Jika Sberat badan Anda terus bertambah dan
Anda tidak bisa menelusuri penyebabnya, mungkin Anda perlu memeriksa bantal
Anda. (Photo: Getty Images)
Menurut dua penelitian
terbaru, kehilangan tidur hanya setengah jam saja setiap malamnya atau
mengalami tidur yang tidak teratur bisa menyebabkan berat badan bertambah yang
setara dengan memakan sebuah bagel ekstra per harinya!
Dalam penelitian
pertama, yang dipresentasikan dalam Asosiasi Jantung Amerika di Dallas pada
tanggal 5 Maret lalu, para peneliti dari Penn State University menganalisis
data tidur dari 342 orang remaja dengan rata-rata usia 17 tahun, yang tidur
rata-rata tujuh jam semalam. Pada malam-malam ketika mereka tidur satu jam
lebih sedikit atau lebih banyak dari normal, para remaja tersebut menambahkan
201 kalori, enam gram lemak dan 32 karbohidrat pada makanan yang biasa mereka
makan.
Para peneliti
berpendapat bahwa kurang tidur bisa menyebabkan para remaja menghabiskan lebih
banyak waktu di sofa di keesokan harinya—dengan snack di tangan. Mungkin juga tidur
yang tidak teratur bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang bisa
menyebabkan para remaja menjadi lebih lapar, dan lebih sering makan.
Dalam penelitian yang
kedua dari para peneliti di Weill Cornell
Medical College di Doha, Qatar, para peneliti membagi 522 orang pasien yang
baru saja terdiagnosis diabetes tipe-2 ke dalam dalam salah satu dari tiga
kelompok: kelompok perawatan seperti biasa, kelompok olahraga tambahan, dan
kelompok diet dan olahraga.
Related: The Exact Time You Should Go To Bed
Pada permulaan studi,
mereka yang tidak mendapat tidur cukup di sepanjang minggu tersebut ternyata sekitar
72 persen lebih besar kemungkinannya untuk menderita obesitas dibandingkan
dengan mereka yang tidur cukup. Setelah enam bulan penelitian berlangsung,
mereka bahkan lebih cenderung mengalami kegemukan dan mengalami masalah dalam pengendalian
gula darah.
Menariknya, kekurangan
tidur setengah jam saja dari ukuran dasar masing-masing partisipan pada
hari-hari kerja ternyata cukup untuk memicu timbulnya masalah berat badan dan
diabetes ini. Setelah setahun mengikuti perkembangan mereka, ternyata untuk
setiap 30 menit hutang tidur yang dikumpulkan seseorang, resiko obesitas dan
resistensi insulin mereka meningkat sebesar 17 persen dan 39 persen secara
berturut-turut. Penelitian ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan
Masyarakat Endokrin di San Diego.
Seperti halnya
penelitian Pennsylvania, Shahrad Taheri, MD,
seorang professor medis di Weill Cornell Medical College Doha mengatakan bahwa sains menunjukkan bahwa
perubahan hormonal dipicu oleh kekurangan tidur sebagai sebuah faktor utamanya.
“Kami tidak mengetahui mekanisme sepenuhnya, tapi kerja kami terdahulu telah
mengisyaratkan bahwa kekurangan tidur bisa mempengaruhi hormon-hormon yang
mengatur nafsu makan, asupan makanan, dan pengeluaran energi,” kata taheri pada
Yahoo Health.
Tahri berharap
penelitiannya akan membantu orang untuk menaruh perhatian lebih banyak terhadap
bagaimana kebiasaan tidur mereka bisa mempengaruhi kesehatan dan kebugaran
mereka secara keseluruhan. “Orang tidak memandang masalah tidur dengan cukup
serius,” katanya. “Tidur adalah faktor gaya hidup ketiga, selain asupan makanan
dan aktifitas fisik, yang tidak boleh diremehkan.”
Menurut Taheri, orang
harus memastikan mereka mendapat tidur yang cukup di malam hari—dan ini bukan
hanya berkenaan dengan perasaan lebih sehat di pagi harinya. “Kekurangan tidur
berakumulasi dan menimbulkan hutang tidur,” katanya. “Salah satu alasan mengapa
perubahan gaya hidup selama ini tidak terlalu berhasil dalam mengatasi masalah obesitas
dan diabetes seperti yang kita harapkan
boleh jadi karena kita telah mengabaikan efek dari tidur.”
Menurut National Sleep Foundation AS, anak-anak
sekolah berusia 6 hingga 13 tahun memerlukan waktu tidur 9 hingga 11 jam di
malam hari; remaja berusia 14 hingga 17 tahun memerlukan 10 jam; dan orang dewasa
usia 18 ke atas memerlukan 7 hingga 8 jam semalam. (By )
https://www.yahoo.com/health/the-easiest-way-to-shave-off-200-calories-each-day-112894132942.html
0 comments:
Post a Comment