Decision to Leave: Kisah Misterius dengan Ending yang Membuat Bergidik

 


Jika Anda suka menonton film, apalagi jika Anda sudah menonton banyak film dari berbagai negara, tentu Anda tahu bahwa film Korea tidak boleh diremehkan. Nyatanya, film-film Korea adalah item yang banyak diperhitungkan dalam festival film, atau penghargaan film tingkat internasional, dan banyak yang berhasil meraih penghargaan. Bahkan, beberapa tahun lalu, film Korea yang berjudul Parasite dinobatkan sebagai film terbaik, atau best picture, dan meraih Piala Oscar dalam Academy Awards tahun 2019, sekaligus merupakan film pertama yang berhasil meraih Oscar sebagai best picture yang tidak berbahasa Inggris. Ini berarti, panitia dan dewan juri Academy Awards 2019 rela dan berani mendobrak kebiasaan, dan mungkin keluar dari peraturan, demi menggolkan hasil  penilaian mereka yang objektif tentang film terbaik, dan itu diraih oleh film Korea, bukan film dari negara-negara Eropa yang dikenal banyak mengeluarkan film bermutu, misalnya.

Decision to Leave adalah film Korea tahun 2022 yang diproduseri dan disutradarai oleh Park Chan-Wook, dibintangi oleh Tang Wei dan Park Hae-Il.

Pada tahun 2022, film ini masuk dalam seleksi Palme d'Or dalam Festival Film Cannes di mana Park berhasil keluar sebagai Best Director.

Film ini juga mendapat tanggapan positif dari para kritikus film dan masuk nominasi dalam berbagai acara penghargaan film, termasuk nominasi sebagai film terbaik yang bukan berbahasa Inggris dan penyutradaan terbaik dalam British Academi Film Awards ke-76.

Decision to Leave menceritakan tentang seorang polisi yang sedang menyelidiki kematian seorang pria karena terjatuh dari gunung batu yang akhirnya terjebak dalam permainan misterius dari istri si korban yang kemudian menyeret si polisi ke dalam sebuah proses penyidikan yang melelahkan.

Seperti film-film Korea umumnya, adegan demi adegan mengalir wajar seperti tanpa emosi, namun mendalam dan menghanyutkan. Tautan dari adegan ke adegan membuat kita penasaran dan tidak ingin melewatkan setia detik gambar dan percakapan yang sedang berlangsung. Sinematografi film ini, khususnya dalam adegan kecelakaan jatuh dari gunung, sangat memikat. Angle kamera dalam setiap adegan enak dilihat dan tidak membosankan.

Namun yang paling menarik adalah endingnya. Ending film adalah adegan kematian yang tak biasa, mengejutkan, kelam dan memilukan, yang merobek-robek relung hati Anda yang terdalam. Sebuah adegan yang mungkin tak pernah Anda bayangkan, dan tak Anda mengerti, juga saya.

 

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger