, yang dikumpulkan dalam buku yang berjudul Qonquest.

Plot pertama (perjuangan penegakan hukum oleh Joost dan tuan Staalhart) dan plot kedua (latar belakang Rasina) sama-sama menegangkan dan mencekam, sekaligus mengerikan. Adegan hukuman mati dengan cara dipandung bagi para orang kaya Banda, dan penyerbuan ke rumah de Vries oleh Joost dan tuan Staalhart dan para kaffer-mereka yang menyebabkan tewasnya para centeng pribumi, digambarkan secara grafis.

Sebagai novel fiksi berlakang sejarah, sebagian dari kidah dalam novel ini, tak bisa dipungkiri, adalah fakta, dan bisa dijadikan referensi sejarah.

Angkat topi untuk mas Banu yang telah bekerja keras untuk mewujudkan novel yang luar biasa ini.***

 

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger