Intinya, Tactus telah menciptakan sebuah komponen Lapisan Taktil (Tactile Layer) yang bisa memunculkan sebuah
user interface (UI) yang haptic (bisa disentuh) dengan menampilkan
tombol-tombol fisik yang nyata, guidelines,
dan bentuk-bentuk yang nyata yang muncul dari permukaan layar sentuh yang
sedang digunakan.
Seorang juru bicara Tactus
mengatakan pada TG Daily bahwa panel layer mereka itu adalah tactile surface yang bisa berubah-ubah
bentuk (deformable) yang “pertama di
dunia” yang bisa menciptakan tombol-tombol fisik yang dinamis yang bisa dilihat
dan diraba oleh para pengguna sebelum mereka menggunakannya untuk memasukkan
data.
Jadi bagaimana cara
kerjanya?
Well, Tactus menggunakan teknologi microfluidic
untuk menciptakan tombol-tombol fisik yang muncul di layar sentuh untuk memberi
pengalaman atau perasaan seperti sedang mengoperasikan keyboard fisik bagi para pengguna. Jika tidak dibutuhkan,
tombol-tombol tersebut bisa dikembalikan dalam bentuk layar sentuh, dengan
tidak meninggalkan jejak apa-apa.
Panel Tactile Layer tersebut sama sekali rata, transparan, dengan
permukaan yang dinamis sehingga tidak menambah ketebalan pada display layar
sentuh standar karena Tactile Layer tersebut
menggantikan sebuah layer dari display stack yang sudah ada.
Jika dipicu, layer yang tipis tersebut berubah bentuk dan tombol-tombolnya atau
bentuk-bentuk ketinggian yang spesifik, ukuran dan firmness muncul ke permukaan layar. Para pegguna bisa merasakan,
menekan dan berinteraksi dengan tombol-tombol fisik tersebut sama seperti
mereka sedang menggunakan sebuah keyboard.
Tactus Technology berharap Tactile Layer
mereka ini akan memberi warna baru pada smartphone,
tablets, ebook readers, perangkat games,
dan display otomotif. (
0 comments:
Post a Comment