yahoo.com |
Penentangan terhadap pembangunan masjid telah makin gencar di kota-kota besar dan kota-kota kecil di A.S, demikian kata cendekiawan dan advokat budaya Muslim pada The Upshot.
Protes terhadap rencana pembangunan tiga unit mesjid telah menjadi berita dalam minggu terakhir ini. Bekas gubernur Alaska Sarah Palin bergabung dengan para pemrotes dalam menentang pembangunan satu unit masjid yang terletak beberapa blok dari situs World Trade Center. Ratusan orang berdemonstrasi menentang rencana pembangunan sebuah masjid di sebuah kota kecil di Tennessee (gambar atas). Dan sebagian penduduk Tenecula, California, menentang rencana masyarakat Muslim setempat untuk membangun satu unit masjid yang lebih besar, dengan alasan bahwa masjid itu bisa menjadi sarang Islam radikal.
Professor Akbar Ahmed, pimpinan Islamic Studies Ibnu Kaldun di American University’s School of International Service, tidak terkejut dengan adanya gangguan protes publik akhir-akhir ini. Dia menghabiskan waktunya tahun lalu untuk bepergian ke lebih dari 100 masjid di kota-kota di A.S. dengan satu tim peneliti. Dan menyimpulkan bahwa penentangan terhadap pembangunan masjid, termasuk beberapa serangan ke arah mereka, sedang meningkat. “Dimana saja ada masjid, ada ketegangan di sana sekarang,” kata Ahmed.
Ahmed percaya bahwa kebanyakan orang Amerika tidak tahu banyak tentang apa yang terjadi di dalam masjid di negara itu, yang jumlahnya hampir mencapai 2000, yang mengarah pada ketakutan dan sentimen anti-Muslim. Komentar dari public figure seperti Sarah Palin malah memperburuk masalah, katanya.
Palin menulis di Twitter pada hari Minggu lalu bahwa rencana pembangunan sebuah masjid di dekat situs World Trade Center “menusuk hati”. Dia bergabung dalam sebuah PAC dan anggota keluarga dari beberapa korban 9-11 dalam menyuarakan keberatan atas adanya pusat keagamaan tersebut. “Muslim yang mencari kedamaian, tolong hal ini dimengerti, masjid di Ground Zero adalah sebuah provokasi yang TIDAK PERLU; hal itu menusuk hati. Tolong tolak rencana itu agar hati ini sembuh,” tulisnya. (Sebagai tambahan dari masjid, proyek 13 lantai senilai $100 juta tersebut akan mencakup sebuah kolam renang, gym, dan ruang pertunjukan yang terbuka untuk semua orang, demikian laporan ABC News.
(Tidak ada gereja di Saudi Arabia? Kalau begitu tidak boleh pula ada masjid di dekat ground Zero, kata Gingrich)
“Komentar Sarah Palin lagi-lagi mengatakan secara implisit bahwa masjid diasosiasikan dengan kekerasan dan terorisme,” kata Ahmed, meski dia menambahkan bahwa dia pikir ketegangan atas rencana pembangunan masjid ini adalah unik hanya karena adanya “luka” akibat serangan 9/11. “Pada level yang paling tinggi, bahkan di Amerika, kita mempunyai seorang (bekas) calon wakil presiden, yang membuat pernyataan seperti ini secara terbuka.”, katanya.
Palin mempertahankan pernyataannya dalam sebuah post di Facebook yang mengatakan bahwa dia mendukung sepenuhnya kebebasan beragama dan toleransi, tetapi bukankah membangun masjid di dekat Ground Zero adalah sebuah isu “moral biasa.”, tulisnya.
Jim Zogby, kepala Institut Arab-Amerika, sebuah lembaga riset non-profit, mengatakan bahwa tidak ada banyak orang dalam kehidupan masyarakat yang membela hak-hak warga Muslim Amerika untuk beribadah.
“Hanya ada sedikit sekali penentangan dalam debat publik, dan hasilnya adalah, saya kira, umat Muslim semakin khawatir akan keselamatan mereka di negera ini,” kata Zogby. Ini adalah sebuah lingkungan yang mengkhawatirkan. Sesuatu harus dilakukan.
Para penentang masjid sekarang merasa lebih bebas untuk secara terbuka menolak kehadiran sebuah masjid di dalam lingkungan masyarakat di mana mereka berada, kata Ibrahim Hooper, juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam, sebuah organisasi advokasi Muslim.
“Masjid sudah biasa menerima penentangan di masa lalu, akan tetapi biasanya penentangan itu terjadi dalam masalah parkir dan lalu lintas kata Hooper “Tetapi Anda tahu, hanya akhir-akhir ini, saya kira, orang-orang merasa nyaman untuk menyatakan rasa intoleransi mereka secara terbuka.
Tentu saja, para penentang masjid tidak mengaku diri mereka intoleran, dan banyak di antara mereka hanya khawatir bahwa masjid akan menjadi tempat pembibitan teroris. Menurut Washington Post, 34 orang Amerika telah telah dikenai tuduhan terlibat dalam terorisme internasional sejak Januari 2009. Akan tetapi dalam kebanyakan kasus tampaknya para terdakwa mengalami radikalisasi melalui kontak-kontak lewat internet.
Ahmed mengatakan bahwa insiden-insiden di mana orang Amerika terlibat dalam gerakan jihad adalah sebuah refleksi dari sebuah “kegagalan dalam kepemimpinan Muslim”. Dia mengatakan bahwa pemimpin umat Muslim seharusnya diberi pelatihan dan sertifikasi karena mereka memegang posisi yang berpengaruh, sering kali terhadap jamaah yang masih muda. Tetapi dia menambahkan bahwa menentang masjid di negeri sendiri akan menyulut tuduhan dari musuh-musuh Amerika bahwa Negara ini membenci Islam dan umat Muslim.
Seorang pastur yang menentang rencana pembangunan masjid Temecula merefleksikan ketakutan akan berkembangnya terorisme di kampung halamannya.
“Ada kekhawatiran tentang semua rumor yang Anda dengar tentang sel-sel tidur dan sejenisnya. Apakah kita akan berpuas diri hanya karena orang-orang ini mengatakan ini adalah agama yang damai? Banyak orang lain telah mengatakan hal yang sama,” kata Pastur Bill Rench pada the Los Angeles Times.
Yang lain mengatakan bahwa oposisi mereka hanyalah masalah pragmatisme. Stephen Schwartz, seorang muallaf dan pendiri lembaga nonprofit Center for Islamic Pluralism, menentang pembangunan masjid di dekat World Trade Center. Dia mengatakan rencana itu adalah sebuah “usaha konsiliasi yang salah arah dan tidak perlu.” Dia mengatakan bahwa umat Muslim tidak seharusnya membangun masjid-masjid baru yang besar di Negara ini karena hal itu akan menimbulkan ketegangan dengan komunitas non-Muslim.
“Masalah yang timbul adalah bahwa proyek-proyek seperti ini, yang bersifat ambisius dan besar, akan memantik sektor tertentu dari orang Amerika,” kata Schwartz “Saya pikir hal ini tidak menguntungkan, tetapi itu kenyataan. Umat Muslim harus memperhitungkan hal itu dan harus mengerti bahwa membangun masjid besar sekarang ini hanya akan menimbulkan masalah.
Beberapa dari para penentang masjid di Tennessee mengatakan kepada koran lokal bahwa mereka pikir orang akan mempelajari jihad dari dalam dinding masjid, meskipun komunitas Muslim setempat telah memiliki sebuah masjid kecil selama bertahun-tahun tanpa terjadi insiden apa-apa.
Beberapa ratus orang di Tennessee turun ke jalan-jalan di Murfreesboro minggu lalu guna memprotes pembelian tanah seluas 15 acre oleh Islamic Center setempat. Namun mereka mendapat demo tantangan dari sebuah kelompok dengan jumlah peserta yang sebanding “Dalam Islam, sebuah masjid berarti ‘Kami telah menaklukkan negeri ini,” kata salah seorang pada sebuah afiliasi CNN lokal. “Dan di mana mereka? Mereka berada di pusat kota Tennessee. Mereka akan mengatakan, ‘Kami telah menaklukkan Tennessee.’ “, katanya.
Sebuah rencana untuk membangun masjid yang lain diajukan di sebuah kota lain di Tennessee tahun ini, di tengah-tengah tantangan publik, kata penduduk kota Tennessee.
Ahmed mengunjungi situs sebuah masjid di Columbia, Tennessee, yang telah dibakar habis dan dilecehkan dengan gambar-gambar swastika, pada tahun 2008, ketika dia mengadakan riset.
“Masyarakat Muslim lokal yang jumlahnya hanya sedikit itu mengalami shock karena kebanyakan mereka dilahirkan di Amerika dan telah mengalami hidup yang sangat bahagia dalam masyarakat yang kecil itu,” katanya. “Orang-orang berkata, ‘Pulanglah,’ dan mereka berkata, ‘Ke mana kami akan pergi? Di sini rumah kami.’ “,’
NEXT-DAY UPDATE: Postingan Palin di Facebook yang berisikan tentang penentangannya terhadap rencana pembangunan masjid di dekat World Trade Center menghilang sebentar pada hari Kamis kemarin. Facebook sedang melakukan investigasi apakah postingan itu dihapus karena para pengguna melaporkan itu sebagai “ungkapan kebencian” yang ofensif. (yahoo.com)
0 comments:
Post a Comment