Belanja secara online bisa jadi nyaman dan mudah, namun dengan cepat dapat berubah menjadi mimpi buruk jika dilakukan sembarangan. Kami berbicara dengan Michelle Madhok, ahli belanja dan pendiri dan CEO dari SHEfinds.com dan MOMfinds.com, dan Michael Gregg, ahli keamanan cyber pendiri dan COO Superior Solutions, Inc, untuk mengetahui hal-hal yang paling penting untuk dilakukan dan untuk tidak dilakukan yang berhubungan dengan belanja secaraonline dengan aman.
1. Ketahuilah di Mana Anda Berada
Hackers selalu mencoba memalsukan situs yang sah dan menggunakan nama-nama yang mirip dengan nam-nama retailer yang sudah mapan guna untuk mendapatkan info tentang keuangan Anda. “Periksalah selalu nama situs dan alamat web untuk memastikan keasliannya,” kata Gregg. Lihat juga domain extensions-nya seperti .ru, cc atau .cn (bukannya.com), karena domain-domain ini sering digunakan oleh retailer palsu.
2. Jangan Berbelanja dari Komputer Umum
Memasukkan informasi pribadi pada komputer publik, seperti yang ada di warnet atau di toko buku, mempunyai resiko bahwa informasi pribadi tentang Anda akan dicuri. Jaringan komputer umum mudah diakses oleh hacker, dan pemilik usaha komputer publik (warnet, dll) jarang memonitor atau mengawasi akses. “Komputer umum yang biasa ditemukan di hotel, perpustakaan, dan lokasi-lokasi lain bisa terinfeksi oleh spyware atau dipasangi keystroke loggers,” kata Gregg. Spyware atau keystroke loggers ini berfungsi melaporkan informasi kartu kredit Anda kepada siapa saja yang memasangnya. Jika Anda benar-benar harus menggunakan komputer publik, cobalah men-scan-nya terlebih dahulu dengan menggunakan free tool sepertiMicrosoft Malicious Software Removal.
3. Lakukan Verifikasi Bahwa Situs tersebut Aman
Lihat “http”-nya pada address bar, atau lihat ikon padlock kecil di sudut kanan bawah browser Anda sebelum Anda melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa situs tersebut mempunyai sertifikat yang meyakinkan identitasnya sebagai pelaku bisnis online. Sebuah sertifikat situs bisa dinyatakan tidak berlaku jika sudah kadaluarsa, tidak terverifikasi atau telah dilaporkan sebagai bermasalah. Jika Anda menerima pesan peringatan, sebaiknya hindari situs tersebut sama sekali. Juga perlu untuk menghindari situs-situs yang tidak mencantumkan nomer kontak telepon. Sebagai tambahan peringatan, Madhok menyarankan melakukan pencarian nama situs yang Anda masuki dengan menambahkan kata “fraud” (palsu) untuk mengetahui apakah orang lain pernah mengalami kesulitan dengan situs tersebut. Website seperti RipoffReport.commenyimpan tabs situs-situs palsu, jadi perlu juga men-cek-nya di sana.
4. Jangan Percaya Begitu Saja dengan Apa yang Anda Baca
Penjahat cyber akan mencoba menyeret Anda masuk ke situs-situs mereka dengan memberikan tawaran-tawaran yang fantastis atau harga-harga yang luarbiasa murah. “Jika tampaknya tidak masuk akal, ada kemungkinan itu situs palsu atau sejenis penipuan,” kata Gregg. Nasehatnya adalah percayakan pada perusahaan-perusahaan yang sudah ternama atau lakukan penelitian tentang situs-situs yang kurang dikenal melalu Better Business Bureau, Yelp.com atau Angie’s List.
5. Ketahui dengan Pasti Informasi Apa Saja yang Perlu Diberikan
Nama-nama, alamat, nomer telepon dan nomer kartu kredit adalah informasi yang berhak diminta oleh situs, tetapi jangan berikan nomer keamanan social (social security number) Anda, nomer routingbank Anda, atau nomer SIM Anda.
6. Jangan Membayar dengan Kartu Debit
Jika Anda membayar dengan kartu debit, “Anda tidak akan mendapat perlindungan hukum dalam melawan pemalsuan atau jika terjadi gagal kirim seperti halnya ketika Anda menggunakan kartu kredit,”, kata Madhok. Untuk lelang, seperti pada eBay, dia merekomendasikan menggunakan PayPal daripada mengirim cek, karena dengan PayPal Anda akan mendapat penggantian apabila kiriman tidak Anda terima atau jika barang yang Anda terima palsu.
7. Simpan Catatan Anda
Jika Anda mendapati ada yang tidak beres—misalnya, situs yang bersangkutan menarik harga yang terlalu tinggi—telepon retailer dan minta mereka memperbaiki kesalahan tersebut. Jika mereka tidak terima, hubungi perusahaan kartu kredit Anda secara langsung, dan mereka bisa membantu memecahkan masalah tersebut.
8. Jangan me-reload Konfirmasi yang Gagal Loading
Sebuah situs bisa jadi secara tidak sengaja meminta Anda membayar berkali-kali jika Anda terus menerus mencoba me-reload sebuah halaman konfirmasi. Sebaiknya, kontak si retailer secara langsung untuk memastikan pesanan Anda terlaksana. Anda bisa juga memeriksa statementkartu kredit Anda untuk memastikan bahwa biayanya sudah di-post-kan.
9. Lakukan Download Sebuah Toolbar Anti-Phishing
Tools ini berfungsi untuk melacak situs-situs palsu dan akan memberi peringatan pada Anda apabila Anda mengunjungi sebuah yang situs tampaknya meminta informasi dengan berpura-pura. Banyak tools anti-phising yang gratis; cobalah Netcraft atau MyWOT.com untuk mendapatkan perlindungan.
10. Jangan Gunakan Email Bisnis Pribadi Anda
Sebagai gantinya, kedua ahli kami merekomendasikan menggunakan alamat email yang berbeda untuk digunakan sewaktu-waktu apabila sebuah situs memintanya. Dengan demikian inbox Anda tidak akan overloading oleh pesan-pesan dari retailer, namun tetap dapat men-cek jika ada promosi-promosi khusus atau kupon-kupon yang mereka tawarkan. Lagi pula, jika alamat ini terkena hack, Anda tidak akan banyak merugi.
(yahoo.com)
Photo: © iStockphoto
0 comments:
Post a Comment