yahoo.com |
MUNGKIN Anda tidak terkejut mengetahui bahwa sebagian pembaca yang tersinggung telah berusaha membatasi akses terhadap buku "The Color Purple," bersama dengan penggambaran soal ras dan pelecehan yang ada di dalam buku tersebut. Atau buku "Heather Has Two Mommies."
Namun apakah “Fahrenheit 451”—termasuk yang layak disensor?
Atau Kamus Kolegiat Merriam-Websters?
Atau buku-buku favorit anak TK seperti “Brown Bear, Brown Bear, What Do You See?”
Buku-buku di atas hanyalah tiga di antara beberapa buku yang digali oleh Pam Gaulin dari Associated Content dalam tulisannya yang berjudul 10 buku terlarang yang tidak Anda harapkan.
Selama hampir 30 tahun, Persatuan Perpustakaan Amerika (American Libarary Association (ALA)) telah mengagendakan acara Pekan Buku Terlarang (Banned Books Week), sebuah acara tahunan yang didedikasikan untuk menghormati Amandemen Pertama (First Amendment) dan “kebebasan membaca” Banned Books Week tahun ini telah dimulai; yang akan berlangsung sampai minggu depan, 25 Sept. sampai 2 Oktober
Namun event itu sendiri bukannya tanpa kontroversi, tulis Sylvia Cochran dari Associated Content dalam tulisannya brief history of Banned Books Week: Pada tahun 2002, kelompok konservatif Kristen, Focus in the Family, mengatakan bahwa ALA telah “secara tidak bertanggung jawab melakukan kebohongan tentang buku-buku “terlarang” untuk jangka waktu yang lama” dan mencoba menyamarkan perkembangan literatur eksplisit kedalam kehidupan anak-anak (children's lives). Sebuah kelompok lain, Family Friend Libraries, mengatakan bahwa “kampanye publik tahunan” yang dilakukan ALA tersebut bertujuan untuk menghalangi hak-hak masyarakat untuk meminta agar buku-buku yang isinya mengganggu ditarik, dikeluarkan dari toko buku, atau ditarik dari peredaran.
Kebanyakan permintaan pelarangan buku itu diajukan oleh para orang tua anak-anak, dan alasan yang paling umum adalah karena mengandung konten seks yang eksplisit, menurut Cochran dalam tulisannya Q&A on how books get banned.
Seperti dalam kasus ketika “Brown Bear, Brown Bear” dimasukkan dalam daftar buku yang harus dilarang: Ternyata itu sebuah pelarangan yang konyol, tulis Pam Gaulin dari Associated Content. (source: Yahoo! News)
0 comments:
Post a Comment