lLMUWAN Australia telah menemukan makhluk laut aneh jaman prasejarah, ratusan kilometer di bawah Great BarrierReef, dalam sebuah misi yang tak terduga untuk mendokumentasikan spesies-spesies yang terancam oleh adanya pemanasan laut.
Hiu-hiu purba, oil fish, kumpulan crustaceans dan seekor spesies cumi-cumi bercangkang primitif yang tinggal menetap yang bernama Nautilus adalah beberapa makhluk hidup yang mencengangkan yang berhasil ditangkap oleh kamera dengan remote control di Osprey Reef.
Peneliti ketua Justin Marshall pada hari Kamis mengatakan bahwa timnya juga telah menemukan beberapa spesies ikan yang tak dikenal, termasuk “hiu jaman prasejarah berinsang enam” dengan menggunakan kamera sensitif cahaya rendah yang dirancang khusus untuk menelusuri dasar laut, 1.400 meter di bawah permukaan air.
“Beberapa dari makhluk yang kami lihat tersebut adalah dari jenis yang kami duga, beberapa lainnya tidak kami duga, dan beberapa lagi belum kami kenali,” kata Marshall dari University of Queensland.
“Beberapa dari makhluk yang kami lihat tersebut adalah dari jenis yang kami duga, beberapa lainnya tidak kami duga, dan beberapa lagi belum kami kenali,” kata Marshall dari University of Queensland.
“Ada sejenis hiu yang sama sekali tidak saya duga, yang merupakan jenis hiu kucing, yang mempunyai sirip punggung yang aneh.”
Tim tersebut menggunakan kepala ikan tuna yang ditancapkan di ujung sebatang kayu untuk menarik perhatian makhluk-makhluk yang hidup di luar jangkauan sinar matahari.tersebut.
Marshall mengatakan penelitian itu telah menjadi lebih penting sehubungan dengan adanya tumpahan minyak akhir-akhir ini yang telah menyerang Great Barrier Reef yang merupakan warisan dunia, dan dengan makin besarnya ancaman terhadap keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya oleh adanya pemanasan dan pengasaman laut dunia.
“Salah satu yang sedang kami coba lakukan dengan mengamati kehidupan makhluk dasar laut adalah menemukan apa yang dulu ada di sana untuk pertama kalinya, sebelum kita menggusurnya,” kata Marshall pada AFP.
“Kami tentu saja tidak tahu kehidupan apa yang ada di bawah sana, dan kamera kami sekarang bisa merekam tingkah laku dan kehidupan di dalam biosfer Australia yang paling besar, yaitu laut dalam,” katanya menambahkan.
Para ilmuwan telah memberi peringatan bahwa atraksi Great Barrier Reef yang seluas 345.000 kilometer persegi (133.000 mil persegi) itu sedang dalam ancaman kehancuran yang serius, ketika pemanasan global dan zat kimia buangan mengancam spesies kehidupan laut dan menimbulkan wabah penyakit.
Kapal batubara China Shen Neng 1 meninggalkan luka pada karang selebar tiga meter ketika kapal itu terdampar ketika mencoba mengambil jalan pintas pada tanggal 3 April lalu, menumpahkan minyak berton-ton ke wilayah yang terkenal sebagai suaka alam dan tempat pembibitan itu.
Sekitar 200.000 liter bahan bakar berbahaya mencemari perairan di sekitar reef (Great Barrier Reef) tersebut bulan Maret lalu ketika kontainer-kontainer yang bermuatan penuh pupuk di atas kapal berbendera Hong Kong yang bernama Pacific Adventurer jatuh bergelimpangan karena badai, merobek lambung kapal tersebut.
Itu adalah salah satu tumpahan minyak terburuk yang pernah ada di Australia.
Marshall mengatakan kamera-kamera itu akan dikirim ke Teluk Meksiko yang kini berendapan minyak untuk memonitor efek tumpahan minyak terhadap kehidupan laut di sana. (yahoo.com/AP)
0 comments:
Post a Comment