matanews.com |
PEMERINTAHAN Obama hari Kamis kemarin ikut campur dalam merebaknya selisih pendapat internasional mengenai larangan penggunaan layanan BlackBerry, dengan mengatakan bahwa mereka bersedia bertindak sebagai perantara dalam mencapai kompromi antara perusahaan yang membuat smartphone popular tersebut dengan pemerintahan-pemerintahan negara asing yang mengatakan bahwa perangkat BlackBerry tersebut mempunyai resiko keamanan.
Khawatir bahwa pelarangan itu akan mengganggu kinerja para diplomat Amerika dan para pelaku bisnis di luar negeri, kementerian luar negeri (State Department) mengatakan bahwa mereka telah melakukan kontak dengan perusahaan pembuat BlackBerry, Research in Motion (RIM).
Pejabat dari beberapa Negara, termasuk Uni Emirat Arab, India, Saudi Arabia dan Indonesia, telah mengumumkan atau sedang memikirkan soal pelarangan penggunaan fitur-fitur BlackBerry. Para pejabat A.S. mengatakan mereka berharap bisa menjadi penengah dari kompromi-kompromi mengenai masalah keamanan yang legitimate dari beberapa negara dan memastikan bahwa, dalam hal ini, kebebasan arus informasi tidak termasuk yang akan dikompromikan.
“Kami perlu waktu untuk melakukan konsultasi dan menganalisis secara sepenuhnya isu-isu dan pokok-pokok yang menjadi permasalahan karena kami tahu bahwa hal ini menyangkut masalah keamanan yang legitimate, tetapi juga ada hak yang legitimate tentang kebebasan penggunaan dan akses,” kata Sekretaris Negara yang juga menteri luar negeri, Hillary Rodham Clinton. Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang mencari kemungkinan melakukan diskusi-diskusi teknis dengan semua pihak.
Juru bicara kementerian luar negeri P.J. Crowley mengatakan belakangan bahwa para pejabat A.S. dari sejumlah lembaga yang bekerja di luar negeri tertarik mengenai masalah itu dan juga dengan perusahaan Research in Motion (RIM) “untuk memahami masalah-masalah keamanan dan untuk mengetahui apakah kami tidak bisa bekerja bersama-sama untuk mencari solusi-solusi,” katanya.
Sejumlah negara telah terusik tentang masalah keamanan dengan adanya akses yang lebih besar terhadap informasi terinskripsi yang dikirim melalui HP BlackBerry . Karena transmisi BlackBerry secara otomatis tersambung ke komputer-komputer perusahaan itu di luar negeri, sehingga menjadi sulit bagi penguasa setempat untuk memonitor jika ada aktifitas-aktifitas illegal atau penyalahgunaan.
Crowley menekankan bahwa keterlibatan pemerintahnya tidak dimaksudkan sebagai sokongan komersial pada perusahaan Research in Motion (RIM) yang berbasis di Ottawa tersebut dan juga produknya, tetapi dia mengakui bahwa “banyak di antara kami pegawai pemerintah yang menggunakan BlackBerry.” Dan dia mengatakan bahwa pelarangan penggunaan layanan BlackBerry, seperti fitur pengiriman pesan terinskripsi, akan berdampak pada pelaksanaan diplomasi dan bisnis A.S.
“Jika sebagian dari negara-negara ini melaksanakan apa yang telah mereka umumkan, hal itu akan berdampak pada pemerintahan A.S. dan diplomat kami di berbagai negara,” kata Crowley. “Jadi kami secara langsung terkena imbasnya. Tetapi, jelas, kami tahu bahwa bukan hanya para pelaku bisnis Amerika, orang Amerika yang berpergian ke luar negeri, tetapi para penduduk negara lain juga akan terkena dampaknya.” (Matthew Lee/Washington Post)
0 comments:
Post a Comment