Menikah dengan 400.000 Kaleng Bekas

Tyson / Yellow House  Photography)
(Photo: Tyson / Yellow House Photography)
Berbagai cara dilakukan orang untuk menyelamatkan lingkungan. Ada yang tanpa pamrih dan ada juga yang mengharapkan imbalan. Cara yang dilakukan oleh pasangan Muda di AS ini bisa menjadi inspirasi bagi penyelamatan lingkungan, sekaligus untuk mendapatkan uang.

Ketika Peter Geyer berhasil menangkap garter pada sebuah upacara perkawinan, musim gugur yang lalu, pacarnya Andre Parrish segera berlutut di depannya, membuka sebuah giwang opal, dan memberikannya kepadanya. Parrish mengaku mereka telah membicarakan soal pernikahan, sehingga dia sudah agak siap bila hal itu terjadi. “ Cara apakah yang terbaik untuk mengumumkan sebuah pernikahan selain sebuahmoment yang dramatis?” Tanya seorang marketing writer berusia 25 tahun ini.

Tampaknya Parrish dan tunangannya ini mempunyai bakat dalam membuat kehebohan. Dikenal sebagai “pasangan pengantin kaleng” Geyer dan Parrish telah menjadi berita karena mereka membiayai pernikahan mereka pada tanggal 31 Juli nanti, sebesar $3.800, melulu dengan uang hasil penjualan sebanyak 400.000 kaleng bekas.

Pasangan dari kota Spokane ini mencapai tujuannya minggu lalu ketika lebih dari satu ton kaleng aluminium dikeluarkan dari gudang mereka oleh seorang pembeli barang daur ulang. Mereka masih terus mengumpulkan kaleng untuk mendapatkan uang untuk bulan madu mereka dan untuk menyumbang pada Doctors Without Borders dan Rim Country Land Institute.

Bagaimana mereka mendapatkan ide nyeleneh itu? Parrish mengatakan mereka menyadari bahwa mereka harus mengumpulkan uang sekitar $500 sebulan untuk biaya pernikahan mereka, jika mereka ingin menikah secara layak dan menghindari berutang. Mereka tidak mempunyai banyak uang tunai ekstra karena Parrish di-PHK dari pekerjaannya, tak lama setelah mereka berhasil membeli sebuah rumah.
Andrea Parrish)
(Photo: Andrea Parrish)
Parrish dan Geyer sebelumnya telah mempunyai pengalaman mengumpulkan kaleng-kaleng aluminium. Geyer yang bekerja sebagai seorang teknisi cetak digital, juga biasa mencairkan kaleng di pemanggangan Weber miliknya dan menggunakan logam tersebut untuk membuat barang karya seni, dalam waktu luangnya.

Parrish mendapat ide untuk membiayai pernikahan mereka pada suatu tengah malam ketika dia tidak bisa tidur. Dia baru saja membantu Geyer memilih kaleng-kaleng malam itu dan menyadari bahwa Anda bisa mendapatkan uang dari menjual aluminium per pond, sehingga dia berpikir mengapa tidak mengumpulkan kaleng aluminium untuk membiayai pernikahan mereka, sekaligus menjaga lingkungan.

Dia membangunkan Geyer pada pukul 1 pagi untuk membicarakan rencananya itu. “Ketika saya mengatakan ini pada Peter, dia memandang saya dengan pandangan aneh, dia pikir saya gila, tapi memang Anda perlu menjadi gila untuk melakukan ini semua,” katanya.

Sejatinya, Geyer benar. Parrish membuat sebuah website dan menyebarkan berita itu melalui teman-temanya dan melalui social media. Alcoa menyumbang 150.000 kaleng untuk gerakan ini dan United Recycling Services menyumbang sebanyak 73.000. Dan orang lain kemudian meniru ide mereka untuk mencari biaya pernikahan dan untuk mendanai gerakan mereka pula.

Pernikahan mereka akan sederhana saja. Dengan biaya hanya $3.800 dengan 150 orang undangan, hanya ada sedikit ruangan untuk menampung kelebihan orang dan limbah. Pasangan ini hanya mem-fokuskan pada hal-hal terpenting (mengumpulkan keluarga dan teman-teman untuk membuat perayaan yang meriah), dan mereka juga meminta bantuan untuk itu.


Di bawah ini adalah beberapa rincian pernikahan DIY (do-it-yourself) mereka:

Gedung: Corbin Art Center di Spokane, WA (Washington). Harga sewa $1.000

Food and beberages: Pengantin wanita menyediakan beberapa makanan, tapi kebanyakan bergaya potluck*. Si pengantin pria mempunyai seorang teman yang memasak bir sebagai hobi, dia akan menyumbang satu atau dua keg**. Parrish dan Geyer membuat anggur di basementmereka. Ibunya si pengantin wanita yang mempunyai sebuah usaha katering dan tempat resepsi di Idaho, akan memanggang dan menghias kue. “Kami meminta teman-teman kami membawa makanan potluck, bawa makanan sendiri, dan bersenang-senang, itulah yang kami suka,” kata Parrish.

Bunga: Kakak iparnya Parrish menanam semua bunga untuk bouquets dan dekorasi.

Musik: Pemain musik tidak dibayar dalam pesta itu. Lagipula musiknya “dimainkan dengan iPods,” kata Parrish. Teman-temannya membuat playlists-nya.

Pakaian: Ibu mertuanya si matron of honor*** sedang menjahit pakaian Parrish yang panjangnya hingga ke lantai, dengan warna hitam, merah, dan putih. Biaya keseluruhan $250, ditambah dengan $200 untuk memesan korset custom-made****yang akan dia kenakan. Geyer menjahitvest-nya sendiri dengan bahan kain seharga $25. Pasangan itu membuat untuk dasi untuk semua sanak kerabat mereka dan mengatakan mereka boleh memakai apa saja yang mereka suka di pesta pernikahan mereka nanti. (Lori Bongiorno/Yahoo! Green).

* Sebuah pesta di mana para tamu membawa makanan masing-masing dan dinikmati bersama- sama (dibagi-bagi). Juga disebut potluck supper.
** Sebuah barel dengan kapasitas sekitar 30 galon (114 liter)
*** Seorang wanita yang sudah menikah yang bertugas sebagai pendamping si pengantin wanita dalam sebuah upacar pernikahan.
**** Dibuat sesuai ukuran dan keinginan si pemesan

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger