Ilmuwan Tanam Kulit Buatan dari Sel-sel Inti Tapi Pusar


Para ilmuwan telah mengembangkan sebuah teknik terobosan untuk menanam kulit artifisial—dengan menggunakan sel-sel inti yang diambil dari tali pusar (umbilical cord). Dengan adanya metode baru ini berarti orang yang menderita luka bakar parah bisa menumbuhkan kembali kulitnya dengan cara pencangkokan (skin grafting) dengan lebih cepat, kata para peneliti, karena kulit artifisial tersebut bisa disimpan dan digunakan ketika diperlukan.

Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan hampir 410.000 luka bakar terjadi di AS pada tahun 2008, 40.000 di antaranya memerlukan perawatan di rumah sakit.

Para pasien yang menderita luka bakar parah boleh jadi memerlukan operasi pencangkokan kulit. Pada saat ini, operasi ini melibatkan penanaman kulit artifisial dengan menggunakan kulit yang sehat dari tubuh si pasien itu sendiri. Namun para peneliti mengatakan proses ini bisa memakan waktu berminggu-minggu.

“Menciptakan kulit jenis baru yang menggunakan sel-sel inti, yang bisa disimpan di bank tisu (tissue banks), berarti bahwa kulit tersebut bisa digunakan secara instan ketika terjadi kecelakaan, dan ini berarti proses aplikasi kulit artifisial bisa lebih cepat beberapa minggu,” kata penulis peneliti Antonio Campos, profesor histologi di Universitas of Granada di Spanyol.

Untuk menciptakan teknik baru ini, yang rinciannya diterbitkan dalam jurnal Stem Cells Translational Medicine, para ilmuwan menggunakan sel-sel inti Wharton jelly mesenschymal dari tali pusar manusia. 

Penelitian terdahulu dari tim tersebut telah membuat mereka percaya bahwa sel-sel inti dari tali pusar bisa diubah menjadi sel-sel epithelia (sel-sel tisu).

Para investigator mencatat bahwa sel-sel inti (stem cells) merupakan “kandidat unggulan” bagi rekayasa tisu karena “kemampuan sel-sel tersebut dalam hal proliferasi dan diferensiasi,” namun potensi sel-sel tersebut untuk berubah menjadi sel-sel epithelial belum diketahui, hingga sekarang.

Tali pusar sebagai “sumber sel baru’ bagi rekayasa tisu

Para ilmuwan mengkombinasikan sel-sel inti tali pusar (umbilical cord stem cells) dengan sebuah biomaterial yang terbuat dari fibrin—sebuah protein yang ditemukan dalam darah yang membeku—dan agarose—sebuah polimer yang biasanya diekstrak dari rumput laut.

Para peneliti menemukan bahwa ketika diuji secara secara in vivo, ternyata kombinasi sel-sel inti Wharton jelly mesenschymal dan biomaterial tersebut bisa menyebabkan pertumbuhan kulit artifisial dan mukosa mulut (oral mucosa)—sebuah lapisan membran mukosa di dalam mulut.

Menjelaskan hasil temuan mereka, para peneliti tersebut mengatakan:
“Analisis elektron mikroskopi memastikan adanya lapisan-lapisan menyerupai sel epithelial dan sambungan sel-selyang terbentuk rapi.

Hasil ini mengisyaratkan bahwa HWJSCs (human umbilical cord Wharton's jelly stem cells) atau sel-sel inti Wharton’s jelly pada tali pusar manusia mempunyai potensi untuk berubah menjadi mukosa mulut (oral mucosa) dan sel-sel epithelial secara in vivo dan bisa menjadi sebuah sumber sel baru yang cocok bagi perngembangan oral mucosa dan kulit manusia dalam protokol rekayasa tisu.
(Written by Honor Whiteman)

Medical News Today recently reported on a study revealing that scientists have created "mini-kidneys" using human stem cells, while other research detailed the discovery of a gene that may be responsible for severe scarring of tissue.

http://www.medicalnewstoday.com/articles/269313.php

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger