Saya kok kurang sreg dengan nama Kesuma (ada pula yang menulisnya Kusuma) untuk menamai jalan raya yang membelah sebagian kota Krui (Pasar Krui), Lampung Barat. Nama kesuma rasanya kurang pantas untuk menamai jalan raya utama, jalan protokol. Nama kesuma rasanya hanya pantas untuk jalan-jalan dan gang-gang kecil dalam perkampungan. Apalagi jalan ini bersambungan dengan Jalan Merdeka yang membelah bagian lain dari kota ini (Kota Krui). Jalan Merdeka semestinyalah bersambungan dengan Jalan Proklamasi, Jalan Pahlawan, Jalan Juang, misalnya, atau apalah nama lain yang lebih pantas daripada Jalan Kesuma.
Kalau kita perhatikan di kota-kota besar, nama jalan raya atau jalan utama selalu menggunakan nama-nama pahlawan, seperti Jalan Gatot Soebroto, Jalan Soedirman, Jalan Soekarno-Hatta, dan lain-lain. Pengunaan nama-nama pahlawan tentu bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan tersebut, agar tidak mudah dilupakan. Penggunaan nama-nama pahlawan untuk jalan-jalan besar sangat tepat sebagai media pelajaran sejarah, agar sebuah bangsa tidak melupakan sejarahnya. Ada unsur pendidikan pula dalam hal ini.
Saya tidak tahu bagaimana sejarahnya sehingga jalan raya di kota Krui (Pasar Krui) ini dinamakan Jalan Kesuma. Mungkin kesuma mempunyai makna tersendiri bagi kota ini. mungkin kesuma adalah sesuatu yang istimewa bagi kota ini. Tapi saya bertanya-tanya apakah makna itu. Apakah sesuatu yang istimewa itu. Apakah arti penting kesuma bagi kota ini. Seumur hidup saya di Krui, saya tidak pernah mendengar nama kesuma disebut-sebut dalam konteks kesejarahan kota ini. Yang saya tahu, sejak saya kecil jalan raya di kota ini sudah dinamai Jalan Kesuma.
Kesuma atau Kusuma artinya bunga. Nama ‘kesuma’ sering kali dipasangkan dengan ‘wijaya’ sehingga timbul nama ‘wijaya kesuma’. Wijaya Kesuma adalah nama sejenis bunga, nama latinnya adalah epiphyllum anguliger. Wijaya Kesuma adalah bunga keagungan. ‘Wijaya’ sendiri artinya ‘menang’. Bunga wijaya kesuma adalah bunga kemenangan.
Konon, bunga wijaya kesuma banyak dihubung-hubungkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Ada kepercayaan bila wijaya kesuma berbunga, maka keluarga yang memilikinya akan mendapatkan rezeki yang besar, seperti kenaikan pangkat, atau mendapat uang banyak.
Konon pula, bunga wijaya kesuma mengandung mustika. Menurut cerita pewayangan... mustika wijaya kusuma dimiliki oleh Shri Kresna (Bathara Wisnu) yang salah satunya digunakan untuk membangkitkan Harjuna yang telah satu kali mengalami kematian akibat dari peperangan sebelum Baratha Yudha.
Apakah mitos di balik bunga wijaya kesuma ini ada pula hubungannya dengan kota Krui, atau apakah hanya ‘kesuma’ saja (bukan wijaya kesuma), saya tidak tahu pasti. Kalau ‘kesuma’ saja berarti bunga, hanya bunga. Kesuma bisa jadi sembarang bunga, bunga apa saja bisa disebut kesuma. Kesuma apakah yang sempat identik dengan kota ini di masa lampau masih menjadi tanda tanya bagi saya. Kalau wijaya kesuma tampaknya tidak pernah menjadi ciri-ciri kota ini. Sangat jarang wijaya kesuma ditemukan di kota ini.
Saya kira banyak pula orang lain yang bertanya-tanya mengapa jalan ini dinamakan Jalan Kesuma. Bukankah pemberian nama jalan utama biasanya menggunakan nama-nama pahlawan yang utama pula, yang kiranya setara dengan keutamaan jalan raya tersebut, atau menggunakan nama-nama lain yang menunjukkan kebesaran historis daerah itu.
Bunga Wijaya Kusuma/ http://prasutan.blogspot.com |
0 comments:
Post a Comment