Laba-laba dan penis adalah dua benda yang ingin dijauhi kebanyakan orang. Hingga kini, penelitian terbaru mengisyaratkan bahwa racun dari seekor arachnid yang ganas bisa digunakan untuk mengatasi masalah-masalah seputar disfungsi ereksi di masa yang akan datang (jika makhluk berkaki banyak tersebut tidak membunuh Anda terlebuih dahulu).
Ucapkan helo pada laba-laba pengelana dari Brazil (Phoneutria nigriventer), yang juga dikenal sebagai laba-laba berlengan (armed spider), atau laba-laba pisang (banana spider). Dengan kaki sepanjang lebih dari empat inci, hewan asli Amerika Selatan dan Amerika Tengah ini banyak ditemukan di sekitar perkebunan pisang, meski sebagian ada yang berakhir di supermarket-supermarket di Amerika dan di toko-toko pangan di Kanada. Teman-teman yang lemah hati-hatilah: Di puncak rasa sakit yang parah, satu gigitan dari musuh berkaki delapan ini bisa menyebabkan Anda kehilangan kontrol atas otot-otot Anda—dan jika dibiarkan, gigitan tersebut bisa mengganggu pernapasan Anda sedemikian rupa hingga Anda bisa tewas akibat kekurangan oksigen. Namun, dengan meminum seteguk obat penangkal racun, Anda akan sembuh dalam seminggu. Dan sebenarnyalah, hanya 10 dari 7.000 orang yang dilaporkan pernah tersengat hewan ini tewas. Orang yang selamat mengatakan mereka mengalami ereksi yang menyakitkan yang baru berakhir setelah empat jam lebih—sebuah gangguan medis yang dikenal sebagai priapism.
Efek yang terakhir inilah yang menarik perhatian Kenia Nunes, seorang fisiolog di Medical College di Georgia, yang mengira bisa (venom) tersebut bisa digunakan untuk mengatasi gangguan disfungsi ereksi baik bagi pria maupun wanita. Sebagaimana yang dia tulis dalam Journal of Sexual Medicine, dia harus terlebih dahulu mengisolasi toksin dari venom (bisa) tersebut. “Bisa laba-laba jenis P. nigriventer adalah gabungan dari beberapa molekul yang sangat kaya,” kata Nunes pada MSNBC. Setelah memberi makan kandungan aktif (active ingredient) tersebut—sebuah peptida yang disebut PnTx2-6—pada tikus-tikus yang mempunyai tantangan ereksi yang tinggi (dengan menghilangkan tekanan darah yang tinggi), dia menemukan bahwa ingredient aktif tersebut mampu membangkitkan gairah hewan-hewan yang lemah ini
Bukan saja mendapatkan ereksi tanpa efek samping, potensi baru yang ditemukan pada tikus-tikus tersebut ternyata sangat berbeda dengan obat-obatan seperti Viagra: Nunes menemukan bahwa racun laba-laba pisang (banana spider) mempunyai cara yang berbeda dalam menimbulkan ereksi, yang merupakan keuntungan utamanya. Nunes berkata pada MSNBC:
“Ini bagus karena kita ketahui bahwa sebagian pasien tidak mempan terhadap cara pengobatan konvensional,” katanya. “Hal ini bisa menjadi cara pengobatan alternatif bagi mereka.”
Sekarang dia ingin melihat apakah toksin ini bisa juga mengatasi gangguan seksual pada wanita. Dan jika tidak ada aral melintang, dalam beberapa tahun ke depan, toksin laba-laba ini bisa dilihat di rak-rak toko obat dan kamar tidur di seluruh negeri ini, yang bisa menyebabkan napas tersengal-sengal dalam arti yang amat berbeda.
Related Content:
80beats: Study: The Chemical BPA, in High Doses, Causes Impotence
80beats: Skeptics of “Female Viagra” Say Drug Co’s Are “Disease Branding”
Discoblog: Viagra Could Be a Lifesaver for Muscular Dystrophy Patients
Discoblog: Erectile Dysfunction Could Signal a Heart Attack
80beats: Study: The Chemical BPA, in High Doses, Causes Impotence
80beats: Skeptics of “Female Viagra” Say Drug Co’s Are “Disease Branding”
Discoblog: Viagra Could Be a Lifesaver for Muscular Dystrophy Patients
Discoblog: Erectile Dysfunction Could Signal a Heart Attack
0 comments:
Post a Comment