Apa yang Membedakan anak-anak cerdas (gifted) dengan anak-anak lain? Pertanyaan ini telah menjadi perdebatan panjang. Akan tetapi, sebagai pendidik, memahami bagaimana anak gifted belajar dibandingkan dengan teman-teman mereka adalah perlu untuk keberhasilan belajar mengajar dan kemampuan Anda berhubungan dengan mereka melalui pembelajaran.
Selama sebagian besar abad ke-20, kecerdasan
(giftedness) ditentukan dengan
menguji IQ seorang murid. Ketika program pendidikan khusus menjadi lebih maju,
test-test untuk mengukur ketidakmampuan tertentu berkembang, metode-metode
alternatif untuk mengidentifikasi giftedness
bermunculan. Sebagian psikolog pendidikan percaya bahwa giftedness berbeda secara mencolok dengan bakat (talent); mereka mendefinisikan giftedness sebagai kecakapan yang tinggi
dalam belajar dalam bidang tertentu dan mendefinisikan talent sebagai sebuah level penguasaan yang tinggi dalam sebuah
bidang atau skill.
Yang lain mengklaim ada dua jenis giftedness: murid-murid yang mempertunjukkan
kemampuan akademik alami tingkat tinggi, dan mereka yang menunjukkan motivasi
dan kreativitas tingkat tinggi. Definisi giftedness
ini memberi murid-murid lebih banyak tanggung jawab untuk membuktikan bahwa
mereka benar-benar berminat dalam hal mengembangkan kemampuan mereka dan akan
memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan pada mereka jika mereka terplih
untuk sebuah gifted program (semacam
kelas unggulan). Karena keterbatasn finansial dalam kebanyakan sekolah negeri, gifted program ini seringkali
sangat kompettif.
Pemerintah federal AS mendeinisikan
murid gifted (cerdas) dan talented (berbakat) sebagai mereka yang
berhasil mencapai tingkat tinggi dalam bidang-bidang tertentu, termasuk
matematika, kepemimpinan, menulis, atau pencapaian-pencapaian kreatif. Murid gifted juga harus menunjukkan kebutuhan
akan program khusus dan layanan khusus yang akan membantu mereka mewujudkan
cita-cita mereka di dalam bidang atau bidang-bidang yang mereka minati. Ketika
menyeleksi murid-murid untuk dimasukkan dalam layanan khusus giftedness, kriteria kelayakannya biasanya
termasuk nilai test, rekomendasi guru, kecepatan si murid dalam belajar, dan
atribut-atribut lain yang khas anak gifted. Bahkan Persatuan Anak Gifted Amerika ((NAGC) mengalami
kesulitan mendefinisikan giftedness.
NAGC mengisyaratkan bahwa individual yang gifted
menunjukkan atau memiliki potensi untuk menunjukkan performa luar biasa di
dalam satu atau sering kali lebih area giftedness.
Ada lima cara bagaimana anak gifted cenderung belajar dengan cara
berbeda dengan teman-teman mereka:
- Mereka belajar materi baru dengan lebih cepat.
- Mereka mempunyai kemampuan mengingat yang lebih baik tentang apa yang pernah mereka pelajari, yang dengan demikian mengurangi atau tidak memerlukan review.
- Mereka mempunyai kemampuan mengabstraksi pikiran kompleks yang tidak dipunyai oleh teman-teman mereka
- Mereka fokus pada topik-topik tertentu dan sangat tertarik pada topik-topik tersebut hingga cenderung mengabaikan topik-topik dan subjek-subjek lainnya.
- Mereka bisa menerima banyak stimuli dalam satu kesempatan, mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitar mereka ketika sedang berkonsentrasi pada tugas-tugas yang khusus.
Dengan menggunakan
karakteristik-karakteristik di atas sebagai guideline,
maka mendekati 6%, atau 3 juta, murid di AS bisa digolongkan sebag gifted. Meski ada sedikit argumen bahwa anak
gifted dan talented harus dihadapkan dengan tantangan-tantangan yang bisa
memenuhi kebutuhan akademik mereka, tidak ada aturan pemerintah federal AS yang
secara khusus mengamanatkan layanan-layanan khsus untuk anak G dan T.
Adalah tantangan bagi para guru
untuk mencari jalan untuk menstimulasi anak-anak gifted dan menyediakan bagi mereka sumber-sumber dan instruksi yang
akan membuat mereka menguji kemampuan mereka dan tumbuh secara intelektual.
Para guru juga tidak mempunyai dukungan berupa bantuan ruang kelas tambahan
untuk melayani anak-anak gifted.
Banyak guru menggunakan aktivitas pengayaan seperti memberi proyek-proyek
independen, investigasi kelompok kecil, dan kompetisi-komptetisi akademik untuk
menjawab kebutuhan-kebutuhan anak-anak gifted
yang terdapat di dalam kelas reguler, dan para guru bisa mendesain area-area khusus
di dalam ruang kelas untuk memberi kesempatan pada mereka untuk belajar lebih
lanjut.
Anak-anak gifted boleh jadi dipisahkan dari kelas reguler dalam jam-jam
tertentu untuk belajar pada jenjang yang lebih tinggi, sama dengan cara anak-anak
yang kurang mampu dalam belajar dipisahkan dari kelas reguler untuk belajar
pada level yang sesuai dengan mereka. Layanan-layanan yang diberikan pada
anak-anak gifted pada sekolah menengah
atas (seconday school) biasanya adalah
berupa kelas pengayaan atau kelas akselerasi. Kedua pendekatan ini berbeda. Kelas
pengayaan terjadi di dalam ruang kelas reguler (kelas umum), dengan kurikulum
yang diadaptasi untuk menampung minat dan cara-cara belajar dalam jangkauan
yang lebih luas. Kelas akselerasi adalah kelas yang memberi kesempatan pada
anak-anak untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih banyak tuntutan di luar kelas
reguler (kelas umum).
Jadi berapa banyak anak gifted yang duduk di dalam ruang kelas
kita sekarang? Apakah kita mengajar mereka dengan selayaknya? (By Matthew Lynch
Juni 13, 2016)
http://mobile.edweek.org/c.jsp?cid=25920011&item=http%3A%2F%2Fapi.edweek.org%2Fv1%2Fblog%2F155%2F%3Fuuid%3D58754
0 comments:
Post a Comment