Lima Hal yang Membedakan Anak Cerdas dengan Anak Biasa




Apa yang Membedakan anak-anak cerdas (gifted) dengan anak-anak lain? Pertanyaan ini telah menjadi perdebatan panjang. Akan tetapi, sebagai pendidik, memahami bagaimana anak gifted belajar dibandingkan dengan teman-teman mereka adalah perlu untuk keberhasilan belajar mengajar dan kemampuan Anda berhubungan dengan mereka melalui pembelajaran. 

Selama sebagian besar abad ke-20, kecerdasan (giftedness) ditentukan dengan menguji IQ seorang murid. Ketika program pendidikan khusus menjadi lebih maju, test-test untuk mengukur ketidakmampuan tertentu berkembang, metode-metode alternatif untuk mengidentifikasi giftedness bermunculan. Sebagian psikolog pendidikan percaya bahwa giftedness berbeda secara mencolok dengan bakat (talent); mereka mendefinisikan giftedness sebagai kecakapan yang tinggi dalam belajar dalam bidang tertentu dan mendefinisikan talent sebagai sebuah level penguasaan yang tinggi dalam sebuah bidang atau skill.

Yang lain mengklaim ada dua jenis giftedness: murid-murid yang mempertunjukkan kemampuan akademik alami tingkat tinggi, dan mereka yang menunjukkan motivasi dan kreativitas tingkat tinggi. Definisi giftedness ini memberi murid-murid lebih banyak tanggung jawab untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar berminat dalam hal mengembangkan kemampuan mereka dan akan memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan pada mereka jika mereka terplih untuk sebuah gifted program (semacam kelas unggulan). Karena keterbatasn finansial dalam kebanyakan sekolah negeri, gifted program ini seringkali sangat kompettif.

Pemerintah federal AS mendeinisikan murid gifted (cerdas) dan talented (berbakat) sebagai mereka yang berhasil mencapai tingkat tinggi dalam bidang-bidang tertentu, termasuk matematika, kepemimpinan, menulis, atau pencapaian-pencapaian kreatif. Murid gifted juga harus menunjukkan kebutuhan akan program khusus dan layanan khusus yang akan membantu mereka mewujudkan cita-cita mereka di dalam bidang atau bidang-bidang yang mereka minati. Ketika menyeleksi murid-murid untuk dimasukkan dalam layanan khusus giftedness, kriteria kelayakannya biasanya termasuk nilai test, rekomendasi guru, kecepatan si murid dalam belajar, dan atribut-atribut lain yang khas anak gifted. Bahkan Persatuan Anak Gifted Amerika ((NAGC) mengalami kesulitan mendefinisikan giftedness. NAGC mengisyaratkan bahwa individual yang gifted menunjukkan atau memiliki potensi untuk menunjukkan performa luar biasa di dalam satu atau sering kali lebih area giftedness.

Ada lima cara bagaimana anak gifted cenderung belajar dengan cara berbeda dengan teman-teman mereka:
  1.  Mereka belajar materi baru dengan lebih cepat.
  2. Mereka mempunyai kemampuan mengingat yang lebih baik tentang apa yang pernah mereka pelajari, yang  dengan demikian mengurangi atau tidak memerlukan review.
  3. Mereka mempunyai kemampuan mengabstraksi pikiran kompleks yang tidak dipunyai oleh teman-teman mereka
  4.   Mereka fokus pada topik-topik tertentu dan sangat tertarik pada topik-topik tersebut hingga cenderung mengabaikan topik-topik dan subjek-subjek lainnya.
  5. Mereka bisa menerima banyak stimuli dalam satu kesempatan, mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitar mereka ketika sedang berkonsentrasi pada tugas-tugas yang khusus.

Dengan menggunakan karakteristik-karakteristik di atas sebagai guideline, maka mendekati 6%, atau 3 juta, murid di AS bisa digolongkan sebag gifted. Meski ada sedikit argumen bahwa anak gifted dan talented harus dihadapkan dengan tantangan-tantangan yang bisa memenuhi kebutuhan akademik mereka, tidak ada aturan pemerintah federal AS yang secara khusus mengamanatkan layanan-layanan khsus untuk anak G dan T.

Adalah tantangan bagi para guru untuk mencari jalan untuk menstimulasi anak-anak gifted dan menyediakan bagi mereka sumber-sumber dan instruksi yang akan membuat mereka menguji kemampuan mereka dan tumbuh secara intelektual. Para guru juga tidak mempunyai dukungan berupa bantuan ruang kelas tambahan untuk melayani anak-anak gifted. Banyak guru menggunakan aktivitas pengayaan seperti memberi proyek-proyek independen, investigasi kelompok kecil, dan kompetisi-komptetisi akademik untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan anak-anak gifted yang terdapat di dalam kelas reguler, dan para guru bisa mendesain area-area khusus di dalam ruang kelas untuk memberi kesempatan pada mereka untuk belajar lebih lanjut.

Anak-anak gifted boleh jadi dipisahkan dari kelas reguler dalam jam-jam tertentu untuk belajar pada jenjang yang lebih tinggi, sama dengan cara anak-anak yang kurang mampu dalam belajar dipisahkan dari kelas reguler untuk belajar pada level yang sesuai dengan mereka. Layanan-layanan yang diberikan pada anak-anak gifted pada sekolah menengah atas (seconday school) biasanya adalah berupa kelas pengayaan atau kelas akselerasi. Kedua pendekatan ini berbeda. Kelas pengayaan terjadi di dalam ruang kelas reguler (kelas umum), dengan kurikulum yang diadaptasi untuk menampung minat dan cara-cara belajar dalam jangkauan yang lebih luas. Kelas akselerasi adalah kelas yang memberi kesempatan pada anak-anak untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih banyak tuntutan di luar kelas reguler (kelas umum).

Jadi berapa banyak anak gifted yang duduk di dalam ruang kelas kita sekarang? Apakah kita mengajar mereka dengan selayaknya? (By Matthew Lynch Juni 13, 2016)

http://mobile.edweek.org/c.jsp?cid=25920011&item=http%3A%2F%2Fapi.edweek.org%2Fv1%2Fblog%2F155%2F%3Fuuid%3D58754

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger