Muslim New York, Parade di Tengah Kontroversi

By MICHAEL M. GRYNBAUM



Kirsten Luce for The New York Times

PEMANDANGAN itu tampak sureal, namun memilukan: di sebuah persimpangan jalan yang sepi karena ditinggalkan, yang tenang, di pusat Midtown Manhattan, di bawah naungan berbagai logo perusahaan dan gedung-gedung kantor yang terbuat dari bata, ratusan umat Muslim bersujud di atas bentangan terpal, menghadap ke kiblat dan mulai melaksanakan shalat zuhur.

Upacara itu, yang diselenggarakan di bagian Madison Avenue yang ditutup, menandai dimulainya Parade Hari Muslim America (American Muslim Day Parade) pada hari Minggu kemarin, sebuah acara tahunan yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 1985, yang menyatukan umat Muslim dari berbagai etnik dan kebangsaan yang melaksanakan ibadah di wilayah New York.
Parade itu dimaksudkan sebagai sebuah perayaan atas kebhinekaan dan kebanggaan dalam komunitas Muslim, tetapi tahun ini parade tersebut berada dalam konteks yang sulit: yaitu adanya kontroversi nasional terhadap rencana pembangunan Islamic center dan mesjid di dekat ground zero (mosque near ground zero), ancaman pelecehan (pembakaran) Al-Qur’an oleh pendeta anti-Muslim, dan insiden-insiden baru-baru ini tentang apa yang oleh pihak penguasa disebut sebagai kejahatan kebencian terhadap umat Muslim, termasuk penyerangan terhadap seorang pengemudi taksi New York.
Aliza Fatima, seorang gadis 12 tahun dari Queens, ikut serta dalam parade/Kirsten Luce for The New York Times
Beberapa kelompok penjaga telah menakut-nakuti para pemrotes pada hari Minggu, namun hanya misionaris Kristen musiman yang muncul. Namun, jumlah peserta parade tersebut jauh lebih sedikit daripada peserta parade-parade etnik lainnya yang lebih dikenal di kota itu, dan beberapa orang panitia penyelengara berspekulasi bahwa masalah keselamatan telah menyebabkan banyak kaum Muslim enggan menghadiri parade tersebut. “Sebagian orang terlalu takut untuk datang,” kata Zaher Uddin, direktur eksekutif Dewan Pimpinan Islam (Islamic Leadership Council) di Metropolitan New York, kelompok yang mensponsori acara tersebut.
Tetapi banyak peserta, meski menyadari akan meningkatnya retorika anti-Muslim di sana, yang mengatakan adanya kesulitan itu malah membuat mereka tergerak untuk mengikuti acara tersebut tahun ini.
“Tahun ini adalah tahun sulit bagi Islam,” kata Shahid Khan dari East Northfort, N.Y., yang membawa seluruh keluarga besarnya ke kota itu untuk menghadiri event tersebut. Dia dan anak-anaknya memakai pakaian tradisional Islam, pakaian yang menurutnya tidak pernah mereka pakai sebelumnya.
“Ini agar anak-anak saya melihat budaya yang berbeda-beda, orang yang berbeda-beda dengan bahasa yang berbeda-beda, berjalan bersama di bawah panji-panji Islam,” kata Mr. Khan. “Kami lebih bersemangat datang ke sini daripada tahun-tahun sebelumnya untuk menunjukkan bahwa kami bersatu melawan tindak fanatisme membabi-buta (bigotry) ini,” katanya.
Para peserta termasuk para imam memakai jubah, dan umat Muslim yang lebih sekuler memakai T-shirt dan denim. Sekelompok polisi Muslim, dengan berseragam lengkap, berjaga-jaga di sepanjang parade tersbut.
Seorang letnan dari pasukan pemadam kebakaran di Elmsford, N.Y., Syed Alirahi, mengatakan: “Kami adalah pegawai pemerintah. Kebanyakan dari kami lahir di sini, hidup di sini dan mati di sini. Kami akan berjuang untuk negeri kami. Hari ini adalah kesempatan kami untuk menunjukkan diri pada orang lain, dan kontribusi kami terhadap negara ini sebagai umat Muslim.
Namun, terlepas segala hakekatnya sebagai sebuah perayaan, event tersebut tidak bisa lepas dari kontroversi belakangan ini.
“Untuk orang yang duduk di Negara Sinar Matahari (Sunshine State), saya merasa kasihan dengan orang itu,” kata Shamas us-Zaman, MC acara tersebut, merujuk pada Terry Jones, pastor Florida yang menarik perhatian dunia karena mengancam akan membakar Al-Qur’an. “Kami ingin mengirim sebuah pesan untuk orang-orang sakit seperti ini: Kaum Muslim Amerika menghormati kitab Injil, Al-Qur’an dan kitab-kitab suci lainnya.” (New York Times)

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger