Alam Kian Langka dari Buku Anak-anak


kids books
Film adaptasi dari karya Dr. Seuss The Lorax  tayang pada hari Jumat kemarin, dan kaum cendekiawan konservatif khawatir film tersebut akan menanamkan pada anak-anak Amerika rasa cinta akan lingkungan. Tapi jika anak-anak yang mencintai The Lorax membaca buku karya Seuss yang asli, yang sentuhan lingkungannya lebih kental daripada film-nya, maka dari sini saja mereka akan menemukan bahwa buku tersebut memang beda dengan buku-buku bergambar lain yang mereka punya dalam hal penggambaran tentang alam.
Buku anak-anak dengan pesan lingkungan yang eksplisit adalah langka, namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa, selama beberapa dekade terakhir ini, buku-buku anak-anak yang memuat gambar-gambar alam jumlahnya justru berkurang. Sebuah tim yang terdiri dari para sosiolog telah meneliti buku-buku pemenang Caldecott Award mulai tahun 1938 hingga 2008 dan menemukan bahwa, mulai tahun 1960-an, lingkungan buatan (built environments)—seperti rumah, toko, dan segala sesuatu yang dibuat oleh manusia—menjadi lebih umum terdapat di dalam buku dibandingkan dengan alam asli yang natural. “Lingkungan alam asli kini telah menghilang dari buku-buku,” tulis para pengarang tersebut.
Gerakan cinta lingkungan mencapai puncaknya sekitar tahun 1960-an hingga 1970-an. dulu saya benar-benar berharap kita akan melihat alam yang bertambah kaya” dalam arti lingkungan alam yang asli, kata Allen Williams, pengarang utama dari paper tersebut. “Tapi apa yang kita lihat selama ini ternyata tidak, tidak ada peningkatan sama sekali.”
Penelitian-penelitian terdahulu menemukan bahwa buku-buku tentang gender dan ras makin banyak terbit dan semakin dipandang penting seiring dengan meningkatnya kesadaran tentang lingkungan. Namun isu-isu mengenai lingkungan menunjukkan efek yang berlawanan: Meski kesadaran akan pentingnya lingkungan telah meningkat seiring waktu, namun buku-buku bergambar semakin menunjukkan dunia yang dibentuk oleh manusia. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa interaksi manusia dengan hewan, baik hewan peliharaan maupun hewan liar, juga semakin berkurang.
Salah satu buku pemenang benar-benar menonjol dalam hubungannya dengan alam: Gone Wild: An Endangered Animal Alphabet Book, memenangkan hadiah Caldecott Honor pada tahun 2007. di dalam buku tersebut, huruf ‘O’ menunjukkan singkatan dari ‘Owl’ dan ditunjukkan dengan gambar kepala burung hantu yang berbelang. Huruf ‘G’ merupakan singkatan dari ‘Goose’, yang habitat mereka, tanah basah, telah musnah. Gone Wild adalah salah satu dari sedikit buku-buku yang dipertimbangkan dalam penelitian tersebut yang “mengungkap semua kepedulian dan menyediakan segala informasi mengenai lingkungan,” demikian penemuan para penulis dalam penelitian tersebut.
William mengkhawatirkan pergeseran ini akan berpengarauh terhadap cara pandang anak terhadap alam. Buku adalah kekuatan yang dahsyat—khususunya bagi anak-anak, yang mungkin terpukau dengan sebuah buku yang berpengaruh dan membacanya berulang-ulang. “Buku-buku bisa membentuk cara pandang kita terhadap dunia ini,” katanya. “Jika Anda tidak tahu apa-apa tentang lingkungan alam, bagaimana Anda bisa peduli? Jangan-jangan Anda malah takut dengan lingkungan alam tersebut.”
Sarah LaskowSARAH LASKOW , Reporter
Photo via (cc) Flickr user VividImageInc

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger