www.thirdage.com |
Gilbert mencatat dalam jurnal pencarian dirinya bagaimana, setelah bahtera rumah tangganya pecah, dia mengunjungi Italia untuk mempelajari bahasa negeri itu dan melahap makanannya, ke India untuk belajar meditasi, dan pada akhirnya ke Bali untuk mendapatkan cinta sejati. Dengan dukungan Oprah, memoir itu telah menjadi buku favorit dalam book club dan telah menginspirasi banyak orang untuk melakukan perjalanan “Eat, Pray, Love” mereka sendiri.
Sekarang pertanyaannya adalah: Akankah filmnya menjadi sebuah film chick-flick hit (film yang jadi pujaan wanita dan digila-gilai pria) musim panas ini? Tentu saja, Hollywood membutuhkan film hit seperti ini. Sex And The City 2, film terakhir yang dipromosikan secara besar-besaran untuk penonton wanita, ternyata gagal di pasaran.
Hal yang belum diketahui lainnya adalah apakah para fans masih akan datang untuk menonton Julia Roberts, yang pernah menjadi Pretty Woman kesayangan orang Amerika. Julia Roberts belum berhasil membawa sebuah film berhasil atas nama dirinya sendiri dalam sepuluh tahun lebih ini. Dan meskipun puji-pujian Oprah bisa menyebabkan buku terjual jutaan kopi, namun banyak buku-buku yang dia angkat ternyata gagal ketika dibuat film. (The Road, ingat?)
Namun Julia Roberts sedang berjuang keras untuk membuat film itu sukses. Dia muncul dalam cover majalah Elle dan Entertainment Weekly. Dia muncul bersama David Lehmann, dan telah di-interview oleh surat khabar-surat khabar besar di AS maupun di luar negeri.
Si Julia berusia 42 tahun ini mengatakan pada Elle mengapa dia menghindari operasi Botox: “Saya ingin anak-anak saya mengetahui ketika saya sedang jengkel, ketika saya sedang bahagia, dan ketika saya sedang bingung. Wajah Anda bisa bercerita … dan cerita itu seharusnya bukan tentang kisah kunjungan Anda ke dokter.”
Dia juga bercanda dengan Letterman tentang varises yang dialaminya, dan berbagi kisah dengan Entertaintment Tonight bahwa berat badannya pernah naik 7 sampai 10 pond selama syuting film tersebut khusus bagian “Eat” di Roma. “Pada waktu kami mau cut, saya sudah akan menghabiskan satu porsi penuh pizza dan satu mangkuk pasta,” katanya. “Syuting terus dan terus berlangsung dan saya menikmatinya,” tambahnya.
Image Julia Roberts yang down-to-earth mungkin akan membuat sebagian wanita yang skeptis tertarik mengunjungi bioskop, meskipun kritikus buku tersebut mengatakan bahwa Gilbert terkesan konyol, terlalu asyik dengan diri sendiri, dan agak mudah berpuas diri: Sebagai contoh, si penulis mengaku berat badannya bertambah tiga puluh pond di Itali, tetapi dia mengatakan bahwa dia masih kelihatan “menarik” setelah memakan banyak lasagna. (Tidak heran jika timbul reaksi sinis, sebuah gerakan ejekan yang bernama “Eat, Pray, Loathe” (“Makan, Do’a, Muak”))
Namun, tampaknya, kebanyakan wanita menyukai ide tentang sebuah perjalanan sensual setahun penuh, mencicipi makanan enak dan menikmati pemandangan yang indah, dan berakhir dengan si narator berada dalam pelukan seorang Brazil kekar (dalam film ini dimainkan oleh Javier Bardem).
Dan judul buku itu sendiri, dengan tipografi pastanya, untaian tasbih do’a dan bunganya yang berbeda, telah membanjiri pasar dengan berbagai merchandise, mulai dari trio wewangi Fresh yang baru (tebak apa namanya) sampai adanya sebuah ‘toko” Eat, Pray, Love di antara jajaran toka-toko di World Marketplace.
Dan mulai tanggal 6 Agustus, Home Shopping Network menjual pelbagai item Eat, Pray, Love dariItali , India , dan Indonesia . Dan juga ada banyak paket wisata yang ditawarkan oleh biro-biro perjalanan dengan menirukan gaya petualangan mandiri Gilbert.
Dan mulai tanggal 6 Agustus, Home Shopping Network menjual pelbagai item Eat, Pray, Love dari
Tapi dalam jajaran film-film laris musim panas, bagaimana mungkin film ultra-feminin Eat, Pray, Love ini bersaing melawan kompetitornya yang paling kuat, si festival testosterone The Expendables? (Ironisnya, film itu, yang juga akan dibuka pada tanggal 13 Agustus, menampilkan saudara lelakinya Julia, Eric Roberts.) Perbedaan kedua film ini sangat besar sehingga sepasang suami istri mungkin akan menonton di dua tempat yang berbeda: sang suami masuk teater yang satu, sang istri masuk teater yang lainnya. Namun baiknya, jika mereka memutuskan menonton kedua film itu bersama-sama.
0 comments:
Post a Comment