The Upshot/ yahoo.com |
KETIKA sang suami merayakan ulang tahunnya yang ke 49, di Chicago bersama bersama Oprah Winprey, sang first lady Michelle Obama, sedang berada di belahan dunia yang lain, dalam sebuah liburan dengan anaknya yang berusia 9 tahun Sasha, di Spanyol. Keduanya berpergian dalam apa yang digambarkan oleh White House sebagai sebuah “perjalanan pribadi” empat hari, bersama dengan beberapa teman-teman keluarga Obama, di wilayah pesisir selatan negara Spanyol yang mentereng itu.
Tentu saja, tidak ada kehidupan first lady yang benar-benar pribadi, dan sudah ada banyak drama mewarnai perjalanan Michelle Obama ke luar negeri kali ini. Beberapa kritikus mengkritik biaya perjalanan tersebut, sedangkan lainnya menyoroti soal kejanggalan dalam hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Spanyol.
Fox News melaporkan bahwa sebelum ketibaan sang first lady, State Department A.S. telah mengeluarkan sebuah travel warning kepada orang Amerika yang isinya mengingatkan bahwa adanya “praduga kaum rasis bisa mengarah pada penangkapan orang Afro Amerika yang berpergian ke Spanyol.” Namun kata-kata itu kemudian dilaporkan dihapus dari website State Department pada hari Senin, sebelum ketibaan Michelle Obama di Negara itu pada hari Rabu.
Namun yang lebih membuat orang marah adalah biaya dan penampilan perjalanan itu. Dalam editorialnya yang pedas, yang terbit pada hari Kamis kemarin, penulis New York Daily News Andrea Tantaros menyerang Michelle Obama sebagai seorang “Maria Antoinette” dunia modern karena melakukan liburan mewah, sementara sebagian besar penduduk negara itu sedang dalam situasi krisis, mengencangkan ikat pinggang. Rombongan Michelle Obama tinggal di Hotel Villa Padierna yang mewah, sebuah property Ritz-Carlton yang sering digambarkan sebagai salah satu dari sepuluh hotel paling top dunia. Tarif hotel ini antara $500 sampai $2.500 per malam. Tidaklah jelas apakah rombongan Michelle Obama memilih hotel ini secara khusus, ataukah Secret Service—yang sering membuat penentuan akhir di mana orang yang dilindungi harus tinggal—yang memilih hotel ini.
Bagaimana pun caranya, Sekretaris Press White House, Robert Gibb mengatakan pada para wartawan bahwa sang first lady akan membayar biaya pribadinya—begitu juga dengan teman-temannya yang ikut serta bersamanya. Namun hal itu hanya menutupi sebagian kecil dari keseluruhan biaya, mengingat sang first lady menerima perlindungan Secret Service full time dan harus berpergian dengan para rombongan dan staf. Biaya untuk itu, dan juga untuk perjalanan yang menggunakan sebuah pesawat charter Air Force yang resmi itu, dibayai oleh para pembayar pajak.
Seperti yang dilaporkan oleh Lynn Sweet dari Chicago Sun-Times, pada akhir musim panas nanti, sang first lady akan menyelesaikan delapan kali liburan. Termasuk perjalanan pada bulan juni ke Los Angeles, di mana dia dan anak perempuannya menonton Final NBA, juga termasuk perjalanan ke Florida Gulf Coast yang akan dilaksanakan pada akhir pekan nanti, dan sebuah perjalanan kunjungan 10 hari ke Martha’s Vineyard akhir bulan nanti bersama sang presiden.
Michelle Obama bukanlah first lady satu-satunya yang berpergian ke luar negeri tanpa sang suami. Laura Bush dan puteri-puterinya, Barbara dan Jenna, berpergian ke Afrika pada tahun 2007, untuk bersafari. Namun perjalanan tersebut dianggap sebagai sebuah kunjungan “resmi” dan mencakupi beberapa publik events. Menurut White House, perjalanan Michelle Obama ini sepenuhnya pribadi, dengan kesempatan untuk berfoto bersama keluarga raja Spanyol, yang telah mengundang sang first lady dan puterinya untuk sebuah kunjungan resmi.
Berbagai komentar yang mendukung sang first lady bermunculan dalam thread berita ini di yahoo.com. Kebanyakan di antaranya mengecam tindakan media yang mengkritik perjalanan tersebut secara pedas sebagai media yang bodoh. Ada juga yang menghubungkan hal ini dengan isu rasialisme. “Michelle, sayang sekali Anda bukan kulit putih. Kalau Anda kulit putih, isu seperti ini tidak akan ada. Syukurlah ada orang dari berbagai warna kulit yang mencintai Anda. Suami Anda sedang melalukan pekerjaan hebat! Beda dengan presiden yang terdahulu, dan berapa banyakkah uang yang mereka belanjakan selama mereka berkuasa dahulu?” tulis salah seorang. (Holly Bailey/ The Upshot/ yahoo.com)
0 comments:
Post a Comment