Apakah Anda seseorang yang peduli dan memperhatikan kotoran Anda ketika melakukan buang air besar (BAB) setiap harinya, atau Anda merupakan seseorang yang tidak terlalu peduli dan melupakannya begitu selesai BAB, Anda mungkin akan terkejut memperhatikan seberapa jauh kotoran Anda bisa dijadikan indikasi kesehatan perut Anda.
Kebiasaan
buang air besar bisa jadi merupakan sebuah jendela untuk melihat jauh lebih
banyak dari sekedar apa saja yang telah Anda makan hari itu, dan ada beberapa
tanda-tanda peringatan utama yang tidak boleh Anda abaikan.
Nyatanya,
mikrobioma perut (gut microbiome)—komunitas bakteria dan organisme
bermanfaat lainnya di dalam perut Anda—bisa memengaruhi “setiap aspek kesehatan
Anda,” kata Dr. Roshini Rajapaksa, seorang ahli gastroenterologi dan penulis
buku “Renovasi Perut Bisa Membuka Daya Anti Penuaan Mikrobiome untuk
Memperbaiki Kesehatan Anda dari Dalam (Gut Renovation Unlock the Age-Defying
Power of the Microbiome to Remodel Your Health From the Inside Out),” pada
TODAY Show, pada siaran tangal 30 Maret 2023.
Hal itu
mencakup “Mood Anda, perkembangan penyakit kronis Anda, bagaimana Anda
bisa mendapatkan penambahan berat badan, radang sendi (rheumatoid arthritis), dan semua kondisi peradangan (inflammatory) yang berbeda-beda.”
Jika mikrobioma
perut Anda tidak seimbang, Anda bisa jadi akan mengalami simptom seperti perut
kembung (bloating), sakit perut (abdominal pain) dan
perbubahan-perubahan dalam hal BAB (bowel movements), katanya. Namun
Anda juga bisa mengalami perubahan mood, konsenstrasi dan imunitas.
Jadi, apa
yang terjadi di kamar kecil tidaklah selalu tertinggal di kamar kecil. Tapi
bagaimana cara Anda mengetahui apakah seseuatunya normal saja?
Apakah BAB Anda Normal?
Rajapaksa
membagikan beberapa tips untuk mengetahui apa saja yang perlu Anda
perhatikan—dan beberapa tanda-tanda yang mungkin Anda inginkan untuk membuat
yang prioritas kedua menjadi yang pertama,
1. Perhatikan skedul
Anda harus BAB secara teratur, namun skedul BAB mungkin saja berbeda antara orang satu dengan yang lainnya.
“Saya tidak ingin orang untuk terlalu terpaku (pada ide bahwa) saya harus BAB pada jam-jam tertentu setiap harinya,” kata Rajapaksa. BAB setiap hari hingga tiga hari sekali adalah baik-baik saja, khususnya jika itu adalah kebiasaan Anda.”
2. Perhatikan bagaimana perasaan
Anda ketika BAB
Pikirkanlah bagaimana rasanya. “Perlu Anda pastikan Anda tidak mengalami kesulitan BAB—perjuangan di kamar kecil,” katanya. “BAB harus berjalan mulus dan lancar. Anda tidak harus duduk sampai setengah jam di toilet.
3. Perhatikan konsistensi kotoran Anda.
Menyangkut konsistensi, kotoran Anda tidak boleh “sangat keras, seperti batu atau menimbulkan rasa sakit,” kata Rajapaksa. Tapi tidak boleh terlalu encer juga. Tapi kotoran harus lunak dan berbentuk, katanya.
4. Perhatikan warna kotoran Anda secara teratur.
Adalah penting memperhatikan warna kotoran Anda, kata Rajapaksa. ‘Pastikan kotoran Anda tidak berwarna merah atau kuning atau pucat atau hijau.
Apa yang Anda makan bisa mengubah warna kotoran Anda, kata para ahli pada TODAY.com sebelumnya. Makan banyak sayuran hijau, umbi-umbian (beets) atau makanan dengan pewarna buatan bisa menyebabkan ketidakteraturan, tapi hal ini tidaklah perlu dikhawatirkan.
Akan tetapi, kadang-kadang,
kotoran berwarna hijau adalah pertanda keracunan makanan, kata para ahli. Warna
merah pada kotoran bisa jadi merupakan indikasi adanya pendarahan di dalam
saluran gastrointestinal bawah dan kotoran berwarna hitam mengisyaratkan adanya
pendarahan di bagian atasnya.
Perhatikan ‘Apa yang terjadi di bawah sana’
Di atas segalanya,
Rajapaksa merekomendasikan agar kita memperhatikan lebih banyak tentang
kebiasaan BAB kita sehingga kita tahu jika ada yang tak biasa. “Perhatikan apa
yang terjadi di bawah sana,” katanya.
Jika Anda
memperhatikan ada yang tidak biasa, kotoran Anda tiba-tiba menjadi lebih kecil
atau terasa sakit di perut ketika BAB, misalnya, itu boleh jadi merupakan
tanda-tanda kanker usus besar (colon cancer). Tanda-tanda adanya kanker
kolorektal lainnya termasuk pendarahan di anus, turunnya berat badan karena
penyebab yang tidak jelas, dan merasa seperti ingin BAB namun, ketika dicoba,
tak ada yang bisa dikeluarkan.
Simptom-simptom
seperti ini adalah alasan yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter. Sama halnya,
ketika Anda merasakan sakit perut yang membandel, muntah-muntah atau diare,
lata Rajapaksa, “Anda perlu perhatian medis. Dan jika ada pendarahan, itu
merupakan pertanda Anda harus cepat-cepat pergi ke dokter.
(Sarah
Jacoby)
This
article was originally published on TODAY.com
https://www.yahoo.com/news/im-gut-doctor-4-signs-200758376.html
0 comments:
Post a Comment