Tanah longsor disebabkan oleh banjir di China Selatan menyebabkan 21 orang hilang Selasa hari ini, menambah lagi angka jumlah korban dari musim banjir terburuk di China selama satu dekade terakhir, yang diperkirakan akan makin memburuk dengan adanya perkiraan masih akan ada musim hujan lebat di seluruh negeri itu.
Para penyelamat mencari 21 orang korban hilang setelah terjadi tanah longsor di Hanyuan di provinsi sebelah Selatan China, Sichuan pada Selasa pagi tadi, demikian kantor berita resmi Xinhua News Agency melaporkan. Bebatuan dan Lumpur mengubur sebanyak 58 rumah dan sekitar 4.000 penduduk desa dievakuasi dari rumah mereka.
Banjir tahun ini telah menewaskan sekurangnya 823 orang, 437 orang dilaporkan hilang dan menimbulkan kerugian sebesar jutaan dolar, demikian laporan Badan Pengawasan Banjir dan Pencegahan Musim Kering Negara itu.
Laporan itu menyebutkan dua sungai utama telah meluap melampaui level peringatan, sehingga para pekerja beramai-ramai memasang karung pasir di tepian sungai Kuning, Jialing, Huai dan Yangtze untuk mencegah banjir lebih besar. Level air di sepanjang bagian tengah di Sungai Huan, yang terkenal akan banjirnya, adalah 5 feet (1,5 meter) di atas level peringatan di provinsi Anhui dan Henan.
Tiga perempat dari provinsi-provinsi yang ada di China telah terkena banjir dan sebanyak 25 sungai telah tercatat menunjukkan level air yang tinggi, kata Bada Pencegahan Banjir. Total kerugian sebesar 154,1 triliun yuan ($22 miliar).
Banjir tahun ini membuat waduk-waduk kewalahan, menggenangi kota-kota besar dan kecil, dan menyebabkan tanah longsor yang membawa penderitaan bagi masyarakat, termasuk merubuhkan 680.000 rumah, demikian laporan Xinhua.
Level air pada bendungan raksasa Three Gorges Dam—proyek hidroelektrik terbesar di dunia yang juga dibangun untuk mengakhiri banjir di Sungai Yangtze yang sudah berlangsung berabad-abad—mencapai level tertingginya pada minggu lalu.
Hujan deras diperkirakan masih akan terjadi di baratdaya, tenggara, dan bagian timur laut negeri itu sampai hari Rabu, demikian laporan Pusat Meteorologi Nasional Negara itu. (yahoo.com)
0 comments:
Post a Comment