Penelitian Ray tersebut mengidentifikasi tiga jenis molekul odor yang bisa merusak kemampuan nyamuk dalam mendeteksi karbon dioksida (CO2) yang dihembuskan oleh manusia. Nyamuk menggunakan karbon dioksida untuk mencari manusia untuk mengigit dan menyebarkan penyakit, seperti malaria, dengue, dan virus West Nile. Ray menguji temuannya tersebut baik di dalam laboratorium maupun di dalam uji lapangan simulasi di Afrika, yang mana hasilnya menunjukkan kemampuan molekul-molekul tersebut dalam melumpuhkan kemampuan nyamuk dalam mendeteksi CO2, menghambat reseptor-reseptor CO2 yang ada pada nyamuk, dan bisa menyerupai CO2 untuk menciptakan umpan dan jebakan bagi nyamuk untuk menjauh dari manusia.
Kite adalah sebuah perban kecil—1,5 inci persegi—yang dikenakan pada pakaian, yang diinfus dengan sedikit senyawa hasil temuan Ray dalam laboratoriumnya—yang oleh perusahaan tersebut disebut aman bagi manusia—untuk mengusir nyamuk selama 48 jam. Senyawa tersebut, seperti hexanol dan butanal, bisa menghalangi reseptor karbon dioksida pada nyamuk dan serangga lainnya. Senyawa lain yang terkandung di dalam perban tersebut bisa mengaktifkan neuron-neuron pengindera karbon yang terdapat pada nyamuk sedemikian rupa hingga bisa menciptakan lonjakan respon yang bisa mengacaukan kemampuan nyamuk dalam mendeteksi CO2 selama beberapa menit dalam sekali waktu.
Pada tahun 2010, Ray dan para peneliti lainnya mendirikan Oldfactor Laboratories, juga di Riverside, di mana transfer office bidang teknologi dari universitas tersebut telah memberi lisensi atas properti intelektual dari laboratotium milik Ray untuk dikembangkan. Perusahaan tersebut semenjak didirikan merupakan bagian dari platform inkubator dan investasi ieCrowd. Perban Kite adalah produk pertama dari Oldfactor Labortaoires.
Beberapa hari yang lalu, Oldfactor Laboratories dan ieCrowd meluncurkan sebuah kampanye penggalangan dana masyarakat di Indiegogo yang ditargetkan bisa mengumpulkan $75.000 untuk pengembangan perban Kite. Kampanye tersebut akan berakhir pada tanggal 29 Agustus.
Dalam
video di bawah ini, Ray menjelaskan penelitian tentang disrupsi nyamuk
tersebut.
(By Alan, on July 17th, 2013)
http://sciencebusiness.technewslit.com/?p=14736
0 comments:
Post a Comment