Hasil penelitian yang cukup provokatif baru-baru ini menunjukkan bahwa merawat orang yang terkena virus AIDS bisa memberikan sebuah bonus yang kuat: Tindakan tersebut memperkecil resiko bahwa orang yang dirawat akan menularkan virus pada orang lain.
Infeksi-infeksi baru menurun jumlahnya di beberapa bagian wilayah Kanada karena makin banyak orang menggunakan obat-obatan untuk penyakit AIDS, yang berfungsi mengurangi jumlah virus yang mereka punya dan peluang menularkannya pada orang lain, menurut hasil penelitian tersebut.
Dalam setiap 100 orang yang terkena HIV yang mulai menggunakan obat-obatan AIDS, infeksi-infeksi baru ditemukan menurun sebanyak 3 persen di British Columbia, di mana penelitian ini dilakukan.
Jumlah infeksi-infeksi baru di sana mengalami penurunan sebanyak separuh sejak tahun 1996, sesuai dengan jumlah peningkatan dalam perawatan.
“Semakin banyak orang yang menjalani pengobatan, makin sedikit terjadi transmisi,” kata Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional A.S. Penurunan kasus-kasus baru di Kanada “tampaknya tidak disebabkan oleh hal-hal lain,” katanya.
Pemerintah A.S. membantu pendanaan studi ini. hasilnya diumumkan secara online, hari Minggu kemarin oleh jurnal medis Inggris Lancet dan sedang dipresentasikan dalam konferensi AIDS Internasional di Vienna.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah Kanada tentang perawatan AIDS gratis mempunyai keuntungan ganda; untuk orang-orang yang dirawat, dan untuk kesehatan masyarakat.
Di Amerika serikat, studi tersebut semestinya menjadikan upaya-upaya dalam memberikan test dan perawatan pada masyarakat lebih digalakkan lagi, sekaligus menyelesaikan masalah pendanaan yang sering menjadi kendala dalam pengobatan, kata para ahli AIDS. Perkiraan 1.1 juta orang Amerika terkena HIV, dan sekitar 20 persen dari mereka tidak menyadarinya. Sekitar 55.000 infeksi baru terjadi setiap tahunnya di A.S., sebuah jumlah yang tetap bertahan dalam dekade terakhir ini.
Mencari cara untuk mencegah infeksi HIV sangat penting karena tidak ada vaksin atau obat untuk AIDS. Perawatan yang dianjurkan adalah sebuah kombinasi dari obat-obatan yang mengurangi jumlah virus yang menginfeksi seseorang, yang sering mencapai level yang tidak terdeteksi.
Sebuah studi di Afrika, satu dekade lalu, menemukan bahwa orang-orang yang terkena virus dalam level yang sangat rendah, lebih kecil kemungkinannya menginfeksi orang lain. Merawat wanita hamil yang terkena HIV akan mengurangi jumlah virus yang mereka punya dan resiko bahwa mereka akan menularkannya pada bayi mereka.
Studi baru ini adalah bukti jelas yang pertama bahwa prinsip yang sama mengandung kebenaran dalam sebuah level populasi, dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Julio Montaner, direktu Pusat Ekselensi dalam HIV/AIDS British Columbia, di Vancouver.
Para peneliti menggunakan data pasien dari sistem perawatan kesehatan universal British Columbia untuk menelusuri test HIV, kasus-kasus baru, perawatan dan level virus sejak tahun 1996, sejak ditemukannya obat AIDS modern.
Jumlah orang yang terinfeksi yang dirawat naik dari 837 pada tahun 1996 menjadi 5.413 pada tahun 2009. Jumlah diagnosa HIV turun dari 702 menjadi 338 per tahun selama masa itu. Jumlah virus yang dikandung pasien juga menurun dan secara langsung berhubungan dengan makin sedikitnya kasus-kasus baru yang sedang didiagnosa dalam masyarakat.
Trend penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh lebih banyaknya perawatan yang diberikan dan menurunnya penggunaan obat-obatan secara suntik, karena jarum suntik yang digunakan bersama-sama memperbesar reskio penyebaran HIV.
Jumlah rata-rata penyakit menular seksual lainnya meningkat selama periode studi, menunjukkan bahwa perilaku seks aman tidak ada hubungannya dengan penurunan infeksi-infeski HIV baru—melainkan perawatan.
“Ada kewajiban etis” untuk menyediakan perawatan bagi orang-orang yang terkena HIV, dan kenyataan bahwa hal tersebut membantu pencegahan ‘adalah sebuah bonus tambahan,” kata Dr. Jonathan Mermin, kepala Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit federal.
“Menghentikan epidemi itu saja tidaklah cukup” dan harus digabungkan dengan perilaku seks aman dan strategi pencegahan lainnya, katanya.
Mitchell Warren, direktur eksekutif Koalisi Advokasi Vaksin AIDS, sebuah lembaga non-profit berbasis di New York yang telah mengembangkan sebuah vaksin dan alat pencegahan lainnya, mengatakan bahwa studi itu “cukup meyakinkan” dan merupakan “bukti yang sangat kuat” bahwa perawatan bisa memperkecil resiko penyebaran infeksi.
Hampir setiap Negara, termasuk A.S., mempunyai daftar tunggu orang-orang yang akan dirawat karena HIV/AIDS, dia mengingatkan. Dan kemajuan pendekatan ini tergantung pada banyaknya orang yang di-test.
Usaha-usaha memberi test dan secepatnya merawat orang yang ditemukan terkena HIV sedang digalakkan di Washington, New York dan San Fransisco. Institut Kesehatan Nasional juga melakukan sebuah studi yang sedang dijakankan di tujuh Negara, termasuk Ameika Serikat, untuk meneliti apakah perawatan HIV membantu mencegah penularan virus pada pasangan yang tidak terinfeksi. (Yahoo! News)
0 comments:
Post a Comment