Selain sebagai sumber intuisi
dalam membuat keputusan, perut Anda adalah sebuah sistem yang bertanggung jawab
dalam hal pencernaan Anda. Kesehatan pencernaan itu—dan juga hal-hal lain
seperti mood dan imunitas—sangat tergantung pada kepadatan mikroflora
baik dari bakteria yang baik mapupun dari bakteria yang jahat yang hidup di
dalam saluran dalam perut, atau gastrointestinal (GI) Anda.
Bakteria sering kali diberi
reputasi buruk sebagai kuman yang menyebabkan penyakit. Namun sebagian bakteria
dan yeasts (ragi) memberi anugerah kesehatan bagi kita, bukannya bencana
kesehatan. Tujuan kami di sini adalah untuk memberi timbangan yang membela bakteria
“baik” yang ada dalam perut kita ini.
Untuk melakukan ini, Anda
memerlukan makanan yang kaya akan probitotik maupun prebiotik. Simak apa
sebabnya di bawah ini.
Prebiotik dan probiotik: sebuah superduo
Probiotik adalah bakteria baik.
Mereka adalah mikroorganisme hidup (bakteria dan yeast) yang secara alami
hidup di dalam tubuh Anda dan mempunyai dampak positif bagi kesehatan Anda.
Tapi Anda juga bisa mendapatkan probiotik (bakteria baik) ini dari makanan dan
suplemen.
Sebaliknya, prebiotik adalah mikroorganisme
yang tidak hidup. Mereka adalah sebentuk serat makanan yang tidak bisa dicerna
oleh manusia yang berfungsi sebagai makanan bagi bakteria baik. Anda bisa
mendapatkan prebiotik dari makanan kaya serat berbasis tumbuhan.
“Prebiotik ini seperti bahan
bakar,” kata Amy Bragagnini, RD, jubir nasional bagi Academy of Nutrition
and Dietetics. “Prebiotik pada dasarnya adalah sebuah serat yang mampu
menolak keasaman (acidity) saluran GI. Prebiotik tidak hancur ketika
melewati sistem pencernaan Anda, dan memberi makan bagi mikroba sehat yang ada
dalam mikrobioma kita.”
Bragagnini mengatakan bahwa
meski secara komparatif, probiotik melakukan tugas terbesar dalam pencernaan
yang baik, namun prebiotik adalah bahan bakar yang membuat tugas itu bisa berlangsung.
“Secara teknis, Anda mungkin
bisa cukup dengan hanya mengonsumsi probiotik, dan Anda bisa merasakan
manfaatnya,” katanya. Akan tetapi, untuk membuat mikrobioma yang bertahan lama
dan berkesinambungan, Anda memerlukan keseimbangan daripada keduanya.
Mengapa keseimbangan bakteria penting
Bakteria baik membantu mencegah
pertumbuhn patogen berlebihan yang bisa memicu terjadinya inflamasi di dalam
tubuh Anda. Jika kedua bakteria tersebut tidak seimbang, itu berarti Anda
memiliki lebih sedikit bakteria yang bisa membantu tubuh Anda melakukan
metabolisme (metabolize) nutrisi-nutrisi tertentu dan menyerap berbagai
vitamin dan mineral. Dengan adanya bakteria baik dalam jumlah yang cukup, Anda
bisa mencerna makanan-makanan dengan mudah dan teratur, dan mendapatkan nutrisi
maksimum dari makanan-makanan yang Anda makan.
Namun kesehatan perut yang baik bermanfaat
lebih dari sekedar melancarkan pencernaan (smooth digestion). Menurut
sebuh review yang diterbitkan BMJ Nutrition, Prevention & Health dalam tahun 2020, memiliki suplai probiotik
dalam jumlah banyak bisa meringankan gejala depresi. Penelitian lain
menunjukkan bahwa hal ini juga bisa meningkatkan imunitas, serta meningkatkan
produksi antibodi-antibodi tertentu.
Bakteria jahat bisa merajalela
di dalam perut Anda setelah Anda sembuh dari sakit, mengonsumsi serangkaian
antibiotik, atau jika Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan. Ketika kedua
bakteria ini tidak seimbang, Anda mungkin akan merasa mulas (heartburn) atau
mengalami gangguan pencernaan (indigestion) setelah makan, atau Anda akan
melihat tanda-tanda ada yang tidak beres ketika Anda berada di kamar kecil.
“Jika Anda secara tiba-tiba
mulai mengalami banyak diare yang tak terkendali atau sering kali kentut, perut
kembung, dan perasaan tidak nyaman, dan Anda tidak tahu pasti apa sebabnya, itu
boleh jadi merupakan tanda-tanda Anda kekurangan probiotik,” kata Bragagnini.
Bagaimana meningkatkan asupan
Meski, tentu saja, ada banyak
sekali suplemen dan produk yang bisa meningkatkan probiotik, tapi pilihan
terbaik adalah melalui makanan yang Anda makan sehari-hari.
“Yang selalu terbaik adalah
mendapatkannya langsung dari makanan,” kata Meg Harrell, RN, seorang pendidik
perawat (nurse educator) di Sanford, Florida. “Sebagian produk suplemen bisa
memberi Anda sedikit mikroorganisme
hidup dan bisa disebut sebagai mengandung probiotik, tapi Anda tidak tahu pasti
berapa jumlahnya, jadi mendapatkan probiotik dari makanan secara langsung adalah
yang terbaik.
Ketika Anda memikirkan
probiotik, pikirkanlah makanan-makanan fermentasi seperti yogurt dan
sauerkraut, kata Harrell. Pilihan lain termasuk tempe, kefir, miso, kombucha,
dan kimchi.
Prebiotik adalah makanan-makanan
kaya serat, tapi bukan sembarang serat. Anda butuh makanan yang kaya akan
galakto-oligosakarida, frukto-oligosakarida, oligofruktosa, serat chicory,
atau inulin. Semua tumbuhan mengandung sedikit probiotik, tapi sebagian lebih
kaya kandungan prebiotiknya dari yang lain.
“Untuk mendapatkan prebiotik, sebaiknya
Anda mencari biji-bijian utuh, pisang, sayuran daun hijau, soybean, dan onion,”
kata Harrell.
Suplemen bisa digunakan sebagi
sumber sekunder jika makanan saja tidak cukup. Bragagnini merekomendasikan Anda
memilih merk yang memiliki lambang UPC.
“(Di Amerika) Suplemen tidak diatur
oleh Dinas Obat dan Makanan, jadi semuanya terserah kepada perusahaan pembuat
suplemen untuk memastikan produk mereka berkualitas,” katanya.
Bagaimana memulainya
Mengganti makanan yang Anda
makan tidaklah mudah, tapi Bragagnini mengatakan ini bisa dimulai dengan
mengingat-ingat apa dan bagaimana keadaan Anda sebelumnya, dan, kemudian, mengambil
langkah kecil untuk membawa Anda ke tujuan yang ingin Anda capai.
“Tanyakan pada dirimu sendiri,
‘Berapa banyak buah-buahan dan sayuran yang saya konsumsi setiap hari dalam
makanan saya selama ini?” “Dan jika jawabannya hanya satu atau dua, mungkin
perlu Anda tingkatkan mejadi empat atau lima porsi sehari.”
Anda ajuga bisa membicarakan ini
dengan seorang ahli diet terdaftar untuk memulai langkah Anda, khususnya jika
Anda ingin menambahkan sebagian makanan baru ke dalam diet Anda, katanya. Dan
ingat, Anda tidak harus memakan semuanya sekaligus.
“Carilah resep makanan yang baik dan tantanglah
dirimu untuk mencoba satu makanan baru dalam setiap minggunya,” katanya. (Rachel
Reiff Ellis)
This story was originally
featured on Fortune.com
https://www.yahoo.com/finance/news/probiotics-prebiotics-essential-gut-health-090000858.html
0 comments:
Post a Comment